Ketika Ruwaibidhoh Neo Murji-ah Sok Inshof

Ketika Ruwaibidhoh Neo Murji-ah Sok Inshof - Kajian Medina
*“Ketika Ruwaibidhoh Neo Murji-ah Sok Inshof”*

Beginilah kalau ‘aqîdah Neo Murji-ah sudah merusakkan akal sehat dan hati nurani.

🔴 Screenshot #1 | Makhluq ini berusaha untuk membanding-bandingkan antara pembelaan kaum Muslimîn dari berbagai harokah terhadap al-Ustâdz Abdul Somad حفظه الله تعالى.

Namun ia malah terjerumus ke dalam kesesatan berpikir dan malah membuka tabir akan betapa rusak ‘aqîdah walâ’ wal-barô’ di dadanya…!

Lupa tentang rezim siapa yang mengundang para pembakar Masjid ke Istana?

Lupa tentang rezim siapa yang membela mati-matian si Kâfir Penista al-Qur-ân sehingga berjuta kaum Muslimîn harus turun dalam Aksi Bela Islâm?

Lupa akan pada masa rezim siapa para penista Islâm tumbuh berkembang layaknya jamur di musim penghujan, yang mana amat susah untuk menyeret mereka ke jalur hukum?

Ya begitulah ‘aqîdah Neo Murji-ah, bagi mereka îmân itu cukup apa tulisan di kolom agama eKTP semata…

Padahal îmân dan ‘amal itu satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Muslim itu bukan cuma pengakuan "saya muslim", tetapi ada di pihak mana kita berdiri…

Sebagaimana kata Syaikhul-Islâm Ibnu Taymiyyah رحمه الله تعالى:

إِذَا رَأَيْتُمُونِي مِنْ ذَلِكَ الْجَانِبِ وَعَلَى رَأْسِي مُصْحَفٌ ، فَاقْتُلُونِي

(arti) _“Seandainya kalian melihat aku ada di barisan (Tatar) dengan di atas kepalaku menjunjung mus-haf al-Qur-ân, maka perangilah aku!”_ [lihat: Ibnu Katsîr, al-Bidâyah wan-Nihâyah].
.
.
🔴 Screenshot #2 | Makhluq ini sok-sok inshof membela yang selalu teriak "Saya Pancasila, NKRI harga mati". Padahal kaum Muslimîn menyuruh mereka ke Papua hanyalah satire. Orang menyindir dan menuntut konsekwensi dari lagaknya mereka selama ini yang sudah melewati wewenang aparat dalam bertindak seperti membubarkan kajian. Masa yang begini saja tidak paham?

Dungu kok ya dipelihara???

Lagipula, kalau sudah urusan membela Negara, maka semua warga negara boleh bahkan wajib terlibat, dan semua itu tentunya di bawah komando. Itu ada dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 3 dan pasal 30. Kemudian diperjelas dengan UU no 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Lebih jauh, di dalam Islâm kalau membalas kejahatan dengan balasan yang setara itu bukanlah suatu kejahatan. Jadi tak perlu sok-sok inshof dan sok-sok bijak dengan memakai pemikiran yang dungu…!

Sungguh semakin tampak makhluq Neo Murji-ah ini benar-benar makhluq yang tidak berguna…!

Iya, TIDAK BERGUNA!

Karena kebâthilan tak mampu ia lawan dengan alasan takut jadi fitnah, sementara kebenaran juga tak bisa ia bela karena mengaku lemah.
.
.
❤ Kita berdo'a:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْدُعَاةِ إِلَى أَبْوَابِ جَهَنَّم
{allôhumma innî a-‘ûdzubika minad-du‘âti ilâ abwâbi jahannam}

(arti) "Wahai Allôh, kami berlindung kepada Engkau dari para da‘i yang memanggil-manggil di depan pintu Neraka Jahannam."

Ketika Ruwaibidhoh Neo Murji-ah Sok Inshof - Kajian Medina

Ketika Ruwaibidhoh Neo Murji-ah Sok Inshof - Kajian Medina

Sahabat Acad Syahrial
21 Agustus pukul 18.23 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.