Ketika perundingan antara Khalifah Ali Bin Ai Thalib dan para sahabat lain yang memeranginya, semisal Áisyah, Tahlhah, Az Zubair, mulai menemukan titik temu, yang dapat mengakhiri perpecahan, maka para penyusup mulai sewot dan menggunakan langkah jahat, yaitu segera memulai peperangan dengan cara menyerang kedua kelompok guna mengesankan bahwa pasukan para sahabat di atas dikhianati oleh sahabat lainnya, padahal faktanya, para penyusuplah yang melancarkan serangan dari kedua barisan yang berbeda.
Demikian pula halnya dengan Muáwiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ánhum ajmaín, ketika perundingan antara mereka mulai menemukan titik terang, maka para penyusup yaitu sekte khawarij melaksanakan langkah jahat, yaitu membentuk tim eksekutor yang bertugas membunuh sahabat Ali dan Muáwiyah.
Gelagat yang sama bisa jadi mulai dilakukan di tengah suasana ummat Islam saat ini, di saat ummat Islam mulai membuka diri untuk bisa duduk bersama mencari titik temu, mulai menyadari besarnya ancaman yang harus mereka hadapi, maka para penyusup mulai pada blingsatan, meningkatkan serangan dan provokasinya agar berbagai kelompok ummat islam kembali tegang dan berseteru.
Demikian pelajaran sejarah, semoga menibgkatkan kewaspadaan kita semua.
Dr Muhammad Arifin Badri
20 Agustus pukul 12.23 ·
#Dr Muhammad Arifin Badri
