Akan senantiasa berlangsung pertarungan antar haq dan batil selama kehidupan di dunia ini masih bergulir.
Karenanya Allah mensyariatkan jihad dan perjuangan dalam menegakkan syariat, agar umat ini hanya sibuk turut serta memikirkan dan terlibat dalam perseteruan besar tersebut.
Maka siapapun yang meninggalkan gelanggang perjuangan ini, pasti akan dihukum dengan disibukkan oleh perselisihan dan perseteruan remeh temeh, berupa khilaf antar madzab, persaingan kelompok atau saling menjatuhkan dalam urusan dunia yang hina.
Hari-harinya hanya diisi dengan urusan tahdzir mentahdzir dan saling memberikan stempel atau gelar yang buruk antar sesama muslim.
Namun, ada yang lebih buruk lagi dari itu. Yaitu mereka yang bukan hanya sekedar tidak memikirkan jihad dan tegaknya syariat, namun gemar mencaci maki dan membuli mereka yang berjuang menegakkan agama Allah. Menyebut mereka dengan kelompok radikal, garis keras dan pendukung teroris.
Sikap mereka yang abai terhadap kepentingan muslimin tapi sangat membela kepentingan kuffar dan kelompok sesat, memusuhi dakwah dan syariah tapi kemunkaran malah dijaga, benci mati kepada ulama tapi bermesra ria dengan ahli dunia, itu semua boleh jadi adalah hukuman yang Allah timpakan kepada mereka.
Sungguh, dihukum dengan dijadikan musuh ulama, berpihak kepada kebatilan dengan menentang kebenaran, lebih berat daripada diberi hukuman dengan ditimpa musibah dalam bentuk yang lainnya.
تَرَىٰ كَثِیرࣰا مِّنۡهُمۡ یَتَوَلَّوۡنَ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ۚ لَبِئۡسَ مَا قَدَّمَتۡ لَهُمۡ أَنفُسُهُمۡ أَن سَخِطَ ٱللَّهُ عَلَیۡهِمۡ وَفِی ٱلۡعَذَابِ هُمۡ خَـٰلِدُونَ
"Kamu melihat kebanyakan mereka saling tolong-menolong dengan orang-orang kafir. Amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka sendiri, yaitu berupa murka Allah atas mereka dan kekekalan dalam siksaan neraka." (QS. Al Maidah : 80)
Ahmad Syahrin Thoriq
23 Agustus pukul 16.44 ·
#Ahmad Syahrin Thoriq