Syekh Hatim Al Auni Ulama Salafi Membongkar Ajaran Radikal Takfiri

Syekh Hatim Al Auni Ulama Salafi Arab Saudi Membongkar Ajaran Radikal Takfiri - Kajian Medina
Syekh Hatim Al Auni Ulama Salafi Arab Saudi Membongkar Ajaran Radikal Takfiri

Syekh hatim al auni ulama salafi arab saudi pensyarah di universitas umul quro sudah mulai berani membongkar ajaran radikal takfiri syekh muhammad bin abdul wahab yang di bungkus dengan nama tauhid dan sunnah dan Didalam kitab tsb, Pemimpin tertinggi Wahabi, Yaitu Muhammad bin Abdul Wahab mengatakan:

Bahwa ajaran Wahabi adalah dakwah ajaran baru, Dakwah Radikal yang dibungkus dengan nama Tauhid dan Sunnah, Dan dakwah tsb diambil dari kantong Muhammad bin Abdul Wahab sendiri.

Bukti bahwa dakwah Wahabi adalah ajaran baru, pernyataan dari Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri, Didalam sebuah Risalah yang ditulisnya,  Dan diabadikan oleh "Syaikh al-‘Ashimi", dalam himpunan "Al-Durar Al-Saniyyah Fi Al-Ajwibah Al-Najdiyyah, 

Dia mengeluarkan fatwa berikut ini:

وَأَنَا أُخْبِرُكُمْ عَنْ نَفْسِيْ وَاللهِ الَّذِيْ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ، لَقَدْ طَلَبْتُ الْعِلْمَ، وَاعْتَقَدَ مَنْ عَرَفَنِيْ أَنَّ لِيْ مَعْرِفَةً، 
وَأَنَا ذَلِكَ الْوَقْتَ، لَا أَعْرِفُ مَعْنَى لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ، 
وَلَا أَعْرِفُ دِيْنَ الْإِسْلَامِ، قَبْلَ هَذَا الْخَيْرِ الَّذِيْ مَنَّ اللهُ بِهِ؛ 
وَكَذَلِكَ مَشَايِخِيْ، مَا مِنْهُمْ رَجُلٌ عَرَفَ ذَلِكَ. فَمَنْ زَعَمَ مِنْ عُلَمَاءِ الْعَارِضِ: أَنَّهُ عَرَفَ مَعْنَى لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، 
أَوْ عَرَفَ مَعْنَى الْإِسْلاَمِ قَبْلَ هَذَا الْوَقْتِ، 
أَوْ زَعَمَ مِنْ مَشَايِخِهِ أَنَّ أَحَدًا عَرَفَ ذَلِكَ، 
فَقَدْ كَذِبَ وَافْتَرَى، وَلَبَّسَ عَلَى النَّاسِ، 
وَمَدَحَ نَفْسَهُ بِمَا لَيْسَ فِيْهِ.

“Aku kabarkan kepada kalian tentang Diriku, 
Demi Allah yang tiada Tuhan selain-Nya...!! 
Aku telah menuntut ilmu, dan orang yang dulu mengenalku, meyakini aku memiliki Pengetahuan, 
Padahal aku pada waktu itu belum mengerti makna: 
La Ilaha Illallah, Dan aku tidak mengetahui agama Islam, Sebelum memperoleh kebaikan yang Allah karuniakan ini. Demikian pula guru-guruku, 
Tidak seorang pun di antara mereka yang mengetahui hal tersebut (makna Laa Ilaha Ilallah).
Barangsiapa yang menyangka dari Ulama daerah ‘Aridh (Riyadh), 
Bahwa ia mengetahui makna La Ilaha Illallah atau mengetahui makna Islam sebelum waktu sekarang ini, 
Atau menyangka bahwa di antara guru-gurunya ada yang mengetahui hal tersebut, 
Maka ia telah Berdusta, Berbuat-buat, Menipu manusia 
Dan memuji dirinya dengan sesuatu yang tidak ada padanya.”
(al-Durar al-Saniyyah fi al-Ajwibah al-Najdiyyah, juz 10 hal. 51, terbitan Riyadh Saudi Arabia tahun 1996)

Mari kita telaah Pernyataan Muhammad bin Abdul Wahhab tersebut:

1). Sebelum menyebarkan ajaran Wahabi, 
Muhammad bin Abdul Wahhab mengaku belum mengetahui makna La Ilaha illallaah dan belum mengerti agama Islam.
~ Pernyataan tsb secara tidak langsung menganggap bahwa dirinya wkt itu termasuk orang Kafir sebelum menyebarkan ajaran Wahabi. 
~ Bukankah Syarat menjadi seorang Muslim harus mengerti Makna kalimat Laa Ilaha illallaah...???

2) Tidak seorang pun dari ulama Riyadh dan guru-gurunya yang mengetahui Makna Laa Ilaha Illallaah dan mengetahui agama Islam. 
~ Pernyataan ini berarti Muhammad bin Abdul Wahab telah Mengkafirkan semua guru-gurunya dan semua Ulama yang ada.

3) Ajaran Wahabi yang didakwahkannya, tidak ia pelajari dari guru-gurunya, (Sebab guru-gurunya Sdh dicap Kafir) Akan tetapi ia terima dari Allah sebagai Karunia. Di sini kita patut mempersoalkan, 
~ Bagaimana caranya Muhammad bin Abdul Wahhab menerima ajaran Islam tersebut dari Allah..??? 
~ Apabila ia memperoleh ajaran tersebut dari Wahyu, secara tidak langsung ia mengaku Nabi, 
~ Apabila ia menerimanya bukan dari Wahyu, 
Maka kemungkinan ia menerimanya dari Setan, 
Dan hal ini tidak mungkin ia akui...!!.
~ Berarti Semua itu Hasil dari pemikiran dan Asumsi dirinya Sendiri, Jadi ilmuanya pendiri Wahabi, tidak punya sanad.

4). Demikian tersebut bertentangan dengan metode kaum Muslimin dalam menerima ilmu agama, 
Dimana ilmu agama mereka terima melalui mata rantai sanad, 
Dari guru ke guru sebelumnya secara berkesinambungan sampai kepada Rasulullah SAW.

KESIMPULANNYA:

= Paparan di atas menyimpulkan bahwa ajaran Wahabi Talafi, berdasarkan testimoni pendirinya.
Tidak diperoleh dari Para Ulama, akan tetapi ia peroleh dari hasil pemikirannya sendiri, 
Dan dianggapnya sebagai anugerah dari Allah, 
Lalu kemudian ia doktrinkan kepada para pengikutnya.

= Karena pendiri Wahabi Talafi tidak mengakui keilmuan para ulama, termasuk guru-gurunya sendiri. 
Bahkan secara terang-terangan ia mengatakan, 
Bahwa sebelum lahirnya dakwah Wahabi, Tidak seorangpun ulama Termasuk guru-gurunya-, yang mengetahui makna:
"La Ilaha Illallah dan mengetahui agama Islam. 

Hal ini berarti Pengkafiran terhadap seluruh Ulama dan umat Islam dan mengkafirkan Dirinya Sendiri.
Pemimpinnya aja sdh spt ini.... Bagaimana dgn pengikutnya......?????!!!


Sumber : Komentar Maha Kurnia pada Postingan Salafi Tobat tentang Sofyan Tsauri [Mantan Teroris] atau baca di Sofyan Tsauri Berbicara Tentang Kitab Ad-Durar As-Saniyyah

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.