Persatuan Di Atas Perbedaan

Persatuan Di Atas Perbedaan - Kajian Medina
Persatuan di atas perbedaan

Diantara perkara yang wajib untuk menjadi perhatian orang-orang yang berilmu, hendaknya mereka tidak menjadikan perbedaan pendapat di dalam masalah khilafiyyah ijtihadiyyah sebagai sebab dan pendorong kepada perpecahan. Ini sebuah kezaliman dan perbuatan melampaui batas yang diharamkan dengan ijma' (konsensus) ulama muslimin.

Para ulama salaf sejak zaman sahabat sampai zaman setelahnya telah berselisih dalam berbagai masalah agama. Akan tetapi sebagian mereka tidak pernah mengingkari sebagian mereka. Sebagian mereka juga tidak mengharuskan untuk mengikuti pendapat sebagian yang lain, apalagi menyesatkan. Sama sekali tidak.

Allah telah menjadikan perbedaan pendapat di kalangan umat ini sebagai rahmat (kasih sayang). Untuk memberi pahala kepada mereka yang benar, dan untuk memberi maaf kepada mereka yang salah.

Oleh karena itu, tidak boleh bagi orang yang berilmu untuk menyesatkan orang yang berbeda pendapat dengannya. Baik dia benar atau salah. Hal ini berlaku pada seluruh masalah yang pendapat-pendapat para ulama salaf saling bertentangan di dalamnya sesuai dengan ijtihad yang telah mereka lakukan.

---- selesai -----

(Dialih bahasakan dengan sedikit diringkas dan penyesuaian dari kalam Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di - rahimahullah-)

Mekah, 20 Ramadan 1440 H

✒Abdullah Al-Jirani

Abdullah Al Jirani berada di ‎المسجد الحرام مكة المكرمة‎.
25 Mei pukul 16.49 · Mekkah, Arab Saudi ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.