Keutamaan Memberi Maaf

Keutamaan Memberi Maaf - Kajian Medina
Keutamaan Memberi Maaf

فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ

(Ash-Shūraá): 40 - "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim."

ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﻗﺎﻝ: ﺑﻴﻨﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺟﺎﻟﺲ ﺇﺫ ﺭﺃﻳﻨﺎﻩ ﺿﺤﻚ ﺣﺘﻰ ﺑﺪﺕ ﺛﻨﺎﻳﺎﻩ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﻋﻤﺮ: ﻣﺎ ﺃﺿﺤﻜﻚ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺑﺄﺑﻲ ﺃﻧﺖ ﻭﺃﻣﻲ؟ ﻗﺎﻝ: " ﺭﺟﻼﻥ ﻣﻦ ﺃﻣﺘﻲ ﺟﺜﻴﺎ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﺭﺏ اﻟﻌﺰﺓ، ﻓﻘﺎﻝ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ: ﻳﺎ ﺭﺏ ﺧﺬ ﻟﻲ ﻣﻈﻠﻤﺘﻲ ﻣﻦ ﺃﺧﻲ، ﻓﻘﺎﻝ اﻟﻠﻪ ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻟﻠﻄﺎﻟﺐ: ﻓﻜﻴﻒ ﺗﺼﻨﻊ ﺑﺄﺧﻴﻚ ﻭﻟﻢ ﻳﺒﻖ ﻣﻦ ﺣﺴﻨﺎﺗﻪ ﺷﻲء؟ ﻗﺎﻝ: ﻳﺎ ﺭﺏ ﻓﻠﻴﺤﻤﻞ ﻣﻦ ﺃﻭﺯاﺭﻱ " ﻗﺎﻝ: ﻭﻓﺎﺿﺖ ﻋﻴﻨﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﺎﻟﺒﻜﺎء، ﺛﻢ ﻗﺎﻝ: " ﺇﻥ ﺫاﻙ اﻟﻴﻮﻡ ﻋﻈﻴﻢ ﻳﺤﺘﺎﺝ اﻟﻨﺎﺱ ﺃﻥ ﻳﺤﻤﻞ ﻋﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﺃﻭﺯاﺭﻫﻢ، ﻓﻘﺎﻝ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻟﻠﻄﺎﻟﺐ: " اﺭﻓﻊ ﺑﺼﺮﻙ ﻓﺎﻧﻈﺮ ﻓﻲ اﻟﺠﻨﺎﻥ ﻓﺮﻓﻊ ﺭﺃﺳﻪ، ﻓﻘﺎﻝ: ﻳﺎ ﺭﺏ ﺃﺭﻯ ﻣﺪاﺋﻦ ﻣﻦ ﺫﻫﺐ ﻭﻗﺼﻮﺭا ﻣﻦ ﺫﻫﺐ ﻣﻜﻠﻠﺔ ﺑﺎﻟﻠﺆﻟﺆ ﻷﻱ ﻧﺒﻲ ﻫﺬا ﺃﻭ ﻷﻱ ﺻﺪﻳﻖ ﻫﺬا ﺃﻭ ﻷﻱ ﺷﻬﻴﺪ ﻫﺬا؟ ﻗﺎﻝ: ﻫﺬا ﻟﻤﻦ ﺃﻋﻄﻰ اﻟﺜﻤﻦ، ﻗﺎﻝ: ﻳﺎ ﺭﺏ ﻭﻣﻦ ﻳﻤﻠﻚ ﺫﻟﻚ؟ ﻗﺎﻝ: ﺃﻧﺖ ﺗﻤﻠﻜﻪ، ﻗﺎﻝ: ﺑﻤﺎﺫا؟ ﻗﺎﻝ: ﺑﻌﻔﻮﻙ ﻋﻦ ﺃﺧﻴﻚ، ﻗﺎﻝ: ﻳﺎ ﺭﺏ ﻓﺈﻧﻲ ﻗﺪ ﻋﻔﻮﺕ ﻋﻨﻪ، ﻗﺎﻝ اﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ: ﻓﺨﺬ ﺑﻴﺪ ﺃﺧﻴﻚ ﻓﺄﺩﺧﻠﻪ اﻟﺠﻨﺔ " ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻨﺪ ﺫﻟﻚ: «اﺗﻘﻮا اﻟﻠﻪ ﻭﺃﺻﻠﺤﻮا ﺫاﺕ ﺑﻴﻨﻜﻢ ﻓﺈﻥ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻳﺼﻠﺢ ﺑﻴﻦ اﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ»

Ketika Rasulullah SAW sedang duduk, beliau btertawa ringan sampai-sampai terlihat gigi depannya.
Umar bertanya: "Demi engkau, ayah dan ibuku sebagai tebusannya, apa yang membuatmu tertawa, wahai Rasulullah?"

Rasulullah SAW menjawab:
"Aku di beritahu Malaikat, bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala mereka di hadapan Allah."

"Salah satunya mengadu kepada Allah sambil berkata:
‘Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku’".

Allah SWT berkata:
"Bagaimana mungkin Aku mengambil kebaikan saudaramu ini, karena tidak ada kebaikan di dalam dirinya sedikitpun?"
Orang itu berkata:
" Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku dipikul olehnya".
Sampai di sini, mata Rasulullah SAW menangis.

Lalu, beliau Rasulullah berkata,:
"Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosa nya."

Rasulullah SAW melanjutkan kisahnya. Lalu Allah berkata kepada orang yang mengadu tadi:

"Sekarang angkat kepalamu.."
Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata:
"Ya Rabb, aku melihat di depan ku ada istana-istana yang terbuat dari emas, dengan puri dan singgasananya yang terbuat dari emas & perak bertatahkan intan berlian..!"

"Istana-istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb?"
" Untuk orang shiddiq yang mana, ya Rabb? "Untuk Syuhada yang mana, ya Rabb?"

Allah berkata:
"Istana itu diberikan kepada orang yang mampu membayar harganya." Orang itu berkata,:
"Siapakah yang bakal mampu membayar harganya, ya Rabb?"
Allah berkata: "Engkau mampu membayar harganya."
Ia berkata: " Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb?"
Allah berkata:

‘'CARAnya engkau MAAFkan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku’.
Orang itu berkata: "Ya Rabb, kini aku memaafkannya."
Allah berkata: "Kalau begitu, gandeng tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk surga bersamamu..."

Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah saw. berkata:
"Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian SALING BERDAMAI dan MEMAAFkan, sesungguhnya Allah mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin." (HR al-Hakim)

Ma'ruf Khozin
14 jam ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.