Fitnah, Penganut Mazhab Ekstrem, Masa Lalu dan Korban Tahdzir

FITNAH

Fitnah, Penganut Mazhab Ekstrem, Masa Lalu dan Korban Tahdzir - Kajian Medina
Ulama yang hanif dan pandangannya jauh ke depan sejak dulu mewasiatkan agar kita mempelajari mazhab mayoritas yang dipakai di negerimu atau daerahmu, tidak berfatwa dengan pendapat yang lain yang menyelisihi mazhab di negerimu atau daerahmu. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di masyarakat. Apalagi jika sampai memaksakan pendapat sendiri kepada orang lain. Bukan artinya mazhab lain atau ulama lain tidak benar, tetapi masyarakat umum sudah terbiasa beribadah dengan mazhab yang sampai padanya yang telah ia pelajari turun temurun. Selama tidak keluar dari mazhab Ahlus Sunnah.

Dan wasiat ulama dulu terbukti saat-saat ini! Fitnah terjadi ketika ada orang yang sedang semangat beragama dengan mudahnya menyalahkan amaliah masyarakat yang berpegang ke salah satu mazhab di antara mazhab Ahlus Sunnah. Bahkan terkesan memaksa orang lain agar sama seperti dirinya dalam beribadah atau pendapat lainnya! Inilah fitnah. Sayangnya sebagian orang itu merasa sedang memperbaiki masyarakat padahal bisa jadi malah merusak tatanan beragama masyarakat. Dianggapnya masyarakat itu hanya ikut tradisi saja, nenek moyang saja, dst. Padahal belum tentu semua demikian. Belum tentu semua tak ada dasarnya. Barangkali kita yang memang kurang literasi atau wawasan. Sekian.

Robi Maulana Saifullah
18 Juni pukul 14.03 ·


Fitnah, Penganut Mazhab Ekstrem, Masa Lalu dan Korban Tahdzir - Kajian Medina
Saya tak ingin menjadi penganut mazhab yang ekstrem. Yang salah satu sifatnya adalah tidak berduka cita atas kematian seorang mukmin. Ibnu Taimiyyah rahimahullāh dulu pun berduka atas kematian musuhnya dalam dakwah dan memarahi muridnya yang bersuka cita atas kematian seorang mukmin. Maka siapapun seorang mukmin yang wafat meskipun engkau berbeda pandangan dengannya, tak layak engkau bersuka cita.

Innālillāhi wa innā ilaihi rāji'ūn. Turut berduka atas wafatnya presiden pertama dalam sejarah Mesir yang terpilih secara demokratis, Dr. Muhammad Mursi Al-Hafizh, saat pengadilan.

نسأل الله تعالى أن يتقبله شهيدا بإذنه وأن يسكنه الفردوس الأعلى من الجنة. آمين

Robi Maulana Saifullah
18 Juni pukul 10.59 ·


MASA LALU

Fitnah, Penganut Mazhab Ekstrem, Masa Lalu dan Korban Tahdzir - Kajian Medina
Ramai seorang ustadz yang dibenci sebagian kalangan, diungkit masa lalunya dan dirobek kehormatannya. Saya tak sepakat sepenuhnya dengan ustadz tersebut dalam semua ceramah-ceramahnya, tetapi saya pun tak sepakat dengan cara sebagian orang yang mudahnya mengungkit aibnya dan merobek kehormatannya.

Saudaraku, ketika Anda diam melihat saudara Anda/ustadz lain sedang dirobek kehormatannya atau diungkit masa lalunya yang buruk, maka Anda sama saja seperti mereka. Mana amar ma'ruf nahi munkar? Apakah Anda hanya akan melakukan itu hanya pada orang yang tak bersama Anda saja, tetapi jika yang melakukan adalah orang yang bersama Anda lalu Anda diam seolah tak mau tahu?

Ingat kawan, jika kau tak setuju dengan apa yang disampaikan saudaramu atau ustadz lain, bukan berarti kau bebas merobek kehormatannya, mengungkit aib atau masa lalunya. Itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang sama ngawurnya juga dan sedikit rasa takutnya kepada Allāh bahwa Dia bisa mengungkap aibmu juga meskipun engkau lakukan di dalam rumah sekalipun.

Setiap orang punya masa lalu termasuk Anda sendiri. Bersyukurlah aib Anda masih Allāh sembunyikan. Maka janganlah mudah mengumbar aib orang lain. Siapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allāh akan menutup aibnya dan sebaliknya.

Robi Maulana Saifullah
17 Juni pukul 19.54 ·


Fitnah, Penganut Mazhab Ekstrem, Masa Lalu dan Korban Tahdzir - Kajian Medina
Ketika ustadzmu ditolak disuatu masjid/tempat di manapun atau kapanpun, cobalah sesekali saling introspeksi. Barangkali aku pun pernah/sering menolak da'i lain masuk ke masjidku atau tempatku. Mungkin itu masih mending. Bahkan kadang da'i yang sama akidahnya pun ditolak hanya karena da'i tersebut telah ditahdzir ustadz panutannya, dianggap abu-abu, dianggap menyebarkan syubhat, dianggap beda manhaj, atau seabrek alasan lainnya. Sebagaimana orang lain kau perlakukan demikian, maka engkau pun akan diperlakukan demikian.

____
Ttd. Korban tahdzir.

Robi Maulana Saifullah
17 Juni pukul 16.54 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.