Double Standard ala Neo Murji-ah

Double Standard ala Neo Murji-ah - Kajian Medina
*“Double Standard à la Neo Murji-ah”*

Kata Dr SB dan Dr MAB, si RB itu bukanlah representasi dari Salafiy dan perkataannya tidak mewakili pemikiran Salafiy. Lalu kata orang ini, Dr SB dan Dr MAB juga bukan representasi dari Salafiy dan pendapatnya juga tidak mewakili Salafiy.

Jadi bertanya: kenapa kalau gerombolan mereka yang salah, lantas tidak ada satupun otoritas dan pendapat yang mewakili gerombolannya sehingga tidak bisa dianggap sebagai "ketuk palu" menentukan salah tidaknya seseorang dari gerombolan mereka...?

Jadi yang bisa menentukan kalau ngustad-ngustad di gerombolannya salah itu siapa?

Tetapi kalau itu sudah tahdzîran yang bongkar menggali-gali kuman di seberang lautan atas nama "mendedah kesalahan" terhadap Ust Abdul Somad, Ust Adi Hidayat, Ust Oemar Mita, Ust Hanan Attaki, Ust Felix Siaw, maka apakah itu bukan "ketuk palu" palu atas salahnya bahkan sesatnya seseorang ya???

Ngeri lah…!

Ck ck ck… pantas saja dikatakan "Gerombolan Pemegang Kunci Syurga", karena bisa seenaknya menyalahkan orang, tetapi sendirinya tak bisa salah.

اَللهُ الْمُسْتعَانُ

Sahabat Acad Syahrial
8 jam ·

Clear ya sudah keluar tahdzîr dari dua duktuur (PhD bidang Fiqih dan PhD bidang Hadîts) terhadap oknum "Tumpahkan Darahnya".

Double Standard ala Neo Murji-ah - Kajian Medina

Double Standard ala Neo Murji-ah - Kajian Medina

Sahabat Acad Syahrial
20 jam ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.