Perselisihan Ulama Tentang Hukum Belajar dan Mengambil Hadits Dari Ahlul Bid'ah

Perselisihan Ulama Tentang Hukum Belajar dan Mengambil Hadits Dari Ahlul Bid'ah - Kajian Medina
Perselisihan ulama tentang Hukum Belajar dan mengambil hadits dari ahlul bid'ah

Di masyarakat sering kita dengar riwayat ibnu sirin dalam syarh shohih muslim rohimahulloh yang di bawakan oleh sebagian pengajar kalo ngisi

إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم

Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil ilmu kalian

Ucapan ini dipahami kalo mutlak dan di anggap ulama tidak berselisih sama sekali tentang belajar dan mengambil riwayat dari ahlulbidah sekalipun, sungguh akan sangat berbahaya karena setiap kelompok akan mengecam bahwa hanya pada diri mereka ilmu dan tidak dari selainnya, ini termasuk bibit2 perusak umat bahkan bisa jatuh pada bibit takfir kecil.

Tetapi kalo pengajar tadi hanya "sekedar untuk menjaga orang awam" dari hal yang mungkin tidak diketahui dan mentolerir siapa yang berpendapat boleh mengambil ilmu kepada pelaku bidah, maka ini dalam batas kewajaran

Kenapa ana berpendapat dalam batas kewajaran?
Karena ulama berselisih cukup tajam tentang boleh tidaknya mengambil riwayat dan belajar kepada ahlulbidah

Ana bawakan kitab Qurootul a'inil muhtaj syarah muqoddimah shoheh imam muslim ibnul hajjaj

Dihalaman 402 disebutkan tentang perselisihan ulama hukum mengambil riwayat dari ahlulbidah dan mereka telah berselisih sejak dahulu sampai saat ini sebagai mana disebutkan oleh ibnul rojab rohimahulloh

1. YANG MELARANG MUTLAK MENGAMBIL ILMU DARI AHLULBIDAH : Ibnu sirin, imam Malik, ibn Uyainah, Alhumaidy, Yunus ibn Abi, Ishaq, Ali ibn Harb, dan selainnya rohimahumullah

2. YANG MEMBOLEHKAN MUTLAK KECUALI YANG TERKENAL PENDUSTA :Abu Hanifah, Imam Syafii, Yahya ibn Sa'id, Ibnul Madiny, bahkan beliau (ibnul madiny) mengatakan kalo aku tinggalkan penduduk Bashroh karena mereka berakidah Qodariah, dan aku tinggalkan ahlul kufah karena mereka berakidah Syiah, maka kitab2 akan hilang dari manfaat

3. YANG MEMISAHKAN ANTARA DAI YANG MENGAJAK KEPADA KEBIDAHAN DAN SELAINNYA : Ibnul Mubarok, ibn Mahdi, Ahmad ibn Hambal, ibn Ma'in, dan beberapa ucapan imam Malik (ucapan yang masyhur setiapa ucapan diterima dan ditolak.... Dst) rohimahumullah

Kalo kita melihat perselisihan ini bukan kemudian serta merta kita menolak mentah2 karena memang yang berselisih ini imam madzhab yang keilmuannya luar biasa

Maka kalo anda membawa riwayat ibn sirin masih ada imam syafii dan imam abu hanifah yang membolehkan mutlak dan imam ahmad serta imam malik yang membolehkan dengan syarat

Makanya suatu kemustahilan anda pingin berilmu tapi gak mau ngaji kecuali sama gurunya saja, padahal imam Malik saja mengakui bahwa seluruh ilmu beliau telah dimiliki imam syafii, secara tidak langsung itulah batas ilmu beliau, dan imam syafii boleh mencari ilmu kepada selainnya.

Berbeda sama zaman kita sekarang, seakan zaman kita ini ilmunya UNLIMITED, sehingga melarang semua belajar kepada selain kita

Kalo kita lihat pernah dulu ana bawakan penjelasan bahwa imam syafii dalam Al-Umm membawakan riwayat dari qodariyah, bahkan sebagian ulama menyebutkan riwayat tadi dari syiah.

Kalo kita lihat shoheh bukhori muslim tidak lepas dari riwayat puluhan ahlul bidah

Kita lihat di zaman tabiin banyak yang terkena pemikiran "syiah" oleh karenanya imam Adz-Dzahabi dalam mizannya menuliskan bahwa bidah ini terbagi menjadi 2

1. Bidah kecil seperti beberapa pemikiran syiah semisal zaidiah (selain rofidhoh) ,kalo seandainya yang demikian ditolak maka akan kita jumpai ribuan hadits tertolak maka pemahaman ini adalah pemahaman rusak

2.Bidah besar adalah bidah syiah rofidhoh yang mengkafirkan Abu Bakr dan Umar

Oleh karenanya berlapang dada lah dalam masalah seperti ini, anda ngotot terus gak akan ada hasilnya karena mereka pun memiliki panutat dalam berucap dari ulama yang benar2 gak diragukan keilmuannya

Jangan anda adukan dengan video ustadz karena itu sama seperti menyamakan langit sama sumur tidak akan bisa sama

Ana tuliskan ini supaya kelak menjadi hujjah amalan kebaikan dihadapan Allah, dan telah berusaha merubah keadaan fanatik buta ini ke arah yang lebih baik dan lebih lapang dada

Aboud Basyarahil
27 April 2018

Sebenernya malah ana dapet ad 16 pendapat tentang Belajar dan meriwayatkan dari "ahli bidah" dari Syeikh Sa'id Kamaly Al-Maliki hafidzohullah
Dan juga seandainya mau konsisten memakai ucapan ibn Sirrin rohimahullah tentang ilmu itu agama,
Maka seharusnya juga pegang Pendapat ibn Sirrin tentang larangan meriwayatkan hadits dengan makna
Jadi menurut ibn Sirrin kl baca hadits harus sesuai riwayat teks hadits yang ada (dengan bahasa Arab) gak boleh cuma maknanya aja (entah makna dengan bahasa Arab terlebih dengan bahasa Indonesia)
Lah ustadz2 yang sering membawakan ucapan ibn Sirrin di atas, ternyata pas ngisi bilang Rosulullah bersabda : sesungguhnya amalan tergantung niatnya.... Dst
Kalo kata ibn Sirrin itu terlarang....
Harus yang menyampaikan lafadz hadits menyebutkan nabi bersabda :
انما الاعمال بالنيات....الخ
Dan kemudian menyampaikan maknanya, kalo lupa ya gak boleh menyampaikan hadits dengan makna...
Coba konsisten pegang ucapan ibn Sirrin diatas baru ana percaya, nt kokoh
Lah ini mencla mencle🤣😂
Aboud Basyarahil
27 April pukul 07.41 · 

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.