Perbedaan Waspada dan Buruk Sangka Dalam Perspektif Ibnul Qayyim

Perbedaan Waspada dan Buruk Sangka Dalam Perspektif Ibnul Qayyim - Kajian Medina
Perbedaan Waspada (Ihtiroz) dan Buruk Sangka (Suudhdhon) dalam perspektif Ibnul Qayyim

أن المحترز بمنزلة رجل قد خرج بماله ومركوبه مسافرا فهو يحترز بجهده من كل قاطع للطريق وكل مكان يتوقع منه الشر وكذلك يكون مع التأهب والاستعداد وأخذ الأسباب التي بها ينجو من المكروه فالمحترز كالمتسلح المتطوع الذي قد تأهب للقاء عدوه وأعد له عدته فهمه في تهيئة أسباب النجاة ومحاربة عدوه قد أشغلته عن سوء الظن به وكلما ساء به الظن أخذ في أنواع العدة والتأهب

Orang yang waspada bagaikan orang yang bepergian jauh (safar) dengan membawa harta dan kendaraannya. Ia mewaspadai dengan segenap usahanya terhadap setiap perampok jalanan dan tempat-tempat yang sekiranya membahayakan. Semuanya ia lakukan dengan cara mempersiapkan diri dan memperhatikan sarana-sarana yang bisa menyelamatkannya dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Orang yang waspada bagaikan orang yang membawa senjata dan memakai baju besi, sebagai persiapan menghadapi musuh dalam peperangan, juga untuk menyelamatkan diri. Upaya menghadapi musuh telah membuatnya sibuk dari buruk sangka. Tiap kali Ia hendak berburuk sangka, Ia waspada dalam berbagai persiapan.

وأما سوء الظن فهو امتلاء قلبه بالظنون السيئة بالناس حتى يطفح على لسانه وجوارحه فهم معه أبدا في الهمز واللمز والطعن والعيب والبغض ببغضهم ويبغضونه ويلعنهم ويلعنونه ويحذرهم ويحذرون منه

Adapun buruk sangka adalah mengisi hatinya dengan sangkaan-sangkaan buruk kepada manusia hingga nampak di lisan dan anggota tubuhnya. Orang lain menjadi sasaran umpatan, celaan, serangan, aib dan kemarahannya.
Ia membenci mereka dan mereka pun membencinya.
Ia melaknat mereka dan mereka pun melaknatnya.
Ia mencurigai mereka dan mereka pun mencurigainya.

فالأول يخالطهم ويحترز منهم والثاني يتجنبهم ويلحقه أذاهم
Orang yang pertama tetap bergaul dengan mereka dan mewaspadai mereka.
Sementara orang yang kedua menjauhi mereka dan takut mendapat gangguan mereka.

الأول داخل فيهم بالنصيحة والإحسان مع الاحتراز والثاني خارج منهم مع الغش والدغل والبغض

Orang yang pertama, masuk di tengah-tengah mereka dengan membawa nasehat dan kebaikan disertai kewaspadaan.
Sementara orang yang kedua, menjauhi mereka sambil membawa kemarahan dan kebencian.

Wallahu A'lam

Nur Hasim
24 April pukul 19.22 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.