Pahlawan Bagi Anak Cucu Kita di Masa Depan

Pahlawan Bagi Anak Cucu Kita di Masa Depan - Kajian Medina
Beberapa teman saya baik di dunia maya maupun di dunia nyata tidak mau terlibat dalam pembahasan Pilpres. Mereka masa bodoh, "sok" netral dan sejumlah alasan lainnya.

Saya cuma mau bilang. Sayang sekali. Kalian tidak memanfaatkan momentum fenomenal ini. Yang mungkin hanya terjadi sekali dalam seumur hidup kalian.

Sayang sekali jika kalian tidak melibatkan diri pada sebuah fenomena yang akan tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia.

Lalu kelak saat kalian tua, apa yang hendak kalian ceritakan pada anak cucu kalian. Saat kalian meninggal dunia, warisan teladan apa yang akan kalian tinggalkan untuk generasi penerus kalian?

Tidak banyak dari kita yang bisa memberikan karya dan kontribusi untuk negeri ini. Tapi setidaknya dengan sedikit kegelisahan dari kita atas nasib bangsa ini, sedikit ketikan dari jari tangan kita bisa menunjukkan bahwa kita peduli pada bangsa ini dan ingin terlibat untuk kemajuan bangsa kita di masa depan.

Coba bayangkan jika seandainya kita hidup di jaman penjajahan. Apakah kita termasuk orang yang turut berjuang untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Ataukah menjadi orang yang tidak peduli dan masa bodoh?

Kita tidak perlu pergi ke masa lalu untuk menjadi pahlawan. Cukup kita berjuang di masa kini untuk bangsa kita. Meskipun hanya sekedar kegelisahan saja. Maka insyaAllah di masa depan kita telah menjadi bagian dari para pahlawan bagi anak cucu kita di masa depan. InsyaAllah. Aaamiin.

Indah Fitriani
20 jam ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.