Dulu aku ikut-ikutan mencela orang yang berziarah, ternyata aku sendiri jarang berziarah kubur.
Dulu aku ikut-ikutan mencela orang yang bershalawat yang ku anggap 'bid'ah', ternyata aku sendiri malas bershalawat.
Dulu aku ikut-ikutan mencela orang yang berdzikir memakai tasbih, ternyata aku sendiri malas berdzikir.
Dulu aku ikut-ikutan mencela orang yang terlihat berlebihan kepada Kyai-nya, ternyata aku sendiri kurang mengingat guruku dan kurang berbuat baik terhadap ustadzku.
Dulu aku ikut-ikutan mencela orang yang taqlid kepada para Kyai, ternyata aku sendiri taqlid kepada ustadz.
Dulu aku ikut-ikutan mencela orang yang taqlid kepada Mazhab Syafi'i, ternyata aku sendiri taqlid kepada ustadz atau ulama kontemporer.
Dulu aku ikut-ikutan mencela orang yang mengirimkan pahala bacaan Qur'an dan selainya, ternyata aku sendiri malas mendoakan untuk keluarga atau saudaraku yang telah wafat.
Dulu aku ikut-ikutan golput, ternyata aku sadari golput itu bukan selalu pilihan terbaik.
Dulu terlalu banyak aku ikut-ikutan mencela sesuatu yang aku anggap salah, seakan ajaran yang benar adalah yang selalu menyalahkan atau mengharamkan sesuatu, ternyata di kemudian hari aku sadari, akulah yang kurang wawasan.
Robi Maulana Saifullah
1 jam ·
#Robi Maulana Saifullah