Perhatikan screenshot di bawah ini, beginilah contoh nyata "si bodoh meng-quote dari si dungu", padahal levelnya ngustad yang punya majlis sungguhan.
❓ Mengapa bodoh dan dungu?
Karena mereka mendoktrin komunitasnya untuk meninggalkan politik. Menjadi abai terhadap persoalan politik. Padahal, itulah yang sebenarnya manhaj yang diciptakan oleh Dr Christiaan Snouck Hurgronje dahulu untuk memperlemah dan menundukkan Ummat Islâm…!
☠ Yaitu menyuruh ummat meninggalkan politik.
Mereka tak sadar bahwa apapun permasalahan di dalam kehidupan modern ini, pasti terkait dengan politik.
Apa mereka pikir mereka bisa mengaji-ngaji dengan tenang jika penguasa mengintimidasi da‘i-da‘i mereka agar hanya mengajarkan apa yang diinginkan penguasa? Apa pengajian tenang jika mereka dimata-matai, bahkan dibubarkan dengan (menciptakan konflik horizontal) meminjam tangan ormas lain?
Apa mereka pikir bisa cari duit dengan tenang jika usaha herbal, gamis, bekam, dan jualan kitâb mereka dipersulit perizinannya?
Apa mereka pikir mereka bisa kawin-mawin beranak-pinak dengan tenang jika UU Perkawinan dibuat tidak sejalan dengan syari‘at?
Apa mereka pikir anak-anaknya bisa bersekolah dengan tenang jika izin pendirian sekolah yang berbasis Islâmi dipersulit? Contoh kasusnya adalah ini: http://bit.ly/2WXdvCt
Sungguh konsep hidup kaum Muslimîn ingin dipersempit oleh da‘i-da‘i Neo Murji-ah ini menjadi hanya sekadar terkurung di dalam sangkar, menjadi jamâ‘âh yang berpandangan sangat sempit, hidup hanya sekedar untuk: makan, kerja, kawin dan beranak-pinak, kemudian pengajian… titik.
Ummat dibuat tidak berpikir tentang kebijakan negara. Tidak berpikir tentang bagaimana produk undang-undang negara ini memformalisasi Syari‘at Islâm bagi kaum Muslimîn… melindungi kepentingan kaum Muslimîn.
Doktrin "tinggalkan politik"nya Snouck Hurgronje itu sebenarnya sudah puluhan tahun ditinggalkan dengan munculnya organisasi Ummat Islâm dan tokoh-tokohnya seperti Syaikh Ahmad Dahlan, Syaikh Hasjim Asy'ari, Syaikh Muhammad Isa Anshary, Buya Mohammad Natsir, Syaikh Ahmad Hassan, Syaikh Ahmad Surkati, dan lain-lain.
☠️ Namun doktrin jahat yang hina lagi rendah itu malah dipungut dan dipopulerkan kembali oleh da‘i-da‘i Neo Murji-ah yang menggadang-gadang diri mereka sebagai "memurnikan Tauhîd, menebar cahaya Sunnah" – اَللهُ الْمُسْتعَانُ…!!!
Semoga الله melindungi Ummat Islâm dari gerombolan sekuler berbaju nyunnah itu.
❤ Kita berdo'a:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْدُعَاةُ عَلَى أَبْوَابُ جَهَنَّم
{allôhumma innî a-‘ûdzubika minad-du‘âtu ‘alâ abwâbu jahannam}
(arti) "Wahai Allôh, saya berlindung kepada Engkau dari da‘i-da‘i yang memanggil-manggil di depan pintu Jahannam."
Tinggalkan politik, itulah strategi Snouck Hurgronye.
Puluhan tahun slogan itu menjadi sampah.
Tapi kini sampah itu dipungut lagi oleh manusia-manusia lugu.
Anshari Taslim
22 jam ·
Anshari Taslim : Sebagian dari tulisan itu terutama masalah kehancuran disebabkan orang harakah itu klaim sepihak. Yang harus disalahkan dalam penghancuran harakah islamiyyah adalah pemerintah yg zhalim. Apalagi jelas di Al JAzair kekufuran dalam sistem hukum makin tampak ditandai dengan UU yang makiin liberal sebagaimana diakui dalam tulisan tersebut.
Kalau kelompok harakah islamiyyah itu tak ada yg bergerak sama sekali maka siapa yg akan menyampaikan kebenaran?
Apa hanya dgn majlis ilmu UU di Al Jazair bisa diubah?
Anshari Taslim : Riilnya saja deh, kalau semua pergerakan Islam bubar yakin masih bisa ngaji bebas di masjid? Semua kebebasan yg dinikmati oleh kaum muslimin di negeri ini diberikan Allah dgn perantara perjuangan kelompok harakah Islamiyyah yg punya bergaining dalam pemerintahan karena lobby politik dan people power yang masih jalan. Kalau semua sudah tidak peduli, maka jangan heran nanti kalau syiah jadi menag, tokoh LGBT jadi MENDIKBUD. Terus apa kelompok salafy bisa menghadapi itu seorang diri?
#Anshari Taslim
#Arsyad Syahrial
#Pendaku Salafi