Status Ustadz Menyinggung Saya

Status Ustadz Menyinggung Saya - Kajian Medina
Status Ustadz Menyinggung Saya

Ini diungkapkan oleh seorang yang tidak jadi follower, bukan teman, dan tidak kenal.

Hanya saja dia baca dari viral-viral saja, maksudnya menemukannya secara tidak langsung, lewat copas copas.

Apa yang dia anggap menyinggung? Wehehe ternyata dia merasa tertohok telak atas update status saya kemarin tentang : 'HARAM TAPI'.

Maksudnya dia merasa jadi 'tertuduh' dan duduk di kursi 'terdakwa'. Dia bilang gini:

"Saya merasa diadili dan ditelanjangi bulat-bulat oleh status yang ustadz bikin. Ustadz seperti kenal saya betulan dan menyerang saya secara pribadi, langsung ke ulu hati saya. Langsung nampol muka saya. Eaaat ...Tzzzzigg...".

"Kalau dibilang kemarin masih jadi tukang mabok, sekarang mengangkat diri jadi ustadz, yah itu gue banget", begitu dia mengaku.

"Suka mengharam-haramkan banyak hal, seperti bank, pajak, gojek, gopay, emoney dst. Tapi ternyata diam-diam masih pakai juga. Nah itu gue banget", lanjutnya.

Saya jawab santai saja. Bhwa tidak ada niat saya menjelekkan dirinya, apalagi menelanjangi. Tapi kok bisa pas banget, jangan-jangan kenal secara pribadi, jawabannya pasti nggak banget.

Sebabnya sederhana sekali, yaitu bahwa orang yang kelakuannya kayak gitu sebenarnya tidak lain adalah saya sendiri. Ya saya ini di zaman dahulu pernah mengalami masa-masa terlucu. Jadi ini adalah kenangan pahit masa silam. Nggak mabok sih, tapi begaul sama yang kayak gituan. Gak jadi preman sih, tapi gaulnya sama mereka. Dulu itu ya gitu deh.

Terus insyaf ceritanya, lalu jadi ustadz. Cuma kebablasan akibat semangatnya kekencengan. Ibarat ban motor di pompa kekencengan, justru mental-mental jalannua, gak stabil.

So, kalau ada yang merasa pernah mengalami hal yang sama seperti saya, ya boleh jadi ini memang bagian dari proses pencarian yang belum selesai.

"Untung ada ustadz yang mengingatkan", begitu kata dia. "Seharusnya saya tersinggung dan marah. Tapi setelah dipikir-pikir, apa yang ustadz bilang bener juga sih. Pahit memang, tapi benar".

"Ya udah ustadz, saya ucapkan thank you atas update statusnya. Semoga tambah berkah", begitu dia mengakhiri pembicaraan.

Wassalam

Ahmad Sarwat,Lc.MA


Ahmad Sarwat
21 Februari

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.