Mimpi Al-Imam Abu Hanifah

Mimpi Al-Imam Abu Hanifah - Kajian Medina
Mimpi al-Imam Abu Hanifah

Abu Ya'qub dengan isnadnya hingga Abu Hanifah:
Aku bermimpi seakan-akan menggali kubur Nabi 'alaihis sholatu wassalam, lalu aku mengeluarkan tulang-belulang beliau, kemudian mendekapnya. Mimpi ini membuatku heran. Lalu, aku mendatangi Ibnu Sirrin, dan ku ceritakan padanya. Ia berkata: Jika mimpimu benar, sungguh engkau akan menghidupkan sunnah Nabimu Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam.

Dalam riwayat lain, al-Qasim bin Ibad berkata: diceritakan padaku dari Muhammad bin Suja' senada dengan mimpi di atas, dengan sedikit perbedaan redaksi: beliau menyatukan tulang belulang Nabi, lalu menegakkannya.

Sementara dalam riwayat lain dari Ahmad bin al-Hasan dengan isnadnya hingga Yusuf bin Utsman ash-Shobbagh, beliau berkata: Seorang laki-laki mengatakan padaku: Aku melihat Abu Hanifah seakan-akan membongkar makam Nabi shollallahu 'alaihi wasallam, lalu aku bertanya pada Ibnu Sirrin mengenai (ta'wil) mimpi itu, namun aku tak memberitahukan sosok laki-laki dalam mimpi itu padanya. Beliau berkata: Laki-laki inilah yang menghidupkan sunnah Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam.

Al-Imam Yahya bin Sa'id al-Qaththan

Beliau Sayyidul huffadz (Penghulu penghafal hadits), Imâmul Muhadditsin (Imam ahli hadis), dan Syaikhul jarh wat ta'dil mengatakan:
لا نكذب الله ما سمعنا رأيا احسن من رأي ابي حنيفة وقد اخذنا باكثر اقواله

Kami tidak mendustakan Allah. Tidaklah kami mendengar satu ra'yu (pemikiran) yang lebih baik dari ra'yu Abu Hanifah. Sungguh kami mengambil paling banyak pendapat-pendapat beliau.

Al-Imam Waki' bin al-Jarrah

Beliau adalah Imam ahli hafidz hadis di masanya, ahli hadis Irak, berfatwa dengan pendapat Abu Hanifah.

Ibnu Ma'in - murid beliau- menceritakan: Aku tak melihat ada orang yang lebih utama dari Waki', beliau senantiasa menghadap kiblat, lalu menghafal hadisnya. Beliau sholat qiyamul lail dan puasa sepanjang masa. Dan beliau berfatwa dengan pendapat Abu Hanifah.

Saya pernah mengutip sebuah catatan Imam adz-Dzahabi ketika di abad ke-8 H, mengenai ilmu hadis di zaman itu dan perbandingannya dengan ulama-ulama terdahulu menurut beliau:

ﻭﻛﻢ ﻣﻦ ﺭﺟﻞ ﻣﺸﻬﻮﺭ ﺑﺎﻟﻔﻘﻪ ﻭﺍﻟﺮﺃﻱ ﻓﻲ ﺍﻟﺰﻣﻦ ﺍﻟﻘﺪﻳﻢ ﺃﻓﻀﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺘﺄﺧﺮﻳﻦ، ﻭﻛﻢ ﻣﻦ ﺭﺟﻞ ﻣﻦ ﻣﺘﻜﻠﻤﻲ ﺍﻟﻘﺪﻣﺎﺀ ﺃﻋﺮﻑ ﺑﺎﻷﺛﺮ ﻣﻦ ﺳﻨﻴﺔ ﺯﻣﺎﻧﻨﺎ

Berapa banyak ulama yang terkenal dalam bidang fiqih dan ra’yu di zaman terdahulu, mereka lebih utama dalam bidang hadits daripada ulama saat ini. Dan berapa banyak ulama yang terkenal ahli ilmu kalam zaman terdahulu, mereka lebih banyak pengetahuannya tentang atsar daripada orang yang mengaku mengikuti sunnah zaman kita ini.

Wallahu a'lam

Repost al-Imam Abu Hanifah

Nur Hasim
14 Februari pukul 13.52 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.