Pertama = Ketika saya berbeda pendapat dgn seorang temen,saya tidak akan membencinya apalagi merendahkannya,karena mungkin kita berbeda dalam 1 atau 2 masalah tapi sepakat dalam ratusan masalah.
Kedua = Ketika saya berbeda pendapat dengan seorang teman dalam masalah-masalah Furuuiyyah, yang masalah itu sudah pernah diperselisihkan ratusan tahun yg lalu oleh ulama kita maka saya akan berlapang dada dan tidak akan memaksakan dia untuk mengikuti pendapat saya,karena seorang muqollid seperti saya tidak punya hak untuk itu.
Ketiga = Ketika saya berbeda pendapat dengan seorang teman dalam masalah ushul dan (dia sangat memegang kuat pemahamannya itu) maka saya gak akan langsung mendebatnya,sebab jika didebat dia malah akan menjauh dari saya,serta parahnya dia akan mengingkari serta membenci apa saja tentang saya,ini kerugian yg nyata,saya akan dekati dia,hormati dia,doakan dia lalu sedikit-sedikit berdiskusi ringan dgnnya dan menasehati dia.
Keempat = Jika ada yg berselisih dgn saya namun dia giat ibadah dan giat berdakwah dan dakwahnya tidak memperburuk citra islam maka saya akan selalu sokong dia.
Kelima : Ketika ada orang awam menghina saya serta merendahkan saya maka saya akan berusaha tuk bersabar,karena hanya sabar jalan keluarnya,sejatinya dia jahil yang butuh dimaklumi.
Keenam = Ketika saya melihat ada orang yang berbuat bid'ah atau menjurus kepada perbuatan kufur maka saya tidak akan mengatakannya "Hei kamu Ahlul bid'ah" atau "Hei ente Kafir",tapi saya akan dekati dan nasehati semampu saya,karena tugas saya menasehati bukan menghukumi apalagi menghakimi.
Traaaaahhh......
Ini 6 madzhab saya dalam menghadapi mereka yang tidak sekata dengan saya,Alhamdulillah dengan madzhab ini saya sering menyelesaikan banyak masalah dengan damai.
Apakah anda se-madzhab dengan saya ?
Faruq Sinambela
27 Januari pukul 07.24 ·
#Faruq Sinambela