Karya Ulama Nusantara

Karya Ulama Nusantara - Kajian Medina
Belajar dari khazanah keilmuan para penyebar ajaran agama Islam yang tinggal di Nusantara yang isinya sedikit banyak bersinggungan dengan apa yang menjadi budaya masyarakat Nusantara sehingga nilai Islam yang universal bisa membumi dengan baik di tanah Nusantara ini, meskipun ilmu aslinya berbahasa Arab sebab para penyebar ajaran agama Islam itu semuanya tekun mendalami ilmu yang serba Arab sejak kecil sehingga Ferguso pun paham kalau mereka tak anti Arab.

Ah kok ribet ya. "belajar islam nusantara" gitu aja kan simpel ya Mas Rektor Rijal Mumazziq Z?

Abdul Wahab Ahmad membagikan kiriman.
28 Desember pukul 22.37 ·


Di antara keunikan ulama di Nusantara adalah sanggup menulis karya berbahasa Arab dengan baik, meskipun di antara beliau-beliau ini belum pernah studi di Haramain. Produk intelektual lokal tapi memiliki reputasi internasional. Tak hanya itu, banyak di antara para ulama ini yang menjadi koki intelektual yang cerdas: mengolah berbagai karya berbahasa Arab, lantas memerasnya menjadi saripati ilmu yang disajikan dengan bahasa (dan aksara) lokal.

Oke gaes, berikut ini saya beberapa koleksi kitab karya ulama Nusantara koleksi pribadi yang sudah menghuni rak pada bulan Desember 2018 ini. Kini sudah lebih dari seratus karya ulama Nusantara yang ada di rak yang saya taruh di depan rumah ibu saya. Target, pada 2022, menjelang Piala Dunia di Qatar, sudah terkumpul lebih dari 1000 karya ulama Nusantara. Mengapa harus pada Piala Dunia? Ya nggak tahu gaes, hahaha. Yang penting ngumpul. Perkara sempat baca, itu urusan lain. Toh, kitab bisa diwariskan kepada anak cucu.

 Ilmu at-Tafsir: Ushuluhu wa Manahijuhu, karya ulama muda asal Jombang, KH. M Afifudin Dimyathi Lc. MA. (lahir 1979). Diterbitkan oleh Darus Shalih, Kairo. Tafsir.

 As-Syamil fi Balaghat al-Qur’an, 3 jilid, karya ulama muda asal Jombang, KH. Afifuddin Dimyathi Lc. MA. (lahir 1979). Anggota Aswaja Centre PWNU Jawa Timur, dosen UIN Sunan Ampel Surabaya. Tafsir.

 Al-Jauhar al-Farid, karya KH. Ahmad Ghazali Muhammad Fathullah (lahir 1959), asal Sampang, Madura. Kitab ini merupakan syarah dari al-Manhaj As-Sadid fi Ba’dl Adab al-Murabbi wal Murid yang juga karya beliau. Etika.

 An-Nafahat al-Imdadiyyah ala al-Hikam al-Haddadiyyah, karya KH. Ahmad Ghazali Muhammad Fathullah (lahir 1959), asal Sampang, Madura. Tasawwuf.

 Fathul Khabir fil Maqayis wal Maqadir, KH. Ahmad Ghazali Muhammad Fathullah (lahir 1959), asal Sampang, Madura. Fiqh

 Minhatul Hamid Syarah Jauharut Tauhid (karya Syekh Ibrahim al-Laqqani), karya KH. Qoimuddin, salah seorang pengajar Pondok Sidogiri dan Dalwa. Aqidah.

 Intifakh al-Wadjain, karya KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz (1937-2014), Rais Am Syuriyah PBNU 1999-2014. Fiqh.

 Al-Fawaid An-Najibah bisyarh al-Faraid al-‘Ajibah, karya KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz (1937-2014). Termasuk di dalamnya ada nadzam ciptaan KH. Mahfudz Salam, ayah Kiai Sahal. Fiqh.

 Faidl al-Hija, karya KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz (1939-2014), Rais Aam Syuriah PBNU 1999-2014. Fiqh.

 Al-Muqtathafat li Ahlil Bidayat, karya KH. Marzuqi Mustamar (lahir 1963 M), Ketua PWNU Jawa Timur, Pengasuh PP. Sabilur Rasyad, Malang. Fiqh.

 Manhaj Dzawin Nadzar, karya Syekh Muhammad Mahfudz Attarmasi (1868-1919 M). Hadits.

 Al-Muntakhobat fi Rabithah al-Qalbiyyah wa Shilat Ar-Ruhiyyah, 2 jilid, edisi belum revisi, karya KH. Asrori al-Ishaqy (1951-2009), pengasuh PP. al-Fitroh, Kedinding, Surabaya. Mursyid tarekat Qadiriyah wan Naqsyabandiyah. Tasawwuf. Terimakasih Cak Chafid Wahyudi yang memberi saya kitab ini, 2 tahun silam.

 Mishbah Adz-Dzolam syarah Bulughul Maram, 4 jilid, karya KH. Muhadjirin Amsar Addary (1921-2003). Hadits.

Berburu karya para ulama Nusantara itu terkadang persis berburu barang antik. Karena banyak karya yang terkadang hanya terbit sekali, lalu tidak lagi beredar. Namun ada beberapa karya yang mulai diterbitkan ulang, seperti karya terbaik ulama Betawi, KH. Dr. Ahmad Nahrawi Abdussalam, “al-Imam Asy-Syafi’i fi Madzahabaihil Qadim wal Jadid”. Karya yang selama ini beredar dia PDF, kini sudah dicetak ulang.

Lagipula cara mendapatkannya juga beragam: kadang diberi, juga membeli, seringkali juga barter. Selain itu, masih banyak karya ulama kita yang perlu dipromosikan dan dikaji. Misalnya karya beberapa ulama yang produktif berkarya dalam bahasa Arab, seperti Syekh Mahfudz Attarmasi, Syekh Muhammad Hasyim Asy’ari, KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz, KH. Bisri Musthofa, KH, Abu Fadhol, KH. A. Aziz Masyhuri, maupun mereka yang masih hidup seperti KH. Yasin Asmuni, KH. Thoifur Ali Wafa, dan sebagainya. Ini belum menghitung para ulama Nusantara yang menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Melalui pengumpulan dan peng(k)ajian karya ulama Nusantara, saya tidak hendak menumbuhkan sikap primordialistik. Bagi saya hal ini merupakan upaya menghimpun kembali sekaligus menghargai karya ulama-ulama kita. Minimal dengan cara ini kita perlahan-lahan menata kepercayaan diri sekaligus menghilangkan inferioritas diri.

Rijal Mumazziq Z
28 Desember pukul 21.18 ·

Karya Ulama Nusantara - Kajian Medina

Karya Ulama Nusantara - Kajian Medina

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.