Penyusun Al-'Ubab mengatakan:
وينبغي تقديم أكل الفاكهة ثم اللحم ثم الحلاوة (العباب ٣/٣٠٨)
"Dan hendaknya mendahulukan mengonsumsi buah-buahan kemudian daging, kemudian manisan."
Hal senada disampaikan oleh Al-Ghazzali dalam Al-Ihya:
أن من آداب الطعام تقديم الفاكهة إن كانت فذلك أوفق في الطب، فإنها أسرع استحالة فينبغي أن تقع في أسفل المعدة وفي القرآن الكريم تنبيه على تقديم الفاكهة في قوله تعالى: وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ ثم قال: وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ.
“Sesungguhnya di antara adab makan adalah mendahulukan buah karena hal itu lebih sesuai dengan ilmu kedokteran, yaitu bahwa buah lebih cepat dicerna. Maka hendaknya buah berada di bawah hidangan (makanan pokok) di dalam perut. Dalam Al-Quran terdapat peringatan untuk mendahulukan makan buah yaitu dalam firman Allaah,
”Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan”.
Jadi, di antara dalil yang menjadi sandaran adalah firman Allaah Ta'aala:
وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ (20) وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ
”Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan”. (QS. Al-Waaqi’ah, 57: 20-21)
Al-Imam An-Nawawi menyebutkan riwayat bahwa demikianlah cara makan Nabi. Dalam syarhnya ketika menjelaskan hadits Abi Al-Haitsam bin Thihan saat ia datang kepada Nabi Shallallaahu 'alayhi wa sallam dan di sana hadir Abu Bakar serta Umar. Ia membawa wadah yang berisi kurma basah dan kurma kering, kemudian Rasuulullaah Shallallaahu alayhi wa sallam bersabda,
فجاءهم بعذق فيه بسر وتمر ورطب، فقال: كلوا من هذه، ثم أخذ المدية وانطلق ليذبح لهم.
"Makanlah ini (kurma), kemudian mengambil pisau dan pergi untuk menyembelih untuk mereka."
Al-Imam An-Nawawi menjelaskan:
أن فيه دليلا على استحباب تقديم الفاكهة على الخبز واللحم وغيرهما.
"Bahwa hadits ini sebagai dalil dianjurkannya mendahulukan makan buah, baru kemudian roti, daging dan makanan pokok lainnya."
Wallaahu a'lam.
- Laili Al-Fadhli -
Laili Al-Fadhli
3 jam ·
#Laili Al-Fadhli
