Hoax Abadi Dari Wahabi Bahwa Asya'irah meyakini Allah ada di mana-mana
Saya sudah berulang kali membahas ini di FB maupun di NU online bahwa di antara hoax abadi yang selalu dirawat turun temurun oleh Wahabi sepanjang masa dari para panutan mereka berabad-abad yang lalu adalah bahwa Asya'irah-Maturidiyah (Ahlussunnah wal Jamaah) meyakini Allah ada di mana-mana. Sudah tak terhitung berapa kali saya berdiskusi dengan pendaku salafi ini dan beberapa kali juga melihat postingan ustadz mereka yang bahkan sudah bergelar doktor tetap saja menyebarkan hoax ini. Postingan ini hanya sekedar pelengkap data saja agar tidak lupa.
Syaikh Al-Albani sang muhaddis mereka berkata:
الماتريدية مثل الأشاعرة في موضوع صفة العلو للعلي الأعلى فهم يعتقدون أن الله في كل مكان مع الأسف الشديد
"Maturidiyah sama seperti Asya'irah dalam tema sifat uluw bagi Allah yang Maha Tinggi. Mereka meyakini bahwasanya Allah ads di semua tempat, sangat disayangkan sekali". (Mausu'ah Al Albani Fi al-Aqidah)
Syaikh Abdurrahman al-Barrak tak ketinggalan juga berkata:
أما أتباع الأشعري المتأخرين فينفون حقيقة الاستواء ويقولون: حالٌّ في كل مكان
"Adapun para pengikut Asy'ari yang akhir-akhir, maka mereka menafikan hakikat istiwa' dan berkata: Allah bertempat di semua tempat/di mana-mana". (at-Ta'liq 'Ala al-Qawaid al-Mutsla)
Dari mana mereka mendapat kesimpulan seperti itu? Apa jangan-jangan dari mimpi?
Imam Ibnu Furak, Imam Asya'irah dari periode klasik berkata:
لَا يجوز أَن يُقَال: إِن الله تَعَالَى فِي مَكَان، أَو فِي كل مَكَان
"Tidak boleh mengatakan bahwa sesungguhnya Allah ada di satu tempat tertentu atau ada di semua tempat". (Musykil al-hadits wa Bayanuhu)
Imam Ghazali, Imam Asya'irah dari periode akhir berkata:
لَا تماثل ذَاته ذَات الْأَجْسَام، وَأَنه لَا يحل فِي شَيْء، وَلَا يحل فِيهِ شَيْء، تَعَالَى عَن أَن يحويه مَكَان كَمَا تقدس عَن أَن يحده زمَان، بل كَانَ قبل أَن خلق الزَّمَان وَالْمَكَان، وَهُوَ الْآن على مَا عَلَيْهِ كَانَ
"Allah tidak serupa Dzatnya dengan dzat jisim. Ia tidak bertempat pada sesuatu dan tidak pula ditempati sesuatu. Allah maha suci dari diliputi tempat sebagaimana maha suci dari dibatasi oleh waktu. Ia sudah ada sebelum menciptakan waktu dan tempat dan ia sekarang tetap seperti sedia kala/tidak bertempat." (Qawaid al-Aqaid)
Sudah maklum bagi semua pelajar yang membaca kitab Asya'irah, baik Asya'irah klasik atau muta'akhirin bahwa dalam akidah Asya'irah, Allah tidak bertempat. Rasanya tak perlu IQ tinggi untuk tahu bedanya antara tidak bertempat dan bertempat di semua tempat (di mana-mana). Asya'irah sejak dulu mengkritik Jahmiyah karena mengatakan Allah bertempat di mana-mana, eh... ternyata dibikinin hoax abadi bahwa Asya'irah berkata Allah ada di mana-mana dan bahwasanya Asya'irah dan Jahmiyah sama. Anehnya, banyak yang percaya. Inna Lillâh.
Abdul Wahab Ahmad
11 Januari 2020 pada 12.07 ·