Mengusap Wajah Setelah Berdoa, Diperselisihkan Di Kalangan Para Ulama

Mengusap Wajah Setelah Berdoa, Diperselisihkan Di Kalangan Para Ulama - Kajian Medina
Mengusap wajah setelah berdoa, diperselisihkan di kalangan para ulama. Ada yang mengatakan Sunnah dan tidak Sunnah. Adapun pendapat yang kuat dalam Mazhab Syafi'i adalah Sunnah. Al-Imām An-Nawawiy rahimahullāh berkata dalam Al-Majmū' sebagai berikut:

"... Di antara etika berdoa adalah berdoa dalam waktu-waktu, tempat-tempat, dan keadaan-keadaan yang mulia. Menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, MENGUSAP wajah sesudahnya, dan memelankan suara antara keras dan berbisik..."

[Al-Majmū', 4/487]

Syaikh Abu Bakar bin Muhammad Syatha dalam kitab I’anatut Thalibin menyatakan: Imam Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar, dan kami juga meriwayatkan hadits dalam kitab Ibnus Sunni dari Sahabat Anas bahwa Rasulullah shallallāhu 'alaihi wa sallam apabila selesai melaksanakan shalat, beliau mengusap wajahnya dengan tangan kanannya. Lalu berdoa:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ إلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ اَللَّهُمَّ اذْهَبْ عَنِّي الْهَمَّ وَالْحَزَنَ.

“Saya bersaksi tiada Tuhan kecuali Dia Dzat Yang maha Pengasih dan penyayang. Ya Allah Hilangkan dariku kebingungan dan kesusahan." [I’anatut Thalibin, juz I, hal 184-185]

Mengusap Wajah Setelah Berdoa, Diperselisihkan Di Kalangan Para Ulama - Kajian Medina

Mengusap Wajah Setelah Berdoa, Diperselisihkan Di Kalangan Para Ulama - Kajian Medina


Robi Maulana Saifullah
14 jam ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.