Di media sosial seringkali terjadi perdebatan bahkan perebutan status sebagai Salafi paling sejati dan Salafi imitasi alias Gado-gado.
Masing masing merasa dirinya Dan kelompoknya sebagai Salafi paling sejati atau Salafi paling kokoh. Sedang selain diri dan kelompoknya pasti salafi imitasi.
Terserah anda bila anda hobi mengaku atau mengklaim sepihak, toh itu semua tidak cukup sebagai bukti, Bila tidak dilengkapi dengan data dan fakta.
Apalagi Salafi sejatinya anti dengan sikap semacam ini, karena sikap seperti ini haram hukumnya, dan itu termasuk Tazkiyatun nafsi.
Allah Ta'ala berfirman:
فلا تزكوا انفسكم هو اعلم بمن اتقى
Maka janganlah kalian mengganggap diri kalian Suci karena dialah Allah Yang paling mengetahui siapakah yang benar benar bertakwa ( An Najem 32)
Sadarilah bahwa kata sejati atau murni atau sempurna hanyalah Allah yang kuasa dan memilikinya, adapun saya dan anda seberapapun ilmu, ibadah dan Takwa yang dimiliki, pasti Memiliki pula kesalahan, kebodohan dan dosa, baik disengaja atau tidak disengaja, terpaksa atau dengan suka rela.
Saudaraku ! saat ini, Mungkin Anda adalah orang yang paling berilmu, paling banyak ibadahnya, namun karena kesombongan dan arogansi sikap anda, bisa jadi besok langkah Anda berakhir di jalan buntu, sehingga Anda su'ul Khotimah.
Sedangkan saudara anda yang saat ini jatuh dan bangun berlumuran dengan dosa dan kebodohan, Namun karena kejujuran dan ketulusan hatinya, Allah Ta'ala membimbing langkahnya hingga akhirnya Khusnul Khotimah.
Jangan Terbuai apalagi pongah dengan apa yang telah dan sedang Anda dapat pada hari ini, perjalanan masih panjang.
Sobat! waspada dan teruslah memohon kepada Allah agar Anda tetap bisa Istiqomah hingga ajal menjemput anda.
Ingat ! Salafi bukan hanya klaim atau doktrin yang diajarkan atau diucapkan.
Salafy juga mencakup kesucian jiwa, kebenaran Pemahaman, ucapan dan tindakan, bukan hanya sesaat atau dalam satu perkara saja, Namun dalam semua urusan hingga akhir hayat.
Bisa jadi, Pemahaman anda paling benar, dalil anda paling kuat, tapi apalah arti semua itu, bila ternyata anda mengidap penyakit gila hormat, berstatus sebagai budak sanjungan dan jiwa anda dipenuhi dengan kesombongan.
Sudahi polemik ini, dan mari kita bersama sama membuktikan diri pengabdian kepada Allah, karena hanya kepada-Nyalah kita layak memohon penilaian.
Semoga Allah meneguhkan kita semua di atas agama-Nya hingga akhir hayat.
Amiin
Dr Muhammad Arifin Badri
19 Juni pukul 12.20
Sumber : https://www.facebook.com/DrMuhammadArifinBadri/
#Dr Muhammad Arifin Badri