Akhlak Syaikh Bin Baz

Akhlak Syaikh Bin Baz
AKHLAK SYAIKH BIN BĀZ

Semenjak wafatnya Syaikh Ibnu Bāz rahimahullāh, rasanya saya belum mendapati sosok seorang salafi yang sepadan dengan beliau terutama dari sisi akhlak dan hikmahnya. Baik itu da'i-da'inya apalagi pengikutnya. Terlebih kalau melihat sebagian para pengikutnya saat ini lalu dibandingkan dengan beliau, jauh sekali bagai langit dan sumur. Maaf jika berlebihan.

Syaikh bin Bāz itu dipuji oleh kawan maupun lawan. Meskipun kontra dalam berbagai isu terutama aqidah, namun beliau di puji lantaran akhlaknya yang agung. Sikapnya yang hikmah. Serta kasih sayangnya kepada kaum mukminin. Tidak membeda-bedakan dari manapun kelompoknya. Beliau yang berfatwa untuk bekerja sama dengan kelompok Islam lainnya dalam kebaikan. Beliaulah yang menjelaskan tentang maulid sambil menangis tanpa ada kata-kata mencela dan menghina tokoh dan amaliah tersebut. Beliau tidak mengklaim dirinya dan kelompoknya sebagai pemilik emas 24 karat dan yang selainnya seperti sampah yang harus dibuang semua. Beliau dengan hikmahnya berfatwa bahwa kelompok-kelompok yang ada termasuk firqah an-najiyah kecuali jika ada yang berbuat kekafiran dan keluar dari pokok iman. Beliau tetap menghormati Syaikh Yūsuf Al-Qaradhawi dengan panggilan yang memuliakan. Beliau pula yang mengajukan permohonan dengan nada lemah lembut kepada Presiden Mesir saat itu, Jamal Abdul Naser agar menarik keputusan hukum gantung bagi Sayyid Quthb meski akhirnya permohonan itu ditolak. Beliau yang mendatangkan para 'alim dari Mesir di awal-awal UIM berdiri, yang notabene para alim itu bermazhab Asy'ari dalam aqidahnya.

Terlalu banyak sikap dan fatwa-fatwanya yang cukup adil terhadap kaum muslimin lainnya dan terlihat semangatnya dalam merajut Ukhuwwah Islamiyyah. Lalu bandingkan dengan keadaan sebagian orang atau sebagian da'i saat ini yang mengambil beliau sebagai rujukan. Sikap hikmah itu sebagiannya telah hilang. Padahal, siapa yang diberi hikmah, maka ia telah diberikan kebaikan yang banyak oleh Allāh Ta'ālā. Semoga Allāh merahmati Syaikh bin Bāz.

Robi Maulana Saifullah
22 Juni pukul 14.02 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.