Memilih Pemimpin Sama Dengan Perkara Remeh?

Memilih Pemimpin Sama Dengan Perkara Remeh?
*“Memilih Pemimpin = Perkara Remeh???”*
BongLaf (aka GPK Kokohiyyun) yang bikin poster di bawah ini asli sok tahu, sok merasa paling suci sedunia.
Bagaimana tidak?
Pertama, apakah kalau orang sibuk dengan #2019PresidenBaru itu artinya orang tersibukkan dengan perkara remeh-temeh dan terlalu cinta Dunia???
Apakah mereka tak tahu hal yang menjadi pangkal dari kebangkitan persatuan Ummat Islâm pada Aksi Bela Islâm di 2016 lalu itu apa?
Ya memang wajar kalau para BongLaf itu tak tahu, karena mereka saat itu malah sibuk menista Ummat Islâm yang bersatu dengan tuduhan: "persatuan kebun binatang", "terkena syubhât Khowârij", bahkan "mau bughôt" sehingga boleh ditumpahkan darahnya. – الله المستعان
FYI, Ummat Islâm itu bangkit karena marah Kitâbullôh dinista oleh si kâfir a Hog.
Yaitu firman الله Subhânahu wa Ta‘âlâ yang melarang muslim untuk memilih pemimpin dari kalangan Yahûdi dan Nahsrônî.
📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
(arti) _“Wahai orang-orang yang berîmân, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahûdi dan Nashrônî menjadi auliyâ’. Sebahagian mereka adalah auliyâ’ bagi sebahagian yang lain. Siapa saja di antara kamu yang mengambil mereka menjadi walî, maka sungguh-sungguh orang itu termasuk dari golongan mereka. Sungguh-sungguh Allôh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhôlim.”_ [QS al-Mâ-idah (5) ayat 51].
 Jadi jelas masalah memilih pemimpin ini bukanlah perkara yang remeh-temeh – bahkan ia berhubungan dengan keîmânan…!
Para Salafush-Shôlih sama sekali tak pernah meremehkan masalah memilih pemimpin ini.
Jasad suci Baginda Nabî yang wafat pada hari Senin pagi di bulan Robî‘ul-Awwal tahun 11 Hijriyyah pun tak mereka kuburkan hingga sampai pada hari Rabunya…
Kenapa…?
Karena mereka harus memilih dulu Abû Bakar ash-Shiddîq رضي الله عنه sebagai Kholîfah Rosûlullôh.
Jadi tak pernah urusan memilih pemimpin ini adalah perkara yang remeh-temeh…!
Kedua, ‘ibadah Romadhôn itu bukan hanya shoum dan qiyamul-lail saja.
Tidak!
Apakah lupa bahwa Perang Badar itu terjadi pada tanggal 17 Romadhôn tahun 2 Hijriyyah?
Apakah lupa bahwa Fat-hul-Makkah itu terjadi pada tanggal 20 Romadhôn tahun 8 Hijriyyah?
Bukankah jihâd fî sabîlillâh itu adalah puncak ‘ibadah di dalam Islâm?
Lantas apakah para BongLaf berani lancang menuduh bahwa Baginda Nabî صلى الله عليه وسلم dan para Shohâbat رضي الله عنهم itu tersibukkan dengan urusan Dunia dan terlalu cinta dengan Dunia…??? – نعوذ بالله من ذلك
Betul-betul jauh sangat lah para BongLaf itu dari Manhaj Salaf.
 Sekarang pertanyaannya: apakah masih mau merujuk perkara agama kepada GPK Kokohiyyun / para BongLaf itu?
 IQ itu given, stupid itu pilihan.
نسأل الله السلامة والعافية

Sumber : https://www.facebook.com/sahabatacad/

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.