Ibn Qoyyim : Antara Salafi dan Non Salafi

Ibn Qoyyim : Antara Salafi dan Non Salafi - Kajian Medina
Ibn Qoyyim : Antara Salafi dan Non Salafi

Ibn Qoyyim adalah murid Ibn Taimiyah yang setia, dan mengikuti Ibn Taimiyah dalam hampir semua pendapat beliau, termasuk pendapat yang kontroversial. Ini berbeda dengan murid beliau yang lain seperti Ibn Katsir dan adz Dzahabi.

Ibn Qoyyim punya banyak karya. Yang menarik, walaupun disebut tokoh ulama' kedua yang dijadikan panutan salafi, karya karya Ibn Qoyyim terbagi menjadi 3.

Ada karya yang dipakai oleh baik salafi Wahhabi maupun non salafi Wahhabi. Yang termasuk jenis ini adalah Zadul Ma'ad dan I'lamul Muwaqqi'in, walaupun dalam beberapa bagian Zadul Ma'ad dikritik ulama' sebagaimana ditulis Syaikh Muhammad Arobi at Tabbani dalam at Ta'qibul Mufid.

Ada karya yang dipakai salafi Wahhabi dan dijadikan doktrin utama, tapi dibantah banyak ulama ahlus Sunnah selain Wahhabi. Yang termasuk bagian ini adalah Ijtima'ul Juyusyil Islamiyyah.

Bagian ketiga adalah kitab yang diterima non salafi, tapi agak ditolak di kalangan salafi karena ditolak tokoh tokoh besar mereka seperti Syaikh Utsaimin dan Al Albani. Kitab kitab seperti Ar Ruh dan Madarijus Salikin termasuk di bagian ini. Kitab Ar Ruh memperbolehkan ihadauts tsawab (mengirim pahala pada orang mati) dan menegaskan ijma' salaf bahwa orang di kuburan bisa mendengar mereka yang berziarah. Ini menarik karena Ibn Qoyyim termasuk yang menentang ziarah dengan niat tabarruk. Kitab kedua mengutip banyak pendapat kaum sufi. Ini bertentangan dengan salafi kontemporer yang anti tasawwuf.

Alaa kulli haal, Ibn Qoyyim alim besar, walaupun dalam Asma' was Shifat saya tak sependapat dengan pendapat beliau yang bertentangan dengan pendapat mayoritas ulama' ahlus Sunnah sepanjang sejarah.

WalLahu a'lam

Ahmad Halimy

1 Februari 2021 pukul 14.01  · 

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.