Barakah dan Kualat

Barakah dan Kualat - Kajian Medina
BARAKAH DAN KUALAT

Barakah dan kualat itu ada. Penisbatannya pada manusia semisal pada kiai atau ulama adalah majas. Ahlussunnah Wal-Jama’ah tetap meyakini bahwa keberkahan itu datangnya dari Allah. 

Demikian pula kualat sebagai ketentuan buruk bagi seorang hamba, datangnya juga dari Allah. Tidak ada yang memberikan kemanfaatan dan kemudaratan kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Terkait keberkahan ilmu yang dimiliki sahabat Abdullah bin Abbas, Syaikh Ibnu Hajar menjelaskan:

وَهَذِهِ الدَّعْوَةُ مِمَّا تَحَقَّقَ إِجَابَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا لِمَا عُلِمَ مِنْ حَالِ بْنِ عَبَّاسٍ فِي مَعْرِفَةِ التَّفْسِيرِ وَالْفِقْهِ فِي الدِّينِ رَضِي الله تَعَالَى عَنْهُ. فتح الباري لابن حجر 1/ 170

Doa ini termasuk mustajabnya doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang terbukti, karena telah diketahui bagaimana kealiman Ibnu Abbas dalam tafsir dan pemahaman agama, semoga Allah meridhai beliau. (Ibnu Hajar, Fath al-Bari, jilid 1, hal. 170)

Pada bagian lain, Ibnu Hajar mengutip pendapat Ibnu Munir yang mengatakan:

مُنَاسَبَةُ الدُّعَاءِ لاِبْنِ عَبَّاسٍ بِالتَّفَقُّهِ عَلَى وَضْعِهِ المَاءَ.

Terbuktinya doa untuk kealiman Ibnu Abbas adalah berkat beliau menyediakan air (untuk Nabi Muhammad). (Ibnu Hajar, Fath al-Bari, jilid 1, hal. 244)

Motivasi semacam inilah yang membuat para santri di pondok pesantren berebut untuk berkhidmat pada kiai, mulai dari hal sederhana semisal membalikkan sandal, membuatkan minuman, membawakan kitab beliau, dan sebagainya.

Sebagaimana Rasulullah tak meminta Ibnu Abbas untuk menyediakan air, demikian pula kiai kita tak meminta sandal beliau dibalikkan oleh santrinya. Namun kita lah sebagai santri yang harus berinisiatif untuk mengabdi kepada sang guru. 

Kecintaan dan doa dari guru akan menjadi sebab keberkahan ilmu santrinya di kemudian hari.

Barakah dan Kualat - Kajian Medina

Faris Khoirul Anam

27 Oktober 2020 pada 14.18  · 

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.