Masukan Buat Ustadz Salafi

Masukan Buat Ustadz Salafi - Kajian Medina
Masukan Buat Ustadz Salafi

Sebelumnya kami mengucapkan selamat hari Raya Idul Adha 1441 H. Semoga amal-amal baik kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin.. 

1. Membantah akidah yang hendak digugat itu mesti benar-benar hati-hati dan paham betul seperti apa akidah lawan yang hendak digugat. Jangan sampai nanti malah menjadi senjata makan tuan. Saran kami agar lebih tenang, tidak tergesa-gesa, dan tidak terbawa emosi dalam menyampaikan. 

2. Coba simak salah satu contoh dibawah ini dengan jujur. Namun ini bukan khusus pengikut fanatik atau team sorak, tapi buat penuntut ilmu yang jujur. Beliau di bawah ini membawakan kalam Imam Al-Baihaqi untuk dipakai menyerang akidah Asy'ariyah. Padahal Imam Al-Baihaqi itu adalah ulama besar Asy'ariyah. Akibatnya, bisa melenceng atau kurang paham terhadap maksud yang disampaikan Imam Al-Baihaqi. Sampai-sampai mengartikan i'tidal saja itu duduk. Padahal i'tidal itu artinya lurus/tegak. Ini bisa menjadi bahan tertawaan lawan. Manhaj Ahlul Hadits dikalangan Mutakallimin itu melalui Istiqra' dalam membela akidah Asy'ariyah, hal itu dibuktikan oleh Imam Al-Baihaqi dalam kitabnya tersebut. Dimana kalangan Atsariyah menganggap bahwa mutakalimin hanya menggunakan rasionalitas dalam persoalan teologis, padahal justru Mutakallimin juga bersandar pada nash yang mutawatir. 

3. Lawan yang hendak digugat jangan dianggap enteng. Mereka sudah terbiasa dengan kitab-kitab belasan bahkan ada yang puluhan tahun di pondok. Sudah khatam berkali-kali. Bahkan sebagiannya bisa jadi lebih paham kitab-kitab dari sebagian Doktor yang belajar di kampus misalnya. Apalagi saya membaca sebuah postingan seakan merendahkan biografi Kyai Idrus yang cuma tamatan pondok. Tamatan pondok Tradisional di Indonesia apalagi semisal pondok tua seperti Sidogiri, dll, apalagi kalau berbelas tahun lamanya apalagi berpuluh tahun itu jangan dianggap enteng Bosque. Sekali lagi jangan dianggap remeh. Jauhkan kesombongan.

4. Silakan simak sampai selesai terutama di akhir-akhir video, semoga bisa lebih berhati-hati lagi dalam menyampaikan referensi. Sebenarnya mencukupkan nukilan referensi dari ulama yang jadi rujukan utama semisal Ibnu Taimiyah atau Ibnul Qayyim rahimahumallah itu bukan aib. 

5. Rasanya kurang tepat dibilang videonya dipotong itu sebagai sesuatu yang salah krn pembahasannya toh juga dari kitab Imam Baihaqi terpisah-pisah, sehingga sudah betul Kyai Idrus Ramli juga membahasnya satu per satu biar bisa jelas dan mudah dipahami karena dari video lengkap kayaknya tak semua kontennya substansial. Banyak yang diluar konteks dari teks yang dibahas. Oya, potong memotong video itu kerjaan siapa saja dari afiliasi manapun sama.

Sumber: https://youtu.be/wvExj6LN8ZQ

Robi Maulana Saifullah
31 Juli 2020 pada 14.22 · 

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.