Dua Bid’ah Akidah Yang Saling Bertentangan

Dua Bid’ah Akidah Yang Saling Bertentangan - Kajian Medina
DUA BID’AH AKIDAH YANG SALING BERTENTANGAN 

Adz-Dzahabi pernah menulis sejarah Khurasan demikian:

وظهر بخراسان الجهم بن صفوان ودعا إلى تعطيل الرب عز وجل وخلق القرآن, وظهر بخراسان في قبالته مقاتل بن سليمان المفسر وبالغ في إثبات الصفات حتى جسم، وقام على هؤلاء علماء التابعين وأئمة السلف وحذروا من بدعهم

"Di Khurasan muncul Jahm bin Safwan yang mendakwahkan ajaran ta'thil (penafian sifat) Allah Yang Maha Mulia dan mempropagandakan kemakhlukan al-Qur’an. Sebagai lawannya, di sana muncul pula Muqatil bin Sulaiman Sang penafsir. Ia keterlaluan dalam menetapkan sifat Allah hingga menjisimkan. Para ulama Tabi'in dan para imam salaf bangkit melawan mereka dan memperingatkan kebid'ahannya." (Adz-Dzahabi, Tadzkirat al-Huffadz).

Dari keterangan itu kita tahu siapa yang dilawan para ulama salaf dan para Tabi'in, yaitu dua sekte yang lebay dalam membahas sifat Allah. Yang satu maunya menyucikan Allah tapi berlebihan sehingga menolak seluruh sifat Allah. Bagi mereka yang ada hanya Dzat Allah saja, tak ada sifat apa pun. Mereka adalah Muatthilah. Sedangkan satunya lagi maunya menetapkan seluruh sifat Allah tanpa terkecuali dengan cara lebay hingga ia menganggap Allah sebagai jisim yang berbeda dengan jisim lain.

Sedangkan Ahlussunnah wal Jama'ah ( Asy'ariyah-Maturidiyah) berdiri di tengah kedua sekte lebay itu. Mereka menetapkan seluruh sifat yang warid secara shahih dari Rasulullah, tetapi mereka tidak jatuh pada tajsim. Mereka senantiasa menyucikan Allah dari semua kekurangan, dan tajsim adalah kekurangan bagi Tuhan, meskipun diberi embel-embel berbeda dengan makhluk.

Karena itu, bila ada yang mengaku mengikuti jejak salaf, maka mereka harus melawan kedua sekte lebay itu dan segala turunannya bila ada. Bila hanya salah satunya saja (semisal ta'thilnya Jahmiyah) yang diserang terus menerus sedangkan yang lain (tajsim) terkesan disembunyikan dari bahasan utama, maka golongan itu layak diragukan kesalafannya.

Sebab itu ketika di masa kini ada golongan yang selalu memperlihatkan bahayanya Jahmiyah bagi akidah, maka tak bosan-bosannya saya juga memperlihatkan bahaya Mujassimah. Tujuannya agar orang awam bisa tepat berdiri di tengah, di jalur Ahlussunnah wal Jama'ah.

Abdul Wahab Ahmad
13 Agustus 2020·

beberapa komentar :

Herawan Aziz Saleh
Ada 2 kitab bagus milik Imam adz-Dzahabi:
1. Al-Uluww li al-'Aliyy al-Ghoffar.
2. Kitab al-'Arsy.

Abdul Wahab Ahmad
Herawan Aziz Saleh kitab waktu beliau muda. Uluw dikarang waktu umur 20-an.

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.