Tanya Jawab Soal Membuang Kepala Kerbau Ke Laut

Tanya Jawab Soal Membuang Kepala Kerbau Ke Laut - Kajian Medina
TANYA JAWAB SOAL MEMBUANG KEPALA KERBAU KE LAUT

T: Ust, bolehkah kita membuang kepala kerbau ke laut selatan?

J: Boleh, asalkan benar-benar niat membuang.

T: Maksudnya?

J: Maksudnya ya benar-benar membuang. Indikasi niat membuang ini adalah bila ada yang mau membuangnya ke tong sampah atau melemparnya ke jurang atau dikubur, maka orangnya tak keberatan. Kalau masih keberatan, bukan hanya niat membuang namanya.

T: Kalau diniati memberi makan ikan bagaimana?

J: Tentu boleh, asalkan memang niatnya memberi makan ikan.

T: Maksudnya?

J: Maksudnya, bila ada yang mau menjadikan kerbau itu sebagai makanan lele di kolam, maka dia tak keberatan sebab sama saja. Kalau dia masih keberatan, berarti ada niat lainnya.

T: Kalau niatnya memberi makan ikan di laut selatan bagaimana?

J: Tentu saja boleh memberi makan ikan di laut manapun asalkan niatnya memang betul-betul memberi makan ikan. Artinya, bila ada yang mau menukar kepala kerbau itu dengan konsentrat atau cacing yang memang makanan ikan, maka dia makin senang sebab tujuannya lebih tercapai. Kalau dia keberatan dengan ide ini, berarti ada niat lainnya yang mengharuskan dia memakai kepala kerbau yang notabene bukan makanan ikan itu.

T: Tapi kami sepakat dan serempak menegaskan bahwa niat kami murni untuk membuang kepala kerbau saja, atau hanya memberi makan ikan saja, tanpa niat apapun di balik itu. Masih salahkah?

J: Masalahnya, malaikat mencatat niat yang di hati, bukan pernyataan lisan. Dan, meski niat itu samar, tapi bisa diketahui lewat beberapa indikasi seperti di atas. Tinggal jujur saja pada diri sendiri.

T: Lalu bagaimana enaknya bila ingin panen laut tetap banyak dan laut pun damai dengan para penduduk yang mencari nafkah di atasnya atau di pesisirnya, tanpa harus melibatkan kepala kerbau?

J: Sedekah, itu kuncinya. Sedekah ini pada manusia, bukan pada ikan atau jin. Dengan sedekah, rizki akan berlipat dan bala' akan menjauh, sesuai hadis sahih dari Nabi. Boleh juga sedekah pakai kepala kerbau pada orang yang mau memakannya.

T: Kalau kemudian penunggu laut selatan, Nyi Roro Kidul, muncul bagaimana?

J: Ajak selfi saja. Keren kan.

Abdul Wahab Ahmad
14 Oktober 2018 ·

Komentar dan Jawaban terkait Abdul Wahab Ahmad :

Achmad S : apakah sedekah k hewan itu dapat pahala yai....karna saya pernah dengar hadist....
sedekahlah maka kamu akan dapat pahala walau pada binatang.....
pripun dgn hadist niku yai....

Abdul Wahab Ahmad : Achmad S dapat pahala, tapi mekanismenya beda dengan yang disinggung status.Padi yang dimakan burung, buah yang dimakan codot, itu semua jadi sedekah. Ngasih makan peliharaan juga sedekah.

Zahratu Ma'wa : YAI. Menyembelih hewan dg tujuan mencegah gangguan jin ,boleh (Fathul Muin)Ada orang masuk neraka Krn berkurban lalat,dan ada yg masuk surga Krn tidak mau berkurban walau dg lalat (sepertinya ini hadits)
"Asaluka ya waliyullah (menghadap makam)!!! ...... .."
"Muamalah yg adalah transaksi sesama manusia".
Nabi Sulaiman Sulaiman juga bermuamalah dg raja jin.
==============
Niki sedoyo taksih mbingungaken Kulo.
Di satu sisi imam syadzili sangat memahami tauhid, di sisi lain beliau juga menyusun sirrul jalil (isinya banyak negosiasi dg bangsa jin).
Mohon penjelasannya yai

Abdul Wahab Ahmad : Zahratu Ma'wa menyembelih dengan tujuan mencegah ganguan jin itu begini ceritanya:
Ada jin ganggu, lalu manusia yang diganggu beribadah pada Allah dengan cara menyembelih hewan dengan niatan taqarrub pada Allah. Hewan itu hukumnya kayak sembelihan karena Allah biasanya, seperti saat idul adha itu. Dagingnya dimakan dan dibagi sama orang sekitar. Dia berharap dengan ibadahnya ini (berupa sedekah), Allah akan melindunginya dari gangguan jin. Ini tak masalah.
Kalau niatnya menyembelih untuk jinnya, maka haram. Apalagi untuk menghormat dan mengagungkan jinnya, maka kafir.
Ibaratnya:
فائدة من ذبح تقريا لله تعالى لدفع شر الجن عنه لم يحرم أو بقصدهم حرم.
(فتح المعين بشرح قرة العين)
وقوله: لدفع شر الجن عنه علة الذبح، أي الذبح تقربا لأجل أن الله سبحانه وتعالى يكفي الذابح شر الجن عنه.
وقوله: لم يحرم أي ذبحه، وصارت ذبيحته مذكاة، لأن ذبحه لله لا لغيره، (قوله: أو بقصدهم: حرم) أي أو ذبح بقصد الجن لا تقربا إلى الله، حرم ذبحه، وصارت ذبيحته ميتة.
بل إن قصد التقرب والعبادة للجن كفر
(إعانة الطالبين)

Zahratu Ma'wa : Owh...begitu to YAI.Kalau yg ini YAI:
Jika ingin kenduri, Shohibul hajat, saat minta tolong disembelihkan ayam, pasti tak ketinggalan mengikutkan nama untuk almarhum. (Disamakan aqiqah atau qurban).
Niat Shohibul bait itu masuk ihda- uts surur (shodaqoh kebaikan) atau masuk berkurban untuk mayat (ada yg menyamakan mayat itu sejenis bangsa jin) maka kawan sebelah ada yg tak mau makan.
Jika saya yg menyembelih :saya baca basmalah saja, atau saya sarankan kenduri pake ikan laut.

Abdul Wahab Ahmad : Zahratu Ma'wa menyebut nama orang ketika menyembelih itu hukumnya harus diperinci sesuai redaksinya. Ulama sangat ketat soal ini. Yang bagus, cukup nama Allah tanpa nama apapun selain-Nya

Maimun Main : Enak, santai dn terakhir inspiratif....!!!!
Jazakumullah khairol jaza' yai....

Abdul Wahab Ahmad : Maimun Main waiyyaka, amin

Rivani Abu Izza : Ini gambaaran pandangan NU thd case yg ad saat ini ya ust?

Abdul Wahab Ahmad : Rivani Abu Izza pandangan saya.

Apri Sulistyo : Kalo pandangam NU bagimana kyai?..bingung sy dgn pernyataan salah satu PB NU tth case bantul?..yg dimaksud salah perusakannya?..atau membolehkan sedekah ke laut?...

Abdul Wahab Ahmad : Apri Sulistyo kayaknya itu ngritik pengrusakannya. Wallahu a'lam

Zulkadrin : Jika dakwah Islam di Nusantara dulu me lelucon kan budaya masyarakat seperti ini, saya yakin kita masih musyrik semua di mata-Nya

Abdul Wahab Ahmad : di mata-Nya atau di mata anda?

Ahmad Juaini : Walo niat membuang kefaka kerbo juga eman...mubadzir...😆

Abdul Wahab Ahmad : Ahmad Juaini bagi daerah yang terbiasa memakannya memang dianggap mubadzir. Tapi bagi daerah yang tak menganggap itu sebagai makanan, ya lain

Affan Ashshirbuny : Sedekahnya kok cuma di batasi hanya manusia... Bukankah ada riwayat yang menjelaskan seorang pelacur memberi air kepada anjing yang kehausan membuat dosanya lebur dan masuk syurga.. apa bukan kategori sedekah?

Abdul Wahab Ahmad : Affan Ashshirbuny sudah saya bahas di komen sebelumnya. Konteksnya beda.

Yuhda Abahe Arkan : Yen sedekah sama ikan, tentu yang dilarung bukan tumpeng.. tapi pelet ikan..

Abdul Wahab Ahmad : Yuhda Abahe Arkan betul

Affan Ashshirbuny : Kuncinya sedekah karena Allah.. entah itu jin hewan yang penting niatnya karena Allah gak ada hal mubazir.. toh ikan makan bekas nasi saja mau... Jangankan di laut... Di kolam2 saja di makan.. kembali lagi ke niat untuk sedekah karena allah

Abdul Wahab Ahmad : Affan Ashshirbuny yang ini bikin rancu sebab konteks kolam dan laut itu beda.Kalau niatnya sedekah ke ikan, maka tentu tak keberatan kalau bukan kepala kerbau. Kalau masih harus kepala kerbau, maka pasti ada niat lain sebab tak ada ikan yang request kepala kerbau

Mas Bay : kalau d kolam itu bukan sedekah... itu bisnis... yg memberi mkan mengharapkan imbalan dari ikan yg d beri makan... yaitu hasil penjualan... mwahahhah...

Abdul Wahab Ahmad : Mas Bay dibuang ke laut juga ada motifnya buat bisnis

Affan Ashshirbuny : Abdul Wahab Ahmad penghuni ikan laut itu bayangannya gak ada yang makan daging yi? Masalah kepala kerbau atau kepala sapi menurut habib Luthfi itu hanyalah simbol sejauh mana merasa memiliki... Makanan yang dilarung ke laut dengan jumlah ikan laut memang tidak sebanding .. dari situ juga ada edukasi jangan cuma hanya bisa memanen ikan tapi Yo juga merawat dan memberi makan..Permasalahannya yang membedakan itu syirik, harom dan sedekah itu hanya sebatas niat kok..

Zahratu Ma'wa : Konteks shodaqoh knp kok hrs kepala kerbau, dalam hal ini apa bisa disamakan dg "tahlilan" yi? ========== lha yg nentuin lafadz lafadz,jumlah,susunan,ayat,ini siapa yg request,siapa yg mentasy-rikan-nya?

Abdul Wahab Ahmad : Zahratu Ma'wa lafadz2 tahlilan itu memang masyru'. Jumlahnya juga bebas. Bebas artinya dibaca berapapun boleh. Bacaan tahlilan tak ada haramnya.Kalau nyembelih buat dikasih jin, buat dikasihkan ke laut, itu masalah besar dan banyak dibahas di kitab-kitab fikih

Henry Nolandy : Suwun pencerahannya, jazzakallahu khairan katsira yai

Abdul Wahab Ahmad : Henry Nolandy waiyyaka, amin

Mas Bay : bukane ket biyen jenenge Sedekah laut? 😂😂😂

Abdul Wahab Ahmad : Mas Bay hukum tak terpengaruh nama, tapi esensi

Yuhda Abahe Arkan : Kalau saya memang percaya ada ratu kidul kyai Abdul Wahab .. cuma memang itu bangsa jin yang oleh orang jawa disebut ratu kidul.. kalau ratu lor disebut ratu blorong.. itu cuma penyebutan buat bangsa mereka saja..
Cuma kalau buat nuruti apa maunya jin ya nanti dulu..
Buakankah bangsa Jin paling banyak ada di lautan?

Abdul Wahab Ahmad : Yuhda Abahe Arkan katanya sih gitu, banyakan di laut. Cuma saya belum pernah lihat data kependudukan jin, jadi gak bisa memastikan.

Shaleh Fath : Mau buang kepala kerbau yg dagingnya disedekahkan ke masyarakat, Dibuang ke laut soalnya kalau dikubur itu kepala kerbau kan mubaddzir....

Abdul Wahab Ahmad : Shaleh Fath logika yang aneh.

خيرانے آحمد : Di khawatirkan nyi roro kidul datang sama fans nya

Abdul Wahab Ahmad : Beny Ahmad ajak selfi semuanya biar tambah keren

Khaeruddin Ibn Khasbulloh : Ini kiyai yang bener2 mengamalkan ilmu KH. Hsyim Asy'ary. Mabruk alfa mabruk.

Abdul Wahab Ahmad : Khaeruddin Ibn Khasbulloh Amin

Farchan Zulianto : Bagus artikelnya
Cm saya yg gak setuju...sedekah cm untuk manusia
Itu kurang tepat..
Sbg Khalifah..semua perlu di perhatikan..alam tempat hdup kita jg perlu di perhatikan
Kita dilarang istinjak dgn tulang..karena itu makanan jin...itu contoh..bahwa Rosul pun perhatian dgn bangsa jin

Abdul Wahab Ahmad : Farchan Zulianto lihat konteksnya, saya bahas dalam konteks nyadran laut.Soal sedekah ini sudah saya bahas di komentar2 sebelumnya

Gilig Pradhana : Status ini ketika dishare, dibagikan ulang oleh lintas jamaah mulai Muhammadiyah sampai HTI (eh, malah dikritik sama jamaah NU). Saya berandai kalau Kyai mencantumkan identitas, apakah penerimaannya menjadi terbalik?
Semoga Allah menjaga kita untuk tetap menjadi ummatan wasatho

Abdul Wahab Ahmad : Gilig Pradhana kalau demikian, cantumkan saja nama saya berikut linknya. Kita lihat selanjutnya 🙂

Gilig Pradhana : Abdul Wahab Ahmad termasuk jabatannya, Yai? Pengurus Lembaga Bahtsul Masail Jember, ngoten nggih?

Abdul Wahab Ahmad : Gilig Pradhana hehee.. Boleh kalau mau

Begejil Omah Suwung : Mantebb... Aku suka.... Tp sayange ora diposting di NU online😁😁

Gilig Pradhana : Nah, itu maksud saya...

Abdul Wahab Ahmad : Begejil Omah Suwung di NU Online saya hanya nulis yang serius dan disertai ibarat. Kalau ini kan edisi males kutap-kutip. Mau ikut ya monggo, gak terima juga monggo

Rizky Layman : Kalo niatnya menjalankan tradisi leluhur gimana tadz?Sembunyikan atau laporkan ini

Abdul Wahab Ahmad : Rizky Layman tradisi leluhurnya punya niat tertentu, nah niat tertentu itu yang dibahas

Rizky Layman : Terkadang sebagian masyarakat hanya ikut-ikutan.
Misal di kasus lain semisal adat jawa sebelum menikah, seperti siraman,midodareni dll jika ditanya niatnya mungkin ya hanya ikut2an melestarikan tradisi.
Atau misal anak sekolah yg upacara bendera, niatn…Lihat Lainnya

Abdul Wahab Ahmad : Rizky Layman ikut hukumnya yang diikuti. Kalau baik ya baik. kalau buruk ya buruk

Muhammad Shidqi Bayani : Bagaimana seandainya niat kita generasi muda hanya sebatas taat kpd org tua. Sedangkan kita tetap berkeyakinan doa kpd Allah saja saat acara shadaqoh laut....
Dsni ada 2 point bagi kami 1. Taat sama org tua. 2. Doa kepada Allah.
Bgmn kl seperti ini ust?

Abdul Wahab Ahmad : Muhammad Shidqi Bayaniلا طاعة لمخلوق في معصية الخالق
Itu kaidahnya.

Muhammad Shidqi Bayani : Apakah ajaran shodaqoh ini termasuk maksiat kpd Allah?Kl betul maksiat. Bgmn solusinya menghadapi org2 yg melakukannya sbg adat budaya?

Abdul Wahab Ahmad : Muhammad Shidqi Bayani seharusnya dengan status sudah cukup terjawab.Kalau memang sedekah, betul-betul sedekah, tentu lebih baik pakai pakan ikan. Kalau keberatan, berarti bukan murni niat sedekah ke ikan.
Solusinya: sedekah yang wajar. Memberi makan manusia, bantu manusia, bahagiakan manusia, doa pada Allah semata. Insya Allah semua lancar.
Budayanya gak harus hilang, tapi bentuknya fokus sedekah ke manusia. Jangan bikin serupa sesajen lalu dibilang sedekah.

Muhammad Shidqi Bayani : Resiko Adat dan agama pastinya berbeda.Pelanggar adat akan dijauhi dan dibenci oleh manusia.
Pelanggar agama akan brdosa kpd Allah.
Dlm ilmu dakwah keduanya sangat penting utk mencapai misi rasulullah "Rahmatan lil Alamin"...
Apakah resiko yg jenengan katakan di komen diatas. Sdh siap dg segala tantangannya di hadapan Allah dan manusia yg akan membencinya?
Krn hal ini bukan berlaku di dunia akademisi melainkan bersentuhan langsung dg masyarakat umum.

Abdul Wahab Ahmad : Muhammad Shidqi Bayani kalau saya tak masalah

Abdul Wahab Ahmad : Memangnya kenapa orang adatnya kok sampe membenci segala? Katanya kan mau sedekah? Pakai pakan ikan malah bagus toh?

Muhammad Shidqi Bayani : Likulli tumanin nymanun.
Itu pepatah anak pondok.
Kl sdh terbiasa akan enak. Dan sulit utk di rubah.
Hrs ada strategi yg jitu agar perubahan tsb bisa tercapai bukan sebaliknya malah gatot.

Abdul Wahab Ahmad : Salah satu strateginya adalah memberi wawasan dan pencerahan. Soal hasil, itu urusan Tuhan.

Abdul Wahab Ahmad : Saya tetap tak habis pikir soal "ancaman" dibenci manusia itu. Kenapa dibenci? Apa yang harus dibenci dengan pikiran yang saya tuangkan itu? Katanya rahmatan lil 'alamin kok malah membenci? Mana yang lebih layak dirahmati antara manusia dan ikan?

Muhammad Shidqi Bayani : Pikiran dan tulisan anda ini sangat bagus dan semua berdasar kepada agama.
Sayapun sepakat dg ini. Bahkan hal ini menambah wawasan bagi saya.
Namum saya hanya sekedar bertanya saja seandainya penerapan tulisan ini di tentang oleh masyarakat yg berbudaya shodaqoh laut dari zaman nenek moyang mereka.
Tentunya kita sbg warga NU. Yg dikenal oleh kelompok lain sbg pelestari budaya bangsa. Harus siap menjawab tanpa melukai perasaan masyarakat tsb.
Inggeh kan gus wahab?

Abdul Wahab Ahmad : Sudah banyak yang melakukan modifikasi dan berhasil. Sekarang, banyak ragam nyadran yang sudah tak bertentangan dengan syariat sebab hanya berisi tasyakuran biasa sedangkan konten negatifnya dibuang.Masyarakat gak akan terluka kalau dikasih tau baik-baik dan pelan-pelan. Yang tetap terluka itu yang fanatik pada budaya yang salah, mereka sampai kapanpun akan sulit menerima. Mau pakai cara alus atau kasar tetap akan ditolak.

Ahmad Ibnu Amin : Saya masih janggal dengan pernyataan Ustad tentang sedekah tidak boleh kepada ikan dan jin. Barangkali ada hadits atau ibaroh kitab. Monggo Ustad..... Abdul Wahab Ahmad dan yg lain....

Abdul Wahab Ahmad : Ahmad Ibnu Amin saya tak pernah bilang tak boleh kan? hanya saja dalam konteks acara sedekah laut itu, seharusnya sedekah itu ke manusia sebab manusianya ada dan banyak yang butuh disedekahi, apalagi wujudnya memang makanan manusia bukan makanan ikan. mana ada makanan ikan dimasak dibumbui dan dibungkus seperti menyuguhkan makanan manusia? repot-repot bikin nasi kuning plus lauknya, cari kerbau untuk disembelih, eh malah dikasihkan ikan. apa menentang hal seperti ini butuh ibarat?
lain halnya kalau hanya mau ngasih pakan ikan seperti biasa.

Yuriadi Ilmi : acaranya ganti jadi membersihkan laut dari sampah, menanam mangroove, mencegah bom ikan di terumbu karang, dll pelestarian laut pasti lebih berguna dan ikan juga senang

Abdul Wahab Ahmad : nah... itu baru sedekah laut namanya. berbuat baik ke lautan yang sudah jadi sumber rezeki para nelayan.

Abdul Wahab Ahmad : tapi bikin tasyakuran makan bersama masyarakat yang membutuhkan dan berbagi kebahagiaan juga hal bagus. Acaranya sendiri tak perlu dihilangkan, apalag bila memberi keuntungan bagi pemerintah daerah, cukup dimodif kontennya

Abdul Aziz : SHODAQOH HAKIKATNYA KEBAIKAN, MURAH SENYUM SHODAQOH, MEMBEBASKAN SERANGGA YG TERKURUNG SHODAQOH,, SEBAIKNYA PAK UST NYA NGAJI LBIH DALAM LG, APALGI KITAB ARBAIN NAWAWI..

Abdul Wahab Ahmad : silakan kutip Arbain Nawawiyah yang ngajari ngelempar makanan ke laut

Abdul Aziz : Ngelempar kpala sapi itu memang gk ada haditsnya, ibrat rokok, Sikat gigi, apa ada haditsnya? Gk ada, Yg ada antara kduanya adalah dalil qyas, hanya penyama.an, Shodaqoh itu bukan hanya dgn materi, engkau senyum pada istrimu termasuk shodaqoh, menyingkirkan paku dari jalan termasuk shodaqoh.. Juga menghormati makhluk termasuk shodaqoh.. Cntohnya kalau ada acara pernkahan, biasanya diblakang tmpat plaminan dikasih makanan brupa klapa, pisang dll. Itu bukan perbuatan syirik, itu penghormatan buat sesama makhluk, kita itu dituntut untuk menentramkan bumi Allah, yg isinya manusia, jin, hewan dan tumbuhan..

Abdul Wahab Ahmad : loh katanya saya suruh belajar kitab, bahkan nyebut kitab arbain yang saya sudah hatam sejak kecil. giliran saya minta uraian kitabnya malah gak ada. heheeeucapan anda di atas itu hanya imajinasi anda, tak berdasar ilmu. Cobalah baca kitab-kitab yang membahas sesajen biar tahu mana sedekah yang boleh dan mana yang tak boleh, mana penghormatan yang boleh dan mana yang tak boleh. Kalau hanya akal-akalan seperti di atas sih gampang

Abdul Wahab Ahmad : kalau mau pakai qiyas, coba belajar ushul fiqh dulu biar tahu tata cara qiyas itu bagaimana, mulai dari penentuan أصل, as-sabru wat taqsim untuk mencari wajhus syibh dan illah, hingga penarikan kesimpulannya. jangan asal menyamakan seperti contoh anda di atas itu lalu bilang qiyas.

Abdul Wahab Ahmad : saya sarankan anda banyak membaca potingan-postingan para ustadz dan Gus seperti Yai Ma'ruf Khozin , Yai Muhammad Syamsudin, Gus Najih Ibn Abdil Hameed, Yai Umronuddin dan lain-lain biar cermat dalam mengomentari sesuatu.

Abdul Aziz : Shodaqoh ke jin ya sah2 saja.. Syirik itu tempatnya dihati.. Orang yg memberi makanan pada jin, itu kalau dilihat dgn mata batin, makanan itu dimakan oleh jin... Itu namanya saling menentramkan.. Kalau dipandang dgn kcmata syareat kbnyakan mengatakan syirik..

Abdul Wahab Ahmad : kalau anda tak pakai kacamata syariat, maka pakai kacamata apa bicara tentang agama islam? boleh tahu?

Abdul Aziz : Islam itu bukan hanya mengenal syari'at, tapi juga tarikot hakekot dan makrifat, orang islam yg melakukan syareat saja ibrat memakan sabut kelapa.. Trikotnya ibrat tmpurung, hakikat ibrat daging klapa, makrifat ibrat santannya.. Padahal inti yg palimg nikmat adalah hakikat dan makrifat.. Jadi jangan pandang sesuatu dari syari'at saja.. Tapi tinjau dgan hakikatnya..

Novita Adyni Matondang : Abdul Aziz haram mas sedekah ama jin n makhluk aluss

Abdul Wahab Ahmad : Tarekat, hakikat, makrifat yang anda sebut itu semuanya tak ada yang lepas dari syariat. Para Imam tasawuf pendiri thariqah mu'tabarah seluruhnya sepakat bahwa علمنا مقيد بالقرآن والسنة . Anda yang seolah mau memandang pakai hakikat tapi tak mau syariat ini hanya kelihatan kalau tak paham hakikat.

Setyawan Surya Arif Rusman : Mohon maaf pak kyai, kalau boleh diluruskan mereka yang percaya nyi roro kidul, kalau ditanya siapa yang mencipatakan bumi, langit, matahari, rembulan memberi rezeki menghidupkan dan mematikan akan dijawab Allah? Kenapa kalau mengakui Allah swt sebagai rabb malah mempersekutukanya dengan nyi roro kidul

Abdul Wahab Ahmad : Setyawan Surya Arif Rusman sebab mereka meyakini bukan Allah saja yang berkuasa, memberi manfaat atau kecelakaan. Jadi minta dan berlindungnya pada Allah dan pada banyak lainnya

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.