”يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ“.
“Wahai orang² yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang² sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.
[Jika puasa Ramadhan seumpama charger], maka...
Puasa Ramadhan merupakan charger yang paling power utk mengisi baterai HP iman dan taqwa, lebih cepat full dibandingkan dengan charger² yang lain.
Jadi secara inti, ayat tersebut merupakan seruan kepada segenap kaum mukminin agar bergegas mengisi baterai HP iman dan taqwa yang tidak menutup kemungkinan sudah mulai low karena dipakai sepanjang tahun, melalui ibadah puasa dan berbagai kegiatan ibadah tambahan yang disyari'atkan didalamnya. Bulan Ramadhan, merupakan satu-satunya kesempatan yang paling ditunggu² utk mengisi ulang baterai HP iman dan taqwa kita sampai betul² full, karena akan digunakan utk berkomunikasi dengan Allah sepanjang tahun (sampai Ramadhan hadir kembali).
Dan ingat..! Baterai HP iman dan taqwa ini menjadi boros dan bocor (cepat low dan bahkan habis) apabila digunakan sembarangan (tidak dipakai utk berkomunikasi dengan Allah). Kalau boleh kita simpulkan secara inti, itulah pesan utama yang terdapat dalam serat² ayat. I'jaz ayat ini sungguh mempesona, karena kata perkata saling bersinergi satu sama lain.
“Iman - Shiyam - Taqwa”.
Shiyam adalah imsak (menahan serta mencegah diri dari segenap perkara yang bakal mengurangi charger HP iman dan taqwa), dan dengan Shiyam Ramadhan charger HP iman dan taqwa seseorang menjadi full, persiapan utk dipakai sepanjang tahun kedepan, sampai Ramadhan tiba.
Makanya penutup ayat ini sangat unik dan luar biasa, seolah² merupakan stempel resmi dari tujuan Shiyam itu sendiri (لعلكم تتقون).
Adapun:
”كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ“ -
didalamnya terdapat serat² metode tarbiyah yang amat memukau.
Bukankah ayat tersebut berisikan seruan kewajiban bagi segenap kaum mukminin agar melaksanakan ibadah puasa dibulan Ramadhan..?
Seandainya ayat tersebut dibawakan dg teks:
”يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ“ -
maka seruan kewajiban utk melaksanakan puasa sudah cukup. Namun, ditengah² pesan penting itu, ada serat² kasih sayang Allâh terhadap hamba²nya, yaitu teks:
”كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ“ -
yang merupakan tasliyah terhadap kaum mukminin, agar lebih bersemangat melaksanakan puasa.
Contoh sederhana:
Laksana sang murabbiy/ayah/guru yang sedang mengasuh anak kandungnya atau murid²nya. Bandingkan dua nada perintah dibawah ini:
1- “Nak, kerjakan tugas yang cukup memeras keringat dan tenaga ini sampai tuntas..!”
2- Nak, kerjakan tugas yang cukup memeras keringat dan tenaga ini sampai tuntas, anak² yang lain juga diberikan tugas yang sama seperti ini dan mereka semuanya rata² berhasil menuntaskannya”.
Dari dua contoh nada perintah diatas, yang lebih meringankan beban perasaan dan yang membuat lebih tulus melaksanakan tugas, tentunya nada perintah nomor dua.
Demikianlah gambaran kasih sayang Allah terhadap hamba²Nya.
Munir Mahyudin Munir
26 Maret 2020 (58 menit ·)
#Munir Mahyudin Munir