Oleh: Abdul Wahab Ahmad
وَقَالَت الْمُعْتَزلَة لَهُ يَد يَد قدرَة ونعمة وَوَجهه وَجه وجود وَقَالَت الحشوية يَده يَد جارحة وَوَجهه وَجه صُورَة فسلك رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ طَريقَة بَينهمَا فَقَالَ يَده يَد صفة وَوَجهه وَجه صفة كالسمع وَالْبَصَر (تبيين كذب المفتري: 150)
Muktazilah berkata bahwa Allah punya "yad" (tangan) dalam arti kekuasaan dan anugerah kenikmatan. Punya "wajh" (wajah) dalam arti wujud.
Hasyawiyah berkata bahwa Allah punya "yad" (tangan) dalam arti sebagai organ tubuh yang digunakan melakukan sesuatu. Punya "wajh" (wajah) dalam arti bentuk fisik.
Imam Abul Hasan al-Asy'ari menempuh jalur moderat di antara keduanya. Ia berkata: Allah mempunyai "yad" (tangan) dalam arti sebuah sifat, sama seperti sifat sama' (mendengar) dan sifat bashar (melihat).
-(Ibnu Asakir, Tabyin Kadzib al-Muftari, 150)-
Bila memahami keterangan di atas, maka bisa kita lihat betapa banyaknya orang yang salah paham dan berkomentar tidak nyambung sebab tidak mengerti persamaan dan perbedaan antar golongan di atas;
- Ada yang menyangka bahwa Muktazilah dan Asy'ariyah tidak mengimani adanya "yadullah" sehingga menuduh mereka telah menolak isi al-Qur'an, padahal mereka menetapkan dam mengimaninya tetapi tidak dalam makna organ.
- Ada yang menyangka bahwa Asy'ariyah dan Muktazilah sama dalam memaknai "yadullah", padahal Muktazilah menafikannya sebagai sifat Allah sedangkan Asy'ariyah menetapkannya sebagai salah satu dari sekian banyak sifat Allah.
- Ada yang menyangka bahwa Asy'ariyah memperlakukan yad berbeda dengan sama' dan bashar, padahal semuanya dianggap sama sebagai sebuah sifat yang ditetapkan bagi Allah yang hakikat ketiganya tidaklah kita ketahui. Yang kita pahami darinya sekedar apa yang disampaikan dalam teks al-Qur'an dan hadis sahih tanpa dibumbui imajinasi apa pun atau disamakan dengan apa yang dimiliki makhluk.
Semoga bermanfaat.
Abdul Wahab Ahmad
24 Februari pukul 05.52 ·
#Abdul Wahab Ahmad