Ada banyak persamaan antara kita dan Allah, tapi di dalam persamaan itu ada perbedaan yang sangat jauh. Sebenarnya ini sederhana, tapi banyak juga orang yang dibuat bingung. Sekedar contoh, berikut ini adalah di antaranya:
1. Allah hidup, manusia juga hidup. Sama-sama hidup tapi berbeda jauh. Kehidupan manusia berawal, berakhir dan sepenuhnya tergantung pada banyak hal luar. Manusia butuh udara, butuh makan, butuh banyak sekali kondisi supaya tetap hidup. Tetapi kehidupan Allah tanpa awal, tanpa akhir dan sama sekali tak butuh pada apa pun.
2. Allah melihat dan mendengar, manusia juga melihat dan mendengar. Sama-sama melihat dan mendengar, tapi berbeda jauh. Manusia melakukan keduanya dengan alat/organ, sedangkan Allah tidak.
3. Allah punya sifat yang disebut dengan yad, 'ain dan wajh, manusia juga punya yad, 'ain dan wajh. Bedanya, ketiganya bagi Allah adalah sifat yang mempunyai makna tertentu, bukan organ tubuh. Sedangkan bagi manusia, ketiganya bukan sifat tetapi organ tubuh, Bagi Allah, sebagai sifat maka ketiganya bukan unsur penyusun dzat Allah. Sedangkan bagi manusia, sebagai organ tubuh maka ketiganya merupakan sebagian unsur yang menyusun dzat manusia.
4. Allah nuzul, manusia juga nuzul. Tapi keduanya berbeda jauh, Nuzul bagi manusia artinya berpindah tempat dari ruang atas ke ruang di bawahnya. Sedangkan nuzul bagi Allah bukan demikian, tapi tindakan tertentu yang tak melibatkan ruang, perpindahan atau gerakan.
Demikianlah untuk hal-hal lainnya. Semua istilah yang digunakan bersama antara manusia dan Allah artinya berbeda jauh. Yang sama hanya istilahnya, namun hakikat maknanya jauh berbeda. Seluruh makna yang berlaku bagi manusia ada di kamus dan bisa dibayangkan, sedangkan seluruh makna yang berlaku bagi Allah tidak ada di kamus, kecuali dalam makna majasi, dan sama sekali tak bisa dibayangkan.
Abdul Wahab Ahmad
12 Januari pukul 20.21 ·
#Abdul Wahab Ahmad