Sekali Shalat Lamanya 40 Tahun?

Sekali Shalat Lamanya 40 Tahun? - Kajian Medina
Sekali Shalat Lamanya 40 Tahun?

by. Ahmad Sarwat, Lc.MA

Dalam fiqih tidak dikenal shalat yang durasinya sampai 40 tahun. Yang kita tahu bahwa Nabi shalat malam cukup lama. Di rakaat pertama, Beliau baca tiga surat full : Al-Baqarah Ali Imran dan An-Nisa. Di rakaat kedua sedikit lebih pendek.

Tapi tidak sampai 40 tahun juga. Mungkin durasinya sekitar 2 sampai 3 jam, atau paling lama 6 jam kalau bacanya santai.

Namun dalam hadits lain kita temukan ada orang menunggu orang lain shalat sampai 40 tahun lamanya. Ini lho haditsnya :

لو يعلم المار بين يدي المصلي ماذا عليه من الإثم لكان أن يقف أربعين خريفا خيرا له من أن يمر بين يديه

Jika orang yang lewat depan orang shalat tahu dosanya, maka berdiri menunggu selama 40 tahun lebih baik baginya, ketimbang lewat depan orang shalat (HR. Bukhari Muslim)

Menunggu 40 tahun itu berarti orang itu shalatnya shalat apa ya?

Apa mungkin shalatnya banyak dan berkali-kali?

Tidak, karena kalau shalatnya berkali-kali berarti dijeda dengan salam, maka pas lagi salam kita bisa numpang lewat. Kenapa harus nunggu lama.

Tapi ini tidak demikian. Shalatnya cuma sekali tapi lama banget, nunggunya saja sampai 40 tahun.

Padahal secara kenyataannya, selama-lamanya kita shalat paling lama cuma 10 jam deh, yaitu habis Isya shalat kita tahajjud 2 rakaat. Rakaat pertama baca 15 juz dan rakaat kedua baca 15 juz lagi.

Lebih dari 10 jam mestinya sudah masuk waktu shubuh. Kudu berhenti tahajjudnya untuk shubuhan. Masak shalat sunnah 40 tahun, tapi malah tidak shalat lima waktu selama 40 tahun? Masuk neraka dong?

Lagian memangnya ada orang bisa menahan lapar, haus, tidur dan buang air selama 40 tahun?

Bahasa Arab kadang tidak harus dipahami secara tektual. Karena kita juga mengenal majaz atau bahasa perlambang yang tidak hakiki.

Dalam hadits ini, menunggu shalat selama 40 tahun itu cuma pengandaian saja. Secara hakikat, tidak pernah ada. Itu cuma retorika, jangan terlalu serius memikirkannya.

Dah gitu aja . . .

Ahmad Sarwat
10 November pukul 08.49 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.