Hidayat Nur
31 Oktober pukul 10.21 ·
Apa yang anda lihat pada dua gambar ini?
Pada gambar pertama, Muhammad bin Abdirrahman al-Khumayyis ulama Salafi kontemporer dalam kitabnya, HIWAR MA'A 'ASYARIY menyuguhkan:
1. Pernyataan Abu Nashr as-Sijzi, muhaddits yang sangat membenci Asy'ariyah dan menganggap Imam al-Asy'ari dan Imam Ibn Kullab lebih berbahaya daripada Muktazilah.
2. Al-Harawi menyebut sembelihan Asy'ariyah tidak halal. (Kalau tidak halal, berarti Asy'ariyyah sudah kafir menurutnya).
Dua pernyataan yang garang dan tak patut dilakukan. Tetapi mereka sangat menyukai ucapan itu.
3. Yang paling ngeri secara adab adalah khiyanat ilmiyyah (menyunat ucapan Imam Abdul Qadir al-Jilani). Lihatlah dengan seksama, al-Khumayyis memotong kritikan Imam al-Jilani dalam al-Ghunyah tentang "Akidah Allah duduk". Mengapa dipotong pada bagian itu?
Imam al-Jilani mengatakan, akidah Allah duduk adalah akidahnya Mujassimah dan Karramiyyah (aliran mujassimah).
Sedangkan gambar kedua adalah naskah kitab al-Ghunyah karya Imam Abdul Qadir al-Jilani yang selamat dari tahrif tangan jahil.
Abdul Wahab Ahmad
31 Oktober pukul 13.57 ·
komentar :
Abdellahi Ebnou : Jangankan hanya sekedar memotong qaul Ulama, mensyirikkan Sahabat saja mereka berani. qiqiqi
Zahratu Ma'wa : YAI Abdul Wahab Ahmad.bagaimana pandangan Syaikh abdl Qodir Jaelani terhadap Abul Hasan Al asy'ari?? Mengingat Syaikh Abdul Qodir juga pelaku tasawuf Amali. ==yg sangat mungkin pernyataan ahli tasawuf itu bisa saja ditentang oleh ahli hadits,atau ahli Kalam?
Abdul Wahab Ahmad : Zahratu Ma'wa belum pernah membaca soal ini secara khusus. Tapi beliau ahli tafwidh, jadi beliau tak sepakat dengan takwil yang dilakukan oleh sebagian Asya'irah. Ini wajar.
Arif Fathurohman : salafy mah gak aneh, paling hobi bikin buku hiwar hiwaran
#Abdul Wahab Ahmad
#Hidayat Nur