Memahami Maulid Itu Sederhana

Memahami Maulid Itu Sederhana - Kajian Medina
Memahami maulid itu sederhana. Repost tulisan lama

Abdul Wahab Ahmad
20 November 2018

+ Ustadz, bolehkah saya mengundang kawan-kawan dan tetangga ke rumah buat makan-makan?

- Boleh, malah bagus berbagi makanan.

+ Kalau sambil acara ngobrol-ngobrol gimana pak ustadz?

- Boleh saja asal jangan ngobrolin yang dosa, ngegosip atau semacamnya. Ngobrol itu mubah.

+ Kalau dalam rangka mensyukuri punya mobil baru gimana pak ustadz?

- Ya gak masalah. Masak syukuran makan-makan mau dilarang?

+ Kalau acara ngobrolnya diganti baca shalawat dan mau'idhah tentang perjalan hidup Rasulullah lalu motif nyukurin punya mobil diganti nyukurin kelahiran Rasulullah bagaimana pak Ustadz?

- Itu bid'ah, sesat! Semua yang sesat masuk neraka! Andai itu baik tentu generasi salaf sudah melakukannya!

+ Oh ya sudah, kalau demikian pak Ustadz saya undang buat makan-makan dan ngobrol saja sepuasnya. Yang baca shalawat dan dengerin mau'idhah biar saya sama tetangga.

#WarasItuSederhana

Abdul Wahab Ahmad
3 November pukul 16.35 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.