Wong Mbulet, Ketika Membahas Sifat Allah Seperti Ini Polanya

Wong Mbulet, Ketika Membahas Sifat Allah Seperti Ini Polanya - Kajian Medina
WONG MBULET

X: Saya suka jemblem
Y: Apa jemblem itu?
X: Jemblem adalah kesukaan saya sendiri yang berbeda dengan kesukaan kalian semua.
Y: Ya, apa jemblem itu?
X: Jemblem adalah sesuatu yang dengannya saya merasa senang, tercukupi dan kenyang.
Y: Apa itu? Masakan?
X: Bukan masakan.
Y: Lalu apa yang membuatmu senang, tercukupi dan kenyang itu?
X: Ya itu jemblem.
Y: Nah jemblem itu apa?
X: Kan saya sudah jawab, masa suruh mengulang lagi?
Y: Itu bukan jawaban tentang makna jemblem. Hanya menyebut sisi ketidaksamaan jemblem dengan lainnya dan fungsi jemblem bagimu. Coba jawab yang jelas makna jemblem itu apa!
X: Jemblem ya jemblem, masak gak paham-paham.
Y: Lah ya makna jemblem itu apa?
X: Jemblem sudah jelas maknanya.
Y: Lah apa makna yang jelas itu?
X: Jemblem.

================================
Dalam bahasan akidah, orang seperti X ini banyak. Ketika membahas sifat Allah seperti itu polanya.
================================

X: Saya beriman bahwa Allah punya tangan. Semua yang menolak ini berarti sesat.
Y: Tangan apa itu yang dimaksud?
X: Tangan yang berbeda dengan tangan semua makhluk.
Y: Ya, apa maksud tangan yang berbeda itu?
X: Tangan yang dengannya Allah menciptakan Adam dan menggenggam Bumi dan Langit
Y: Anggota tubuh?
X: Bukan anggota tubuh
Y: Lalu apa?
X: Ya itu tangan.
Y: Nah, tangan di situ apa, apa organ dari lengan hingga jari?
X: Bukan organ dari lengan hingga jari
Y: Lalu apa maknanya?
X: Kan sudah saya jawab, masak mau diulang?
Y: Itu bukan jawaban, hanya menyebut sisi perbedaan dan sisi fungsinya. Maknanya apa?
X: Makna tangan sudah jelas.
Y: Nah apa makna yang jelas itu?
X: Tangan ya tangan.
Y: Ya, apa makna tangan di situ kalau bukan organ? Kekuasaan? Nikmat? Kekuatan? Atau apa?
X: Bukan kekuasaan, nikmat atau kekuatan. Sesat kalau mengartikannya seperti itu. Itu penyelewengan dari makna asal.
Y: Lalu apa makna asalnya agar tak sesat?
X: Tangan.
Y: Nah ya, tangan itu yang kamu maksud apa sebenarnya?
X: Tangan ya tangan, sudah jelas. Masak mau diulang?
Y: Apa yang makna yang jelas itu dan mau diulang itu?
X: Tangan.
Y: Berarti kamu tak tahu makna tangan yang kamu maksud tapi menyesatkan orang dengan itu?
X: Saya tahu maknanya, sudah jelas. Dan orang-orang menyimpang dari itu.
Y: Apa maknanya kalau begitu.
X: Tangan. Masak begini saja gak tahu.

==================================
Pertanyaan:

Kira-kira sosok X ini terkena gejala apa?

Abdul Wahab Ahmad
29 Oktober pukul 12.23 ·

komentar dan jawaban yang terkait Abdul Wahab Ahmad :

Muly Adin : Kaum yg bertuhankan satu yg memiliki tangan, jari, wajah, bersemayam, suka naik turun dan bersuara (mungkin nanti ada tambahannya).

Abdul Wahab Ahmad : Muly Adin ada tambahannya. Utsman bin Said berkata ada lisan. Ibnu Qayyim berkata ada dua janbun.
Itu contoh tambahan Imam mereka yang tak ada hadisnya.

Muly Adin : Ada lisan dan janbun? Wah...
Klo begitu yai, Orang primitif di belahan Uganda sana ketika disebutkan bahwa Tuhan itu dideskripsikan seperti itu pasti akan membayangkan bentuknya atau menyamakan dengan makhluk.

Abdul Wahab Ahmad : Ya begitulah

Fakhry Emil Habib : Ilmu akidah mestinya adalah ilmu yang mampu menjawab setiap permasalahan keyakinan secara logis, sehingga seorang manusia mampu beriman dengan haqqul yaqin, bukan dengan zhan, apalagi dengan syak dan waswas. Dengan ilmu akidah, seorang kafir pun dapat menjadi muslim sebab ia menemukan jawaban yang memuaskan.
Sayangnya beberapa kawan kita malah terbalik mempelajari ilmu akidah. Bukannya mengislamkan orang kafir, malah mengkafirkan orang Islam.
Hasbunallah wa nikmal wakil.
كثر الله أمثالكم ونفعنا الله بعلومكم يا مولانا.

Abdul Wahab Ahmad : Fakhry Emil Habib amin

Aliyup Mahillah : Pengalaman waktu ngaji sama ustadz Salafi-Wahabi jika membahas masalah ini pasti jama'ahnya dilarang bertanya lebih lanjut. "Sudah...!!! Jika Al-Quran dan Hadits memberi informasi seperti itu jangan berargumen." Mereka menolak ilmu Kalam. Gimana caranya diskusi soal ketuhanan sama orang yang menolak ilmu Kalam? Saya pernah pusing dibuatnya.

Abdul Wahab Ahmad : Aliyup Mahillah sebenarnya tak masalah kalau tak mau membahas seperti ini. Tapi harus konsisten seperti Imam Malik.Masalahnya mereka lempar vonis sesat, bahkan kafir dengan mudah lalu ketika ditahqiq maksud dan dasarnya malah bilang: sudah jangan bahas ini, imani saja.
Gejala apa ini? Hehe....

Aliyup Mahillah : Abdul Wahab Ahmad gejala malas mikir mungkin. sudah bukan gejala lagi. Sudah mendarah daging. Soal inkonsistensi memang sering terjadi di Jamaah ini. Soal musik dan nyanyian misalnya, saya pernah ditegur gara2 sering nyanyi di kantor. Karena debat muter2 akhirnya saya bilang "sekalian saja bikin fatwa terbuka, haram menyanyikan lagu Indonesia raya".

Abdul Wahab Ahmad : Aliyup Mahillah mantul jawaban jenengan

Abdul Halim : Nderek tangklet, benarkah manusia punya irodah?
Jika semua sesuai irodah Alloh bgmn dg tanggung jawab manusia?

Abdul Wahab Ahmad : Abdul Halim manusia punya iradah, sebab itulah mereka diminta bertanggung jawab.Soal iradah Allah, itu tak masuk hitungan ketika memmbahas tanggung jawab

Abdul Wahab Ahmad : Kenapa Franza Tambunan tak pernah muncul ke lapak saya komentar langsung ya? Bikin tulisan panjang ngritik saya di kejauhan apa menariknya?

Abdul Wahab Ahmad : Franza ini bicara begitu karena tak paham apa itu "mustahilat" bagi Allah.

Abdul Wahab Ahmad : Selamat datang mas Franza Tambunan

Franza Tambunan : Abdul Wahab Ahmad
Afwan pak yai jika kritik ane terkesan tidak sopan, salam kenal dari saudaramu, 🤝

Rahmat Al Barusyi : Cuma comot sebagian kronologi diskusi (yg seolah2 memojokkan suatu pihak), sbgmana juga mencomot Kalam Imam Ahmad ttg Yad (Tangan Allah) pada kitab Aqidah riwayat Abi Bakar Al Khalal padahal kelanjutan perkataan Imam Ahmad membantah postingan sendiri 😁

Abdul Wahab Ahmad : Rahmat Al Barusyi jangan merasa GR dulu. Saya mengalami ini puluhan kali dengan banyak orang 🙂

Abdul Wahab Ahmad : Soal Imam Ahmad, beliau tak pernah membantah apa yang saya tulis. Beliau menafikan unsur jismiyah dan menafikan takwil. Ini biasa bagi seorang ahli tafwidh. Saya seorang mufawwidh juga jadi tak masalah bagi saya. Ini yang anda salah paham seolah saya mewajibkan takwil padahal tak pernah.Tapi saya tak anti takwil. Itu saja.

Johnny Widodo : Sudah dijawab disni yai
https://youtu.be/daqEEYZ7vGY

Abdul Wahab Ahmad : Johnny Widodo pertama: status ini tak mengajak takwil. Hanya mengajak tidak mbulet.
Kedua; bahasan di video itu luput dari mahallun niza' antara pentakwil dan penolak takwil sebab definisi keduanya akan takwil berbeda. Tak nyambung kritiknya. Dari situlah kemudian muncul mbulet.

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.