Mengusap Wajah Setelah Berdoa

Mengusap Wajah Setelah Berdoa - Kajian Medina
MENGUSAP WAJAH SETELAH BERDOA

بحث جميل ومفيد
Pembahasan yang indah dan bermanfaat

مسح الوجه باليدين بعد الدعاء...
Mengusap wajah dengan kedua tangan setelah berdoa...

عن عمر رضي الله عنه قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا مد يديه في الدعاء، لم يردهما، حتى يمسح بهما وجهه)) رواه الترمذي٣٣٨٦.
Dari Umar radhiyallaahu 'anhu, bahwa Rasuulullaahi shallallaahu 'alayhi wa sallam bila membentangkan kedua tangannya untuk berdoa, tidak meletakkan kembali, sampai terlebih dahulu mengusap wajahnya.
(HR. Tirmidzi 3386)

وعن ابن عباس أن رسول الله قال: سلوا الله ببطون أكفكم، ولا تسألوه بظهورها، فإذا فرغتم فامسحوا بها وجوهكم)) رواه أبو داود ١٤٨٥، وابن ماجه ١١٨١ وبوب عليه: باب من رفع يديه في الدعاء ومسح بهما وجهه.
Dari Ibnu 'Abbas bahwa Rasuulullaahi shallallaahu 'alayhi wa sallam bersabda: "Berdoalah dengan menengadahkan telapak tanganmu, jangan dengan punggung tanganmu, dan bila telah selesai berdoa, usaplah wajahmu dengan kedua telapak tanganmu."
(HR. Abu Dawud 1485, Ibnu Maajah 1181, dimana beliau memberi judul bab ini: "Bab mengangkat kedua tangan saat berdoa dan mengusap wajah dengannya.")

قال ابن حجر في البلوغ: ومجموعهما يقضي بأن الحديث حسن.
Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram: "Dan secara umum kedua hadits ini hasan."

قال السهارنفوري:
وقول ابن عبدالسلام لا يسن مسح الوجه بهما؛ قول ضعيف، إذا ضعف حديث المسح لا يؤثر لما تقرر أن الضعيف حجة في الفضائل اتفاقآ.
📕بذل المجهود [٢١١/٦].
Berkata As-Saharanfuri: "Adapun pendapat Ibnu Abdissalaam yang mengatakan tidak sunnahnya mengusap wajah adalah lemah. Karena kalaupun haditsnya lemah, maka hadits yang lemah bisa menjadi hujjah dalam permasalahan fadhail amal berdasarkan kesepakatan para Ulama."
(Badzlul Majhuud)

وقال البسام: والحديث قوي بمجموع طرقه، وممن قواه: إسحاق، والنووي، وابن حجر، والمناوي، والصنعاني، والشوكاني.
📕توضيح الأحكام [٦١٢/٧].
Berkata Al-Bassaam: "Hadits tentang mengusap wajah saling menguatkan di antara jalurnya. Dan di antara para Ulama yang menguatkan hadits ini: Ishaq, An-Nawawi, Ibnu Hajar, Al-Munawi, Ash-Shan'ani, dan Asy-Syaukani.
(Tawdhihul Ahkam)

قال عبد الرزاق:
باب مسح الرجل وجهه بيده إذا دعا.
Berkata Abdurrazzaq: "Bab seseorang mengusap wajahnya dengan tangan setelah berdoa."

عن ابن جريج، عن يحيى بن سعيد: أن ابن عمر كان يبسط يديه مع العاص، وذكروا أن من مضى كانوا يدعون، ثم يردون أيديهم على وجوههم ليردوا الدعاء والبركة.
Dari Ibnu Juraij, dari Yahya bin Sa'id: "Bahwa Ibnu Umar menengadahkan tangannya bersama Al-'Ash, dan mereka berdoa, kemudian mengusapkan wajahnya untuk berharap terkabulnya doa dan mendapatkan barakah."

قال عبد الرزاق: رأيت معمرآ يدعو بيديه عند صدره، ثم يرد يديه فيمسح وجهه.
Berkata Abdurrazzaq: "Aku melihat Ma'mar berdoa dengan mengangkat tangan di dadanya, kemudian mengusap wajahnya."

وقال في باب رفع اليدين في الدعاء:
عن معمر، عن الزهري، قال: كان رسول الله يرفع يديه عند صدره في الدعاء ثم يمسح بهما وجهه.
وفعله معمر، وأنا فعلته.
📕المصنف [٢٤٧/٢].
"Dan berkata (Abdurrazzaq) pada "Bab Mengangkat Tangan Saat Doa" dari Ma'mar dari Az-Zuhri, ia berkata: "Bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangannya di dadanya saat doa kemudian mengusapkan wajah dengan keduanya."
"Dan Ma'mar melakukan hal tersebut. Maka akupun melakukannya."
(Al-Mushannaf)

وأخرج البخاري عن وهب قال:
رأيت ابن عمر، وابن الزبير يدعوان، يديران بالراحتين على الوجه.
📕الأدب المفرد ٦٠٩.
Dan dikeluarkan Al-Bukhari dari Wahb: "Aku melihat Ibnu Umar dan Ibnuz Zubair, keduanya berdoa kemudian mengusapkan dengan kedua tangan pada wajah."
(Adabul Mufrad)

قال المعتمر بن سليمان: رأيت أبا كعب يدعو رافعآ يديه، فإذا فرغ مسح بهما وجهه، فقلت له: من رأيت يفعل هذا؟ قال: رأيت الحسن يفعله.
📕فض الوعاء للسيوطي ٥٩.
Berkata Al-Mu'tamir bin Sulaiman: "Aku melihat Abu Ka'b berdoa dengan mengangkat kedua tangannya, dan ketika selesai mengusapkan tangannya pada wajah, maka akupun bertanya padanya: "Siapa yang pernah engkau lihat melakukan hal ini?" Maka ia menjawab: "Aku melihat Al-Hasan melakukannya."
(Fadhul Wi'a As-Suyuthi)

قال الصنعاني:
وفي الحديث دليل على مشروعية مسح الوجه باليدين بعد الدعاء.
📕سبل السلام [٦١٤/٤].
Berkata Ash-Shan'ani: "Dan dalam hadits (yang telah disebutkan) terdapat dalil mengenai disyariatkannya mengusap wajah dengan kedua tangan setelah berdoa."
(Subulus Salam)

وفي الهندية:
وكثير من مشايخنا اعتبروا مسح الوجه بعد الدعاء، وهو الصحيح، وبه ورد الخبر.
📕الفتاوى الهندية [٣١٨/٥].
Dalam Fatawa Hindiyah: "Dan banyak sekali dari guru-guru kami menguatkan pendapat mengusap wajah setelah berdoa, dan ini benar, sebagaimana diriwayatkan oleh hadits."
(Fatawa Hindiyah)

قال النفراوي:
ويستحب أن يمسح وجهه بيديه عقب الدعاء، كما كان يفعله رسول الله.
📕الفواكه الدواني [٢٣٥/٢]
Berkata An-Nafrawi: "Dan disunnahkan membasuh wajah dengan kedua tangan setelah berdoa, sebagaimana yang dahulu dilakukan Rasulullah."
(Al-Fawakih Ad-Dawani)

قال النووي:
وأما مسح الوجه بعد الدعاء في القنوت ففيه وجهان، أشهرهما أنه يستحب، جزم به الجويني، وابن الصباغ، والغزالي.
📕المجموع [٤٩٩/٣]
Berkata An-Nawawi: "Dan mengusap wajah setelah doa pada qunut ada dua pendapat, yang lebih masyhur adalah sunnah, sebagaimana pendapat Al-Juwaini, Ibnush Shabbagh, dan Al-Ghazzali."
(Al-Majmu')

قال عبد الله:
قلت لأبي يمسح بهما وجهه؟
قال: أرجو ألا يكون به بأس.
📕مسائل الإمام أحمد لابنه عبدالله ٣٣٢.
Berkata Abdullah bin Ahmad bin Hanbal: "Aku bertanya kepada ayahku mengenai apakah mengusapkan wajah dengan kedua tangan?" Maka ia menjawab: "Tidak mengapa melakukannya."
(Masail Imam Ahmad bin Hanbal)

قال ابن قدامة:
وإذا فرغ من القنوت، هل يمسح وجهه بيده؟
Berkata Ibnu Qudamah: "Bila telah selesai qunut, apakah mengusapkan wajah dengan tangan?"

فيه روايتان: الثانية يستحب، لأنه دعاء يرفع يديه فيه، فيمسح بهما وجهه، كما لو كان خارجآ عن الصلاة.
📕المغني [١١٥/٢].
"Ada dua riwayat mengenai hal ini: yang kedua disunnahkan, karena pada doa (selain qunut) disyariatkan untuk mengusap wajah, maka saat qunut pun mengusap wajah sebagaimana doa di luar shalat."
(Al-Mughni)

قال ابن مفلح:
ويمسح وجهه بيديه، فعله أحمد.
📕الفروع [٣٦٤/٢].
Berkata Ibnu Muflih:
"Dan mengusap wajah dengan kedua tangan dilakukan oleh Imam Ahmad."
(Al-Furu')

قال المرداوي:
رواية المسح هي المذهب، وفعله الإمام أحمد، وقال المجد، وصاحب مجمع البحرين: هذا أقوى الروايتين، وقال في الكافي: هذا أولى.
ويكون المسح خارج الصلاة أيضآ.
📕الإنصاف [١٧٣/٢].
Berkata Al-Mardawi: riwayat mengusap wajah adalah pendapat madzhab, dan dilakukan oleh Imam Ahmad. Berkata Al-Majd: "Ini adalah yang lebih kuat dari dua riwayat." Dan ia berkata dalam Al-Kafi: "Ini lebih utama."
"Dan mengusap wajah juga pada doa di luar shalat."
(Al-Inshaf)

قال مرعي الحنبلي:
ويقنت بعد الركوع ندبآ... ثم يمسح وجهه بيديه هنا، وخارج الصلاة)
قال ابن ضويان:
لعموم حديث عمر، وقوله في حديث ابن عباس.
📕منار السبيل [١٠٩/١].
Berkata Mar'i Al-Hanbali: "Dan qunut setelah ruku itu sunnah... Dan mengusapkan tangan setelah berdoa. Juga setelah berdoa di luar shalat. Berkata Ibnu Dhauyan: "Berdasarkan keumuman hadits Umar dan sabda Nabi dalam hadits Ibnu Abbas."
(Manarus Sabil)

قال ابن باز: مسح الوجه بعد دعاء القنوت مستحب، لما ذكره الحافظ في البلوغ أنه ورد في ذلك عدة أحاديث مجموعها يقتضي أنه حسن.
Berkata Ibnu Bazz: "Mengusap wajah setelah qunut adalah sunnah, sebagaimana disebutkan oleh Al-Hafizh dalam Bulughul Maram, dimana ia meriwayatkan sejumlah hadits yang secara umum bila dikumpulkan derajatnya hasan."

وهذه الفتوى في آخر حياته، قال جامع الفتاوى الشيخ محمد الشويعر:
سؤال شخصي أجاب عنه الشيخ في ١٤١٩/٩/١٢هــ
📕الفتاوى [١٤٨/٢٦].
Dan ini merupakan fatwa di akhir hayatnya (Ibnu Bazz). Berkata pencatat fatwanya, Syaikh Muhammad Syuwai'ir: "Ini adalah pertanyaanku yang dijawab oleh Syaikh pada 12/9/49 H."
(Al-Fatawa)

قال شيخنا الفوزان:
المسألة واسعة، فلا ينكر على من مسح وجهه، ولا على من لم يمسح. والحكمة في ذلك أن الله يضع في يد الداعي من بركة الدعاء ولا يردهما صفراً يعني خاليتين، فهو يمسح وجهه من أجل بركة الدعاء الذي دعا به ربه.
تسهيل الإلمام شرح بلوغ المرام [٣٤٥/٦].
Berkata guru kami Syaikh Shalih Fauzan: "Masalah ini sangat luas, maka janganlah mengingkari yang mengusap wajah, juga yang tidak mengusap wajah. Di antara hikmah mengusap wajah adalah bahwa Allah meletakkan pada tangan orang yang berdoa berupa keberkahan dan tidaklah membiarkan tangannya kembali dengan hampa, maka seseorang mengusapkan tangan pada wajahnya untuk mengambil keberkahan dari doa kepada Rabb-nya.
(Tashilul Imam Syarh Bulughul Maram)

قال ابن جبرين:
ورد المسح بعد الدعاء في حديث فيه ضعف، ولكن له شاهد من طرق أخرى، ويعمل بذلك، فقد حسنه ابن حجر في البلوغ، وتبعه الشارح، ويمسح بعد القنوت أيضآ، وهو يعم ،فيكون المسح خارج الصلاة، وداخلها.
Berkata Ibnu Jibrin: "Telah diriwayatkan mengusap wajah setelah berdoa pada hadits yang di dalamnya terdapat kelemahan, namun riwayat tersebu memiliki pendukung pada jalur-jalur yang lain, dan boleh beramal dengannya, dimana Al-Hafizh menilainya hasan di Bulughul Maram, dimana pensyarah kitab tersebut mengikutinya, begitu pula mengusap wajah setelah qunut. Semua dalil ini bersifat umum, baik di dalam ataupun di luar shalat."

قال ابن عثيمين:
وﻻ ﻧﻨﻜﺮ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻣﺴﺢ اﻋﺘﻤﺎﺩا ﻋﻠﻰ ﺗﺤﺴﻴﻦ اﻷﺣﺎﺩﻳﺚ اﻟﻮاﺭﺩﺓ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ؛ ﻷﻥ ﻫﺬا ﻣﻤﺎ ﻳﺨﺘﻠﻒ ﻓﻴﻪ اﻟﻨﺎﺱ.
📕الشرح الممتع [٤١/٤].
Berkata Ibnu 'Utsaimin: "Kita tidak boleh mengingkari orang-orang yang menyengaja mengusap wajah setelah berdoa karena keyakinan bahwa hadits yang meriwayatkannya hasan, karena memang para Ulama berbeda pendapat mengenainya."
(Asy-Syarhul Mumti')

قال الشيخ حماد الأنصاري:
مسألة مسح الوجه باليدين بعد الدعاء فيها ثلاثة أحاديث تصل إلى درجة الحسن
📕المجموع في ترجمة العلامة الأنصاري [٤٨٧/٢] .
Berkata Syaikh Hammad Al-Anshari: "Persoalan mengusap wajah dengan kedua tangan setelah berdoa, terdapat tiga hadits yang mencapai derajat hasan."
(Al-Majmu Fii Tarjamah Allamah Al-Anshari)

🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸

Diterjemahkan semampunya dan seadanya oleh Laili Al-Fadhli

Bila ada kekeliruan, mohon koreksinya

Laili Alfadhli
28 Oktober 2017 · Kota Depok, Jawa Barat

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.