❤️ Habibie & Ummat Islâm
Adalah Bacharuddin Jusuf Habibie رحمه الله (BJH) yang pada tanggal 7 Desember 1990, di kota Malang, membentuk ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), dan beliau diangkat sebagai Ketua Umum-nya yang pertama.
Ini adalah tonggak sejarah bangkitnya kaum Muslimîn pada masa OrBa (Orde Baru) setelah pada dekade 80an dimarjinalisasi oleh para "Jendral Merah" asuhannya Josephus Beek.
Kemudian pada Juni 1991, keluarga besar Presiden Soeharto menunaikan ‘ibâdah hajji.
Menyadari bahwa Ummat Islâm takkan berdaya jika secara ekonomi lemah, maka BJH pun menggandeng MUI (Majlis ‘Ulamâ’ Indonesia) untuk mendirikan Bank Mu‘amalat Indonesia, sebagai bank pertama yang berdasarkan aturan dan prinsip Syari‘ah, di Jakarta pada tanggal 1 November 1991.
Kemudian BJH menggandeng pemuda-pemuda muslim yang bergerak di bidang media massa, yang mana pada tanggal 4 Januari 1993 menerbitkan koran harian umum "Republika" yang dimaksudkan untuk melawan hegemoni media massa kaum sebelah.
Semenjak itu pun secara politik Ummat Islâm semakin kuat, apalagi para da‘i pun sudah menembus ke kalangan Cendana untuk mengadakan kajian rutin, seperti yang dilakukan oleh al-Ustâdz Kosim Nurseha رحمه الله.
Dekade 90an itu dirasakan betul bahwa Islâm dan kaum Muslimîn sudah tidak ditekan lagi secara politik, tidak lagi dituduh aneh-aneh. Bahkan banyak pengajian ‘ilmu / ta‘lim bermunculan bebas di mana-mana, sedangkan siswi berjilbab pun semakin banyak di sekolah-sekolah negeri.
Kaum Muslimîn pun semakin mesra hubungannya dengan Penguasa OrBa, dan para Jendral Hijau pun tampil memegang posisi. Sebenarnya ini sangat wajar, karena Panglima Besar Jendral Soedirman رحمه الله itu adalah seorang aktivis sekaligus pembina dari "Hizbul Wathan" (Pandu Muhammadiyah).
Namun para Jendral Merah asuhan Josephus Beek, walau tak berkutik, mereka tetap menyusun rencana dan bergerak, dan momentumnya adalah Mei 1998, pada saat krisis ekonomi sedang melanda negeri, kemudian sebagian rakyat mereka peralat, dan rezim OrBa pun tumbang…
BJH yang ketika itu adalah Wakil Presiden pada Kabinet Pembangunan VII (setelah Pemilu 1997), naik menggantikan Soeharto sebagai Presiden RI ke-3 pada 21 Mei 1998.
BJH bergerak cepat menstabilkan perekonomian Indonesia, menurunkan lagi nilai tukar (kurs) USD-IDR yang sempat melambung ke level Rp 17.000an / USD (dari level Rp 2.500an) ke level Rp 6.500an.
Begitu juga dalam hal keterbukaan politik, BJH membuat aura Istana tak lagi "dingin goosebumps". Semua jadi lebih manusiawi semasa beliau jadi presiden.
Sayangnya masa pemerintahan BJH hanya berlangsung singkat, 512 hari saja. Sebab, pidato pertanggungjawaban beliau tidak diterima dengan berbagai alasan, khususnya lepasnya Timor Timur, yang memaksa diadakannya Pemilu Umum pada Juni 1999. BJH pun turun pada 20 Oktober 1999.
Namun kaum Muslimîn tahu siapa aktor di balik demo-demo dan kasak-kusuk politik menjatuhkan BJH itu, jelas tampak kaum Zindiq yang menjadi ujung tombak pelaksana lapangan menjadi pion para Jendral Merah.
The rest is history, dan kaum Muslimîn sejak saat itu kembali lagi hanya sebagai "pendorong mobil mogok"…
⚠️ Selamanya ayat suci "wa lan tardhô ‘ankal-yahûdu wa lân-nashôrô hattâ tattabi‘û millatahum" menjadi peringatan bagi setiap jiwa yang mengaku muslim.
… … … …
❤️ Habibie & Kebanggaan Sebagai Bangsa Indonesia
Sungguh begitu membuncah kebanggaan di dada ketika menyaksikan N250 Gatot Kaca ini terbang pertama kali (maiden flight) pada tanggal 10 Agustus 1995. Karena tak banyak Negara di Dunia yang memiliki kemampuan membangun pesawat dari mulai sketsa.
Terbangnya N250 Gatot Kaca itu seakan menjadi hadiah terbesar untuk HUT Kemerdekaan RI ke-50.
N250 itu bukanlah pesawat kacang-kacang… ia sangat canggih pada masanya, karena sudah menerapkan system kendali fly-by-wire…!
Ada kisah luar biasa yang saya dengar di balik Maiden Flight N250 itu, yaitu ternyata BJH sendiri ingin terbang langsung bersamanya. Namun dilarang oleh banyak orang, termasuk oleh Pak Harto, karena maiden flight itu sangat berbahaya. Namun hal itu menunjukkan totalitas (all or nothing at all) dan keberanian beliau.
24 tahun lalu kita bangga putra-putri terbaik bangsa mampu membuat pesawat terbang dari sketsa…
24 tahun lalu, Bangsa Indonesia membuktikan dirinya setara dengan bangsa-bangsa hebat lainnya, setara dengan Amerika, Jerman, Inggris, Perancis, dan Belanda, yang mampu membuat pesawat terbang sendiri…!
Sementara kini cuma sekadar rebadging merek mobil buatan RRC malah dicitrakan dan digembar-gemborkan sangat oke bahkan gimana gitu. Benar-benar ruwaibidhoh…
… … … …
Selamat jalan Pak BJH, semoga Allôh ﷻ merahmatimu, membebaskan dan mengampunimu, dan melapangkan tempat tinggalmu di Alam Barzakh.
Sahabat Acad Syahrial
12 September (15 jam ·)
#Sahabat Acad Syahrial