Eforia Dalam Berqurban

Eforia Dalam Berqurban - Kajian Medina
Eforia

by. Ahmad Sarwat, Lc.MA

Cukuplah satu keluarga menyembelih seekor kambing.

Itu kata kuncinya. Dan itu sabda Rasulullah SAW langsung. So, tidak usah diperdebatkan lagi.

Maka dalam mazhab Asy-Syafi'i, ada istilah khas dalam status hukum menyembelih Qurban, yaitu sunnah kifayah.

Dari awal hukumnya tidak wajib, hanya sunnah. Lalu dalam satu keluarga, kalau sudah ada yang menjalankan sunnah itu, pun sudah cukup lah.

Tidak harus semua orang dipaksa-paksa sembelih Qurban. Bahkan Mazhab Hanafi sebagai satu-satunya yang bilang Qurban itu wajib pun, masih membatasi hanya mereka yang punya kekayaan melebihi nishab 85 gram emas.

Kira2 42,5 juta uangnya nggagur gak kepake, baru kena kewajiban berqurban.

Sedangkan Maliki, Syafii dan Hambali sejak awal tidak mewajibkan.

Pertanyaannya : Kenapa tidak diwajibkan?

Kira-kira jawabannya begini :

1. Kalau semua pada nyembelih, alkhirnya jadi kebanyakan daging qurban. Yah kan ujung-ujungnya mubazzir juga.

Serumah ada lima orang. Kalau empat orang nyembelih semua, siapa yang mau makan?

Mending yang nyembelih satu saja, yang lain bisa dapat pahala dan ikut makan daging 1/3-nya. Lalu 2/3 nya bisa dihadiahkan dan disedekahkan.

2. Kebutuhan fakir miskin kan bukan hanya makan kambing saja. Toh mereka juga butuh sekolah, rumah, pakaian, termasuk lapangan kerja.

So, tidak harus eforia juga dalam berqurban. Sebagian saja yang Qurban. Yang lain silahkan waqaf, infaq, sedekah, zakat, dst.

Apalagi misalnya untuk bantu saudara yang ada di desa tertinggal, boleh jadi yang mereka lebih butuhkan adalah sarana jalan, listrik, pompa air, jembatan, sekolah, tower BTS, puskesmas, bahkan bendungan, pengairan, pupuk, traktor, penggilingan padi dan seterusnya.

Akan ada besar pengaruhnya kalau pun dikirimi apa yang mereka butuhkan, ketimbang kambing Qurban. Bukan berarti tidak usah berqurban, tapi akan lebih mengena kalau diberi dalam bentuk waqaf.

Waqaf kan syariat Islam juga. Masalahnya, waqaf itu kurang eforia. Sementara kualitas ibadah kita masih amat bergantung dgn eforia.

Ahmad Sarwat
12 Agustus pukul 22.08 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.