Pernah suatu ketika, Imam Ahmad bin Hanbal duduk ittika' (duduk bersandar) karena sakit. Kemudian disebutkan dihadapan beliau nama salah seorang sholihin, seketika beliau duduk tegak dan berkata: "Tidak baik duduk ittika' saat disebutkan nama orang sholih".
Imam Ibnul Munadi bercerita: "Aku mendengar kakekku berkisah, bahwasannya Imam Ahmad bin Hanbal adalah salah seorang ulama' yang sangat memperhatikan adab, banyak menundukkan kepala, dan banyak diam. Tidak terdengar suara darinya kecuali saat meriwayatkan atau membicarakan hadith dan menceritakan kisah sholihin dan ahli zuhud".
Imam Nawawi berkisah tentang Imam Ahmad bin Hanbal, saat melihat orang sholih, beliau segera melompat dan bergegas memuliakannya. Sesaat setelah kejadian, putra beliau, Abdullah bin Ahmad bertanya: "Wahai ayah, (mengapa) engkau melakukan hal seperti itu?". Imam Ahmad menjawab: "Anakku, janganlah menentangku dalam perkara seperti ini"
Imam Ibn Tamim al-Hanbali (salah seorang ashabul wujuh dalam madzhab Hanbali) bercerita, Imam Ahmad bin Hanbal sangat memuliakan dan ta'zhim kepada kaum sufi.
Abu Thalib al-Makki menceritakan kisah dari Abdullah bin Ahmad bin Hanbal. Ia berkata: "Aku bertanya kepada ayahku [Imam Ahmad]: "Telah sampai berita kepadaku, Engkau sering datang kepada Ma'ruf al-Karkhi. Apakah padanya ada hadith?". Imam Ahmad menjawab: "Wahai anakku, ada padanya puncak ilmu, yaitu taqwa kepada Allah Azza wa Jalla". Sebagian ulama berkata, Syaikh Ma'ruf al-Karkhi adalah guru suluk Imam Ahmad bin Hanbal. Wallahu A'lam.
Hidayat Nur
31 Juli pukul 05.04 ·
#Hidayat Nur
