Boleh jadi di tempat yang lain ada penolakan, mengapa? Karena pengajiannya hanya menyalahkan Orang-orang yang sudah beragama Islam.
Ma'ruf Khozin
15 Juni pukul 13.09 ·
Subhaanallah, saya tidak tahu bagaimana lagi menilai lelaki yang di video ini. Apa yang beliau klaim sebagai penyimpangan Asyairah, justru perlu beliau telusuri dan pahami kembali dari referensi Asyairah itu sendiri.
Diantara penyimpangan Asyairah yang beliau klaim adalah, Asyairah dianggapnya tidak mengakui al-Quran sebagai Kalam Allah. Apa-apaan ini, ya Jaahil?
Wahai Firanda,
Sudahkah anda membaca pernyataan imam al-Baihaqi dalam al-I`tiqad, yang berbunyi:
القرآن كلام الله عز وجل
"Quran itu ucapan Allah -`Azza wa Jalla-"
Oke, anggap saja anda beralasan imam al-Baihaqi ini bukan Asyairah murni atau Asyairah senior, yang berbeda dengan Asyairah tulen atau Asyairah yunior.
Kalau begitu, mari perhatikan pula pernyataan dua tokoh Asyairah tulen dan terhitung senior, yaitu imam al-Haramain dan imam Ghazali.
Imam al-Haramain menyebutkan dalam al-Irsyad dan al-`Aqidah an-Nizhamiyah:
كلام الله تبارك وتعالى مكتوب في المصاحف
"Ucapan Allah -Tabaaraka wa Ta`alaa- itu ditulis dalam Mushaf"
Adapun imam Ghazali, di dalam Ihyaa' beliau menyatakan:
وأن القرآن مقروء بالألسنة، مكتوب في المصاحف
"Dan Quran itu dibaca lisan, serta ditulis dalam Mushaf"
Sekarang, mari baca pernyataan al-Baijuri; salahseorang Asyairah yunior, dalam karyanya yang berjudul Tuhfah al-Murid berikut ini tentang Quran, yaitu:
وعلى كلٍّ، من أنكر أن ما بين دفتي المصحف كلام الله فقد كفر.
"Mau disebut Kalam Nafsy atau Lafzhy, yang jelas siapa yang mengingkari apa yang ada dalam Mushaf itu sebagai ucapan Allah, maka berarti dia telah kafir"
Apa data ini tidak bisa anda baca dan pahami dengan baik? Jika tidak, maka berhentilah menilai paham Asyariah yang anda sendiri tidak bisa memahami referensinya dengan baik.
Buya Alfitri
Muhammad Hafidh Al-bakrii
15 Juni pukul 09.29
#Ma'ruf Khozin
