Manhaj Gebyah Uyah Alias Pukul Rata

Manhaj Gebyah Uyah Alias Pukul Rata - Kajian Medina
Manhaj gebyah uyah alias pukul rata.

Banyak yang menduga bahwa setiap orang yang melawan pemerintah yang sah adalah khawarij.

Lalu semua dalil yang berkaitan dengan khawarij dibombardirkan kepada setiap orang yang diduga tidak patuh, atau menampakkan pengingkaran kepada pemerintah secara terang terangan, termasuk menghalalkan darah mereka.

Padahal khowarij itu indikator utamanya ialah mengkafirkan pelaku dosa walaupun ia adalah perorangan dan rakyat jelata.

Adapun pemberontakan maka itu adalah akibat dari adanya pengkafiran pelaku dosa termasuk penguasa bahkan setiap orang yang bukan dari kelompoknya.

Dahulu banyak orang orang sholeh yang melawan penguasa, namun tidak seorangpun memvonis mereka sebagai khowarij lalu menghalalkan darahnya.

Sebut saja Al Husain Bin Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, Sa’id bin Jubair, dan masih banyak lagi.

Demikian pula dinasti Abbasiyah yang secara meyakinkan menggulingkan dinasti Umawiyah, tidak ada -setahu saya- yang menyebut bahwa para pendiri dinasti Abbasiyah adalah khowarij.

Karena memang Di kalangan para ulama, dibedakan antara pemberontak karena rebutan jabatan atau dunia atau kepentingan lainnya, pengingkar kemungkaran, dan khowarij.

Masing masing tindakan di atas ada konsekwensi dan hukumnya.

Bagi yang manhajnya gebyah uyah, maka ketiganya dianggap sama.

Bila dicermati, mereka menempuh manhaj gebyah uyah podo asine, alias pukul rata, atau generalisasi , biasanya karena keterbatasan ilmu dan kekurang jelian dalam mengidentifikasi ketiga tindakan yang nampaknya serupa namun tidak sama.

Lalu apa dong bedanya?

Penasaran mau tahu bedanya?

Anda bisa kuliah dulu di STDI IMAM SYAFII JEMBER atau lainnya, untuk mengkaji masalah ini lebih mendalam.

Semoga mencerahkan.

Dr Muhammad Arifin Badri
18 jam ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.