Da'i Bersertifikat?

Da'i Bersertifikat? - Kajian Medina
Da'i Bersertifikat?

Saya bukannya tidak setuju dengan sertifikat-sertifikatan. Sertifikat oke lah, meski pasri banyak mengundang pro kontra.

Untuk itu saya kok lebih suka kalau para da'i itu dibuatkan profilnya saja. Bisa dimuat di media online yang profesional, misalnya wikipedia atau apalah.

Jadi kita yang mau ngundang ustadz sejak awal sudah tahu jati diri dan sosoknya, dia itu siapa, ilmunya di bidang apa, level keilmuannya seberapa, pendidikannya formal apa non formal, dimana belajarnya, siapa guru-gurunya, apa saja karyanya, pernah cerama dimana saja dan bla bla bla.

Semua dibuatkan profilnya dengan apa adanya. Biar nanti masyarakat yang menilai, masyarakat juga yang memilih.

Kalau ada pengurus masjid atau pengurus jamaah pengajian butuh penceramah, mereka bisa mengintip dulu sosok profil calon penceramahnya disitu.

Satu lagi

Lalu kriteria yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh para penceramah itu perlu dibuatkan detailnya, biar bisa dipajami oleh semua pihak.

Dimana batas melanggar dan tidak melanggar, memang harus ada yang jadi wasitnya.

Mirip kayak korupsi dimana KPK sudah membuat kriteria yang sedetail-detailnya. Semua pejabat sudah melek dan tahu terag benderang. Jadi kalau terkena OTT, tidak ada lagi alasan untuk mengelak.

Lalu bagaimana mengawasi isi ceramah ribuan penceramah? Gampang saja. Rata-rata para penceramah itu senang kok menampilkan ceramahnya di youtube. Sebagiannya malah suka siaran langsung. Beberapa malah pada nongol di TV.

So, semua elemen masyarakat bisa pantengin saja isi ceramah mereka di TV atau di youtube. Sekalian bisa direkam sebagai barang bukti sekalian.

Jadi yang penting justru buatkan list apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang penceramah. Biar nanti masyarakat yang menemukannya, lalu melaporkan kalau ada hal-hal yang sekiranya melanggar. Jadi nanti ada badan yang melakukan semacam 'tahkim' atau arbitrase.

Ahmad Sarwat, Lc.MA

Ahmad Sarwat
43 menit ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.