Coba perhatikan screenshots postingan oknum ngustad-ngustad ini…
Apa yang dapat anda disimpulkan?
Iya benar…
☠ Semuanya mengklaim hanya diri mereka dan kelompok merekalah satu-satunya golongan yang selamat atau "firqoh an-nâjiyah" sedangkan Ummat Islâm selain dari mereka adalah 72 golongan di Neraka atau "firqoh halikah" (golongan yang binasa).
Subhânallôh…
Ngeri kan?
Padahal, jelas الله melarang seseorang mengklaim dirinya suci, karena tidak ada lagi manusia yang ma’shum setelah kepergian Baginda Nabî ﷺ lebih 1.400 tahun lalu…
Shollu ‘alâ nabî…
Sementara kita-kita ini, kaum Muslimîn di Zaman Now, ya dinilai dari kecocokan ‘amalan kita masing-masing dengan Manhaj Salaf (the real one, bukan versi à la GPK Kokohiyyun itu).
Al-Lajnah ad-Dâ-imah lil-Buhûts wal-Iftâ’ dalam fatwanya mengatakan:
كل من هذه الجماعات تدخل في الفرقة الناجية إلا من أتى منهم بمكفر يخرج عن أصل الإيمان ، لكنهم تتفاوت درجاتهم قوة وضعفا بقدر إصابتهم للحق وعملهم به وخطئهم في فهم الأدلة والعمل ، فأهداهم أسعدهم بالدليل فهما وعملا ، فاعرف وجهات نظرهم ، وكن مع أتبعهم للحق وألزمهم له ، ولا تبخس الآخرين إخوتهم في الإسلام فترد عليهم ما أصابوا فيه من الحق ، بل اتبع الحق حيثما كان ولو ظهر على لسان من يخالفك في بعض المسائل ، فالحق رائد المؤمن ، وقوة الدليل من الكتاب والسنة هي الفيصل بين الحق والباطل . وبالله التوفيق . وصلى الله على نبينا محمد ، وآله وصحبه وسلم.
(arti) _"Semua kelompok-kelompok ini masuk dalam kelompok al-Firqotun-Nâjiyah (golongan yang selamat), kecuali seseorang dari mereka yang melakukan suatu kekâfiran yang mengeluarkannya dari asal (pokok) keîmânan (menjadi kâfir). Akan tetapi, derajat mereka berbeda-beda dari sisi kekuatan dan kelemahan, sesuai dengan kadar kecocokan mereka kepada kebenaran dan ‘amaliyah mereka kepadanya, serta kesalahan mereka dalam memahami dalîl dan ‘amaliyah mereka. Yang paling lurus dari mereka, yang paling berbahagia (baik) dari mereka dari sisi pemahaman dan ‘amalan. Maka kenalilah arah pandangan mereka. Dan hendaknya kamu bersama (kelompok) yang paling (baik) dalam mengikuti kebenaran, dan konsistenlah kamu kepadanya. Janganlah kamu menganiaya orang lain dari saudara-saudara mereka di dalam Islâm, lalu kamu membantah mereka, apa yang mereka mencocoki dari kebenaran di dalamnya. Bahkan, hendaknya kamu mengikuti kebenaran di manapun kebenaran itu berada, walaupun dari lisan orang yang berbeda denganmu dalam sebagian masalah. Maka kebenaran itu merupakan mata (petunjuk) bagi seorang mu’min. Kekuatan dalîl dari al-Qur-ân dan as-Sunnah, merupakan pemutus perkara antara kebenaran dan kebâthilan. Dan taufiq hanyalah di tangan Allôh. Semoga sholâwat dan salam dari Allôh tercurah untuk Nabî Muhammad, keluarganya, dan para shohâbatnya."_
🔥 Justru adalah GPK Kokohiyyun di dalam ‘aqîdahnya telah berbuat kebid‘ahan dengan mengeluarkan kaum Muslimîn dari firqoh an-nâjiyah, menganggap hanya diri mereka yang benar, sedangkan orang lain adalah dholl-mudhill (sesat-menyesatkan) dan menolak bergaul dengan sesama muslim karena alasan manhaj.
Subhânallôh…
Benarlah perkataan Imâm Sufyân ibn Sa‘îd ats-Tsauri رحمه الله:
البدعة أحب إلى إبليس من المعصية
(arti) _"Bid‘ah itu lebih disukai oleh Iblîs daripada kemaksiyatan."_
Mengapa?
Karena sebagaimana penjelasan dari Syaikhul Islâm Ibnu Taimiyyah رحمه الله:
البدعة أحب إلى إبليس من المعصية لأن المعصية يتاب منها والبدعة لا يتاب منها
(arti) _"Sebab kemaksiyatan adalah lebih mudah bagi pelakunya untuk bertaubat, sedangkan pelaku bid‘ah lebih sulit untuk bertaubat."_
Iya sangat sulit bagi GPK Kokohiyyun untuk bertaubat, karena mereka berpikir diri mereka telah ada di atas kebenaran. Bahkan mereka berpikir ketika mereka merusak kehormatan sesama muslim mereka itu sedang bertaqorrub kepada الله dengan melakukan nahyi munkar!
Allôhulmusta‘ân…
Para ahli bid‘ah semacam GPK Kokohiyyun dan da‘i-da‘i mereka itu menganggap mereka berada dalam kebenaran, paling benar di atas Manhaj Salaf, dan paling ahli dalam Sunnah dan Jamâ‘âh, sedangkan Ummat Islâm yang lain adalah sesat-menyesatkan.
☠️ Mereka telah terjatuh ke dalam kesombongan orang ber‘ilmu, sebagaimana dulu Iblîs yang sangat ber‘ilmu terjatuh ke dalam kesombongan…
⇛ Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia…
📌 Kata Baginda Nabî ﷺ:
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
(arti) _“Sungguh-sungguh Allôh itu Maha Indah dan menyukai keindahan, adapun kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”_ [HR Muslim no 91; at-Tirmidzî no 1999; Ahmad no 3600].
❤ Kita berdo'a:
اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنْ كُلِّ خُلُقٍ لَا يُرْضِيكَ ، اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنَ الْغِلِّ وَالْحِقْدِ وَالْحَسَدِ وَالْكِبْرِ ، اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنْ كُلِّ سُوءٍ وَمِنْ كُلِّ أَذَى وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ
{allôhumma thohhir qolbî min kulli khuluqin lâ yurdhîka, allôhumma thohhir qolbî minal-ghilli wal-hiqdi wal-hasadi wal-kibri, allôhumma thohhir qolbî min kulli sû-’in wamin-kulli adzan wa min-kulli dâ-’in}
(arti) "Wahai Allôh, sucikanlah hatiku dari setiap akhlâq yang tidak membuat-Mu ridhô. Wahai Allôh, sucikanlah hatiku dari kebencian, sifat iri, dengki, dan sombong. Wahai Allôh, sucikanlah hatiku dari setiap kejelekan, dari setiap gangguan, dan dari setiap penyakit."
Arsyad Syahrial
26 Maret pukul 07.50 ·
#Arsyad Syahrial
#Pendaku Salafi