Tinggalkan Ucapanku Seandainya Menyelisihi Madzhab

Tinggalkan Ucapanku Seandainya Menyelisihi Madzhab - Kajian Medina
Aku tidak pernah mengajak orang mengikuti pendapatku kalau Pendapatku menyelisihi ucapan madzhab, karena yang utama adalah mengikuti ulama2 terdahulu dan ulama2 madzhab tinggalkan ucapanku seandainya ucapanku menyelisihi madzhab

Karena tentu mereka lebih alim dan lebih kuat hujjah2nya dibandingkan diriku

Diriku tidak pernah mengajak orang untuk taqlid madzhab tapi cara memperlajari ilmu adalah berjalan di atas madzhab sampai waktunya engkau mencapai derajat mujtahid maka silahkan engkau menyelisihi madzhab

Adapun ketika engkau baru belajar kemudian engkau mendhoifkan ini dan menshohehkan ucapan lainnya dengan alasan itu tidak kuat maka itu adalah suatu hal yang aneh, karena seandainya ulama yang engkau dhoifkkan ucapannya hidup lagi dari kuburnya dan kemudian berdiskusi denganmu dan mengeluarkan hujjah2 yang katamu dhoif maka bisa jadi kau akan berubah berpendapat dengan pendapat yang engkau anggap dhoif tadi

Maka saranku ambillah Pendapat ulama ulama2 madzhab dan pegang Pendapat itu sampai engkau telah mencapai derajat Mujtahidin setelah itu barulah engkau rubah pendapatmu

--------

Coba ustadz2 tarjihi ngomong kayak gini kan adem, jangan ngomong ini rojih yang imam madzhab marjuh, seperti kata syeikh itu tanda kurang adab

Coba juga jangan asal ngomong Ucapan imam bukan dalil dalil Qur'an dan sunnah, lah Al-Qur'an nyuruh tanya ke ulama berarti kan ucapan ulama adalah dalil untuk diamalkan bagi yang bertanya

Anda gak bakalan tau sekuat apa ucapan2 madzhab sampai anda mendalami satu madzhab itu baru pindah ke madzhab yang lainnya dan diperdalam pula

Adapun modal kitab muqoron maka sangat2 jauh, karena tentu itu gak bisa mewakili hujjah2 ulama madzhab yang di dhoifkan oleh penulisnya secara luas dan dalam


Aboud Basyarahil
11 Maret pukul 20.14 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.