Khittah Kita

Khittah Kita - Kajian Medina
KHITTAH KITA

Banyak orang (terutama orang awamnya/kita) mengomentari ormas besar agar kembali ke khittah-nya. Kayak yang paham masalahnya aja.

Banyak juga yang bukan lulusan fakultas ilmu politik dan kebijakan negara, tetapi bergaya seperti ahlinya dalam hal itu. Mungkin kalau sesekali ngomong politik, mengomentari kebijakan negara, atau yang terjadi saat ini sih tak masalah, tapi kalau keseringan dan seakan ia memposisikan diri sebagai ahlinya, ini yang kurang pantas. Kayak yang paham aja.

Kalau saran saya begini:

1. Daripada ngurusin ormas besar mending urus diri sendiri. Kembali saja ke khittah antum sebagai hamba Allah untuk beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya.

2. Kembali saja ke khittah antum untuk kembali menuntut ilmu. Sebab saya yakin kebanyakan antum jadi pengamat dan komentator tetapi dasar-dasar ilmu entahlah Allāhu a'lam.

3. Kembali saja ke khittah antum untuk mengetahui kapasitas diri. Kembali ke khittah untuk menyerahkan sesuatu kepada ahlinya. Sebab dikhawatirkan berbicara atau mengomentari di luar kapasitasnya.

Jangan sampai kita hanya pandai komana yakmunu komenan saja tetapi dasar-dasar ilmu kita tak kuasai. Sebab, bisa jadi apa yang kita komentari belum tentu benar sepenuhnya. Bisa jadi pula kita salah dalam memberikan komentar disebabkan kekurangan ilmu dan informasi kita terhadap isu yang sedang kita komentari. Allahu a'lam.


Robi Maulana Saifullah
11 Maret pukul 10.37 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.