Penilaian Imam Al-Baihaqi Terhadap Imam Abul Hasan Al-Asy'ari

Penilaian Imam Al-Baihaqi Terhadap Imam Abul Hasan Al-Asy'ari - Kajian Medina
Penilaian Imam Al-Baihaqi terhadap Imam Abul Hasan Al-Asy'ari

Imam Al-Baihaqi –rahimahullah-(wafat : 458 H), menyatakan : “Pengetahuan mereka tentang riwayat telah masyhur di sisi para ulama’, sampai giliran kepada guru kami, Abul Hasan Al-Asy’ari –rahmatullah-. Beliau tidak pernah membuat perkara baru dalam Agama, tidak pernah membawa perkara bid’ah, bahkan beliau mengambil pendapat-pendapat para sahabat, tabi’in, dan orang-orang setelah mereka dari kalangan para imam dalam ushul ad-din (masalah pokok-pokok agama), lalu beliau menolongnya dengan tambahan penjelesan dan keterangan.” -selesai penukilan-

Nukilan di atas sudah cukup untuk menyanggah sebagian presepsi miring/negatif tentang Imam Abul Hasan Al-Asy’ari yang dilontarkan oleh sebagian pihak. Karena tazkiyah (rekomendasi) untuk beliau langsung datang dari Imam besar Ahlus Sunnah wal Jama'ah di zamannya, yaitu Imam Al-Baihaqi –rahimahullah-. Walhamdulillah Rabbil ‘alamin. Wallahu waliyyu at-taufiq. (Abdullah Al-Jirani)
-----
Tabyin Kadzibil Muftari, hlm. 103 karya Imam Tsiqatud Din bin Hibatullah Ibnu Asakir -rahimahullah- (wafat : 571 H) penerbit Darul Kutub Al-Arabi - Beirut th. 1404 H.


Abdullah Al Jirani
2 jam ·

Komentar : 

Ismail Andi : Alhamdulillah, terdapat titik terang dari fitnah yang dilontarkan oleh pengikut tukang fitnah dari NAJD

Agung Nugroho Bin Suradi : Meng-Islamkan Nusantara adalah dakwah yg sangat berat. Saya rasa para wali adalah orang-orang terpilih yg mempunyai wara', alim, sabar, tawadlu' yg diera sekarang mungkin blm ada bandinganya. 
Manhaj salaf seakan membuat garis dakwah baru yg ingin berdiri dan ingin menghilangkan model Islam (bermadzhab Syafi'i) utk diganti dengan madzhab Hambali. Bahkan kesalafian ihwah Indonesia ternyata berbeda dengan versi kesalafian orang-orang Saudi.
Ada yg anti madzhab dan tapi justru fanatik dengan madzhab guru ngajinya. Tatanan madzhab yg sudah tertata rapi ribuan tahun, harus dibongkar ulang guna mengambil pendapat yg sesuai dengan pendapat komunitasnya saja.
Para ulama Saudi pernah menegaskan, supaya setiap orang yg berdakwah seharusnya mengikuti madzhab resmi suatu negeri, bukan malah memperkenalkan madzhab baru yg tidak dikenal disuatu negeri.
Harusnya para salafi Indonesia adalah bermadzhab Syafi'i bukan malah bermadzhab Hambali yg bisa menyebabkan pertentangan ditengah masyarakat muslim karena dianggap asing dan tidak dikenal atau tidak lazim.

Mahardika Putera Emas : saya rasa kebanyakan salafi disini bukan murni bermadzhab hambali pak. Di lain sisi juga banyak kok salafi yg bermadzhab syafii, saya makah kenal madzhab dari salafi

Khairul Azmi Bin Mukhlis : Tuduhan tak berdasar. Malahan mereka yg mngtaakan mereka salafi itu sangat menghormati imam Mazhab. Dipengajiannya sering dibawa mazhab2 imam 4

Agung Nugroho Bin Suradi : Khairul Azmi Bin Mukhlis di fesbuk saya sering mendapati kawan salafi yg merendahkan pendapat para imam madzhab, seakan setelah bermanhaj salaf dirinya "otomatis" lebih shaleh alim wara' tawadlu' dibandingkan dgn para imam madzhab. Itu mungkin oknum, tapi yg menjadi pertanyaan terbesar adalah "kenapa mereka bisa menjadi seperti itu?"

Agung Nugroho Bin Suradi : Sedari kecil saya ngaji dengan pemahaman Asya'irah. Lalu bertemu dengan paham salafi dan saya pernah ikut membersamai akan pemahaman mereka sekitar 7 tahunan. Mereka ini yg sering berafiliasi dengan radio/tv Rodja dan di medsos sering dinamakan dengan kokohiyun.Terus terang ada pergulatan batin setelah mengenal salafi. Apa iya manhaj salaf yg seharusnya kita ambil untuk menuntun beragama kita supaya benar gambaranya seperti itu. Qunut bid'ah meski kita hidup di mayoritas madzhab Syafi'i. Ini syubhat, itu syubhat, tokoh itu sesat, ustadz itu sesat.

Ahmad Fadly : Qt hanya berbeda dlm memahami sifat2 alloh khususnya ayat2 mutsyabihat, yg mna para ulama menggunakan metode tafwidh,takwil, atwpun itsbat,,disini qt harus sling menghargai pendapat para ulama tsbut,jgn saling memvonis apalagi ulama skelas imam abu hasan al asy'ari atwpun ibnu taimiyah di sesatkan pula,, cukuplah para ulama dijamanya yg menilai, qt yg bkan klasnya mreka dlm hal ilmu lbh bae bersikap obyektif,,2

Atma Wijaya : Sepakat ustadz...kalau dikatakan sesat maka tersesatlah sebagian besar ulama dan ummat. Tersesat pula para Kyai dan Santrinya senusantara.

Haidar Asrori : Apakah gula rasanya manis? Apakah imam abu al asy'ari imam ahlusunnah? 
Pertanyaan yg tidak usah dijawab hihi

Muhamad Isnaeni : Di kelompok pengaku salafi, Asy'ariyah digolongkan sebagai bukan ahlusunnah

Mufli Ramazana : Di kelompok asyairah, salafi dituduh mujassimah dan bukan ahlussunnahJadi sama saja sebenarnya

Feri Hendriawan : Mufli Ramazana Bukan dituduh Mujassimah, melainkan itu fakta yg harus kalian terima. 
Mau bukti ??
Apakah Dia ada diatas Arsy ?? Apakah Dia menjadikan Arsy sebagai teman bagi dzat-Nya ??
Jika iya, berarti Aqidah seperti ini meyakini bahwa Dia memiliki bentuk fisik (Jism). Orang-orang yg meyakini bahwa Dia memiliki bentuk fisik dan bertempat diatas Arsy, maka inilah yg dinamakan beraqidah Mujassimah.
Apakah kalian meyakini bahwa Dia memiliki tangan, kaki, wajah dan anggota tubuh lainnya yg tidak kalian ketahui bentuknya (Kaifiyyah) ?? Dalam hal ini kalian meyakini bahwa dzat-Nya 'benar-benar' memiliki tangan, kaki, wajah dan anggota tubuh lainnya tapi tidak sama dengan makhluk-Nya.
Jika ada yg beraqidah seperti ini, maka ini sudah masuk perkara Tasybih. Pelakunya dinamakan Musyabih. (Jamak nya disebut Musyabihah).
Wallahu ta'ala a'lam bisshowabb.

Mufli Ramazana : Feri Hendriawan demikianlah yg biasa dituduhkan oleh pengikut jahmiyah, sebagaimana yg dikatakan oleh Abu Hatim ar Raziy rahimahullah:قال أبو حاتم الرازي : 
علامة أهل البدع : الوقيعة في أهل الأثر . 
وعلامة الزنادقة : تسميتهم أهل الأثر حشوية ، يريدون بذلك إبطال الآثار . 
وعلامة القدرية : تسميتهم أهل السنة مجبرة . 
وعلامة الجهمية : تسميتهم أهل السنة مشبهة . 
وعلامة الرافضة : تسميتهم أهل الأثر نابتة ، وناصبة
Sekarang coba antum buka kitab al 'uluw karya imam adz dzahabi, disitu beliau rahimahullah mengumpulkan ratusan qaul ulama sebelum abad ke 3 hijriyah dlm menetapkan bahwa Allah beristiwa' diatas arsy, apakah mereka semua itu mujassimah jg bagi antum?

Agung Nugroho Bin Suradi : Tulisan tulisan dari pak ustadz Abdullah Aljirani sebenarnya adalah penawar dan pencerah bagi semua kalangan salafiyin. Bagi yg sudah terdoktrin dengan pemahaman salafi versi tertentu, tulisan beliau dianggap sebagai syubhat karena tidak sesuai dengan garis manhaj versi mereka. Sungguh kasihan dengan para salafiyin yg sudah terdoktrin buta untuk harus sama persis dengan doktrin ajaran versi mereka, dan disuruh menutup mata dan telinga dari ilmu diluar kelompok mereka.

Fakir Ilmu : afwan sebenarnya ustadz ada di barisan salafy atw Asy'ari ?ana jdi bingung, secara ustadz lulusan yaman

Bunaya Syaher : Beliau dalam aqidah Salafi tp inshaf dan tasamuh.

Novrian Eka Sandhi : Yg saya heran kenapa pertanyaannya spt itu.

Agung Nugroho Bin Suradi : Sebenarnya mulai banyak ustadz salafi bahkan ihwah salafi yg tasamuh dlm melihat perbedaan furu'. Salafi bknlah ormas ataupun hizb tapi sebuah metode beragama. Dari yg saya pahami salafi adalah sesiapa saja yg amalan beragamanya sesuai sunah dan atsar para sahabat. Tentu dimuka bumi ini banyak orang yg alim shaleh yg mungkin tidak tahu apa itu "kelompok" salafi, tapi amalan mereka justru sesuai dgn sunah Nabi dan sunah para sahabat.
Di berbagai kelompok salafi akhir-akhir ini justru sedang saling bertarung antar sesama "faksi" salafi, saling tahdzir, saling klaim yg paling nyalaf, saling boikot antar sesama kelompok kajian, saling menyesatkan/membid'ahkan, yg justru membuat bingung orang-orang salafi itu sendiri. Lalu kelompok salafi mana yg teranggap paling benar?
Ada salafi kokohiyun, salafi sejatiyun, salafi pramukiyun, salafi tauhid first, salafi Turatsiyun, salafi Halabiyun, dan salafi yun yun yg lain.

Novrian Eka Sandhi : Ustadz, penilaian Imam Al Baihaqi yg dinukil tsb apakah termasuk jg penilaian thd konsep aqidah Asy 'Ariyyah??? Krn msh ada yg kokoh keukeuh mengatakan, yg dimaksud Imam Al Asy'ari tobat dari muktazilah adalah meninggalkan konsep aqidah Asy 'Ariyyah yg beliau buat sendiri. Shg, menurut kaum kokoh keukeuh itu, orang2 yg msh membenarkan aqidah Asy 'Ariyyah adalah kaum yg gagal move on dari muktazilah. Benarkah demikian, ustadz???* rebutan sosok Imam Al Asy'ari

Iman Arsyad Al Hakim Abu Abdullah : didalam “al Mustadrok” dengan sanadnya bahwa Nabi saw pernah menunjuk ke arah Abu Musa al Asy’ariy tatkal turun yat ini dan bersabda,” Merekalah kaum itu”. Al Qusyairy mengatakan bahwa para pengikut Abu al Hasan berasal dari kaumnya karena setiap tempat yang disandarkan didalamnya kata “kaum” kepada seorang nabi maka artinya adalah para pengikutnya. (al Jami Li Ahkamil Qur’an jilid III hal 568 – 569)

Iman Arsyad Syaikh : Abu Hasan Al Asyari'i adalah kaumnya Abu Musa Al Asyari'i.
Shahabat nabi Muhammad Saw yg di isyaratkan nabi Muhammad Saw ketika turun ayat:
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. 
(QS al-Maa’idah [5]: 54).

Jundullah Abdurrahman Al-Fawz : Mantul Ustadz.......

Begejil Omah Suwung : Maa syaa Allah.. Baru kali ini aku nemu postingan ust salafi.. Tp membela asya'iroh.. Pdhl asya'iroh d kalangan para ustad2 salafy indonesia merupakan puncak dr perdebatan dg kalangan aswaja krna udah menyangkut ranah aqidah... Mskpn ada yg bilang furu'ul aqidah...

Suryo Muhammad : Alhamdulillah, udah mulai dibuka kisi2nya. Syukron jazakallah ya ustadz.

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.