Mythomane

Mythomane - Kajian Medina
*“Mythomane”*

Mythomania adalah suatu kelainan atau penyakit kecenderungan untuk melebih-lebihkan sesuatu atau menceritakan kedustaan.

Zaman Old, penderita Mythomania ini dikenal dengan istilah: "Pathological Liar", atau istilah sederhananya adalah: "Kang Tepu".

Kalau penyakit itu menghinggapi kalangan yang belum kenal agama, maka mungkin kita tak heran, wong tidak kenal agama?

Akan tetapi sangat lain ceritanya jikalau penyakit itu menghinggapi gerombolan yang katanya sudah belajar agama, bahkan menggadang-gadang istilah: "memurnikan Tauhîd, menebar cahaya Sunnah"…

☠ Nah ini sangat bermasalah, sangat-sangat bermasalah…!

Bagaimana tidak…?

Coba lihat beberapa kasus dari oknum gerombolan itu:

① Beberapa tahun lalu, ada seorang ngustad Pesbuk-nya, sangat aktif menulis tausiyah di FB, tertangkap tangan di Tabligh Akbar gerombolan itu karena mengajak perempuan yang bukan istrinya untuk begituan.

② Awal tahun lalu, seorang lawyer andalan gerombolan itu, di mana kalau ada kroco-kroco gerombolan itu bermasalah, maka oknum lawyer itu yang digadang-gadang, ternyata dicyduk oleh Kejakgung setelah jadi buronan selama 11 tahun karena kasus korupsi…!!!

③ Masih awal tahun lalu, ada seorang ngustad yang guru SD terafiliasi gerombolan itu, lulusan sekolah tinggi agama yang terafiliasi gerombolan itu juga, ternyata diam-diam adalah pelaku tindak pencabulan terhadap 65 orang anak SD…!!!

④ Pertengahan tahun lalu, beberapa akun-akun sosmed gerombolan itu, yang mengaku-ngaku sebagai:
✗ anggota pasukan elite (mencatut nama kesatuan elite TNI seperti: Kopassus, Kopaska, Raider, dlsb);
✗ pedagang besar senjata (tetapi haha-hihi di FB dengan akun-akun pengaku pasukan elite di atas, tapi pangkatnya prajurit, kopral, sersan… please deh, saya juga kenal supplier TNI, hanya supplier seragam, tapi kenalannya bintang-bintang, lah ini pedagang senjata gitu loh???); dan
✗ lawyer yang peternak ayam yang sudah bertahun-tahun terkena kanker otak stadium lanjut, yang akhirnya dinyatakan mati, tapi jantungnya berdetak kembali, tapi terus mati lagi… uuuh, puh-leeeez??? So dramatic lah?

⑤ Awal tahun ini, seorang aktifis sosmed gerombolan itu, bahkan bisa dikatakan ½ ngustad lah, eh ternyata adalah penipu investasi dengan nilai ratusan juta rupiah…!

Serta masih banyak lagi kasus kecil-kecil, mulai dari tetiba jadi makhluq ghoib jenis ketiga setelah Malâ-ikat dan Jinn kalau ditagih utangnya, atau kalau ngegas menyesat-nyesatkan orang, namun kalau dikritik, eh dia nyolot menuduh kita ujaran kebencian / membenci da‘wah Sunnah… lalu kalau dikasih data, eh nuduh kita menyebar hoax… dan kalau dikasih video, yang ada dianya ngeles kesana-kemari nggak jelas… 
.
.
Maka semua itu seharusnya membuat kita semua berpikir: ada apa dengan gerombolan itu? Kenapa bisa lahir banyak pathological liar / mythomanical seperti begitu?

So…

Semua pasti ada hubungannya dengan ajaran yang diajarkan oleh ngustad-ngustad di gerombolan itu…!

Bagaimana tidak?

Kata pepatah: "guru kencing berdiri, murid kencing berlari".

Maka jikalau guru-gurunya:
✗ Setelah sok-sok memvonis orang sebagai Thôghût, eh ternyata langsung tunduk lesu dan langsung kuyu di depan meterai 6.000. Bahkan "buang body" menyalahkan guru-gurunya dulu lah yang mengajarkannya begitu.
✗ Menjelang Ummat Islâm turun ABI 212 (2016), mengatakan yang bersatu itu sebagai "Persatuan Kebun Binatang" yang pada nantinya akan cakar-cakaran lagi, begitu ditabayyunkan, ngeles bilang bukan.
✗ Kalau salah menuduh, salah vonis orang di FB, cukup hapus-hapus status, tanpa ada pernyataan minta ma'af sama sekali.

❓ Maka pertanyaannya bagi kita, Ummat Islâm, adalah: apakah masih mau merujuk perkara agama kepada gerombolan itu?

▪ IQ itu given, stupid itu pilihan.

❤ Kita berdo'a:

اللّهُـمَّ إِنِّـي أَعـوذُ بِكَ أَنْ أَضِـلَّ أَوْ أُضَـل أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَل أَوْ أَظْلِـمَ أَوْ أَظْلَـم أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُـجْهَلَ عَلَـيّ
{allôhumma innî a-‘ûdzubika an adhilla aw udholla aw azilla aw uzalla aw azhlima aw uzhlama aw ajhala aw yujhal ‘alayya}

(arti) "Wahai Allôh, aku berlindung kepada-Mu dari kesesatan diriku atau disesatkan oleh orang lain, dari ketergelinciran diriku atau digelincirkan oleh orang lain, dari menzhôlimi diriku atau dizhôlimi oleh orang lain, dari berbuat bodoh atau dibodohi oleh orang lain."

Arsyad Syahrial
Kemarin pukul 07.50 · 

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.