Maha suci Allah, ketika kita dibangkitkan pada hari kiamat kita akan ditanya pertanyaan
فيوم يناديهم فيقول ماذا اجبتم المرسلين
Pada hari mereka dipanggil maka akan ditanya apa yang kalian jawab dari panggilan rosul2
Robb kita tidak bertanya tentang mengapa tidak mengikuti Malik, Ahmad, syafi'i, Abu hanifah, dan yang akan ditanya adalah apa yang kita jawab dari panggilan nabi kita, yaitu Muhammad shallallahu alahi wassalam .
Demikian pula ketika kita di kubur soal yang akan di tanyakan adalah
ماذا كنت تقول في رجل الذي بعث فيكم
Apa yang kamu ucapkan tentang utusan yang di utus kepada kalian.
Kita tidak di tanya tentang Malik, Abu hanifah, Syafi'i Ahmad, dan yang diminta adalah mengikuti Al-Quran dan As-Sunnah itu yang terbaik.
Yang diharapkan adalah ia mendalami apa yang akan ditanya oleh Allah pada hari2 tersebut
Kita memiliki kitab hadits yang di dalamnya terdapat ahkam2, shohih Bukhori, Muslim, musnad Ahmad, dan banyak lagi kitab hadits lainnya.
Sekarang kita punya kitab hadits dan didalamnya ada hadits hukum2 apa yang akan kita perbuat?
Awal permasalahan adalah orang awam, siapa orang awam ini?
Kami tidak niat menghina mereka tapi kita perlu ketahui kadar mereka ini seperti apa? Dan siapa sebenarnya mereka ini?
Mereka adalah orang yang gak memiliki kemampuan dasar2 belajar ilmu agama, meskipun dia seorang arsitek, dokter, atau lainnya selama ia belum memiliki ilmu dasar belajar ilmu dalamsyariat maka ia adalah orang awam meskipun ia ahli dalam ilmu lainnya.
Baik sekarang apakah orang awam ini bisa membaca dan mendalami shohih bukhori?
Mustahil ia bisa mendalami buku2 hadits ahkam ini, dan pastikan itu mustahil meskipun ia akan mengambil kitab2 hukum dan mempelajarinya sendiri maka tidak akan bisa mendalaminya.
Bagian kedua adalah orang yang belajar ilmu agama, mereka memiliki kemungkinan untuk mendalami hal ini sehingga ia mungkin berkata aku hanya mau ikut kitab dan sunnah, MUMTAZ hal ini adalah yang diharapkan bagi setiap orang.
Tapi sekarang ketika anda mengikuti Al-Quran dan As-Sunnah tidaklah anda dikatakan mengikutin keduanya secara penuh, tetapi hakikatnya anda mengkuti penjelasan oleh para ulama yang mensyarah kitab tersebut seperti hadits Asma’ bintu Abi Bakr hadits Muqtho dalam shohih bukhori dan Muslim
Kejadian ini terjadi ketika ayat tayammum belum turun, dan nabi berada di suatu tempat yang tidak di temukan air di dalamnya.
Kemudian seseorang datang menjumpai Abu Bakr rodhiallahu anh mengeluhkan akan Aisyah yang sampai2 Abu bakr memarahi Aisyah akan sebab ini.
Kenapa Abu Bakr marah kepada Aisyah? Karena mereka tidak bisa kemana2 di sebabkan mereka yang mencari perhiasan Asma’ yang di pakai Aisyah dan hilang di tempat itu.
Sampai waktu sholat mereka pun sholat tanpa wudhu, dan setelah mereka sholat maka nabi pun terbangun dari tidurnya, dan turunlah ayat tayammum
Usaid ibn Hudair pun berkata
ما هي بأول بركتكم يآل ابي بكر
Sungguh ini sebab keberkahan keluarga Abi bakr
Yang mana ayat tayammum ini turun ketika semua mencari kalung milik Asma yang dipakai Aisyah dan hilang tadi, sehingga turunlah kemudahan tayammum dari Allah
Sebagaimana dalam hadits bukhori dan Muslim
عن عائشة : أنها استعارت من أسماء قلادة فهلكت فبعث رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلا فوجدها فأدركتهم الصلاة وليس معهم ماء فصلوا فشكوا ذلك إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فأنزل الله آية التيمم فقال أسيد بن حضير لعائشة جزاك الله خيرا فوالله ما نزل بك أمر تكرهينه إلا جعل الله ذلك لك وللمسلمين فيه خيراً " . رواه البخاري ( 329 ) - واللفظ له - ومسلم ( 367 ) .
Maka dari sini secara tidak langsung turun perintah untuk mensucikan diri dengan bertayammum bagi yang tidak mendapatkan air untuk berwudhu dan mengulangi sholat yang sebelumnya mereka lakukan dengan tanpa wudhu.
Karena itu Allah tidak menerima sholat tanpa wudhu sehingga Allah turunkan ayat tayammun
Baik sekarang ada orang datang kepadamu dia tidak mendapatkan air ataupun tidak bisa bertayammum, kemudian sholat tidak bersuci dengan dua hal tadi, apa pendapatmu?
Engkau akan berkata tidak boleh sholat tanpa wudhu atau tayammum
Orang yang bertanya pun berkata bahwa ia mendengar ucapan Imam fulan berkata demikian dan demikian
Engkau akan berkata sungguh engkau telah sesat, sungguh engkau adalah orang yang taqlid kepada Imam fulan, wahai muqollid ambil engkau harus Al-Qur'an dan As-Sunnah..dan wajib bagimu bersuci sebagaimana terdapat dalam Al-qur'an dan As-sunnah.
-----------
Engkau pun berkata kepada yang membawa pendapat Imam madzhab tadi :wahai muqodllidun (orang yang taqlid) cukup Al-Qur'an dan As-Sunnah
Perlu diketahui engkau secara tidak langsung menolak taqlid kepada pendapat imam madzhab, dan lebih memilih taqlid kepada ucapan syeikh anda dengan memaksakan bertayammum bagi yang tidak bisa menjumpai tayammum
Baik kalau aku (syeikh sa'id) mau maka aku bisa menjelaskan kepadamu hadits tayammum ini dalam 4 penjelasan yang setiap penjelasan ini bisa diterima oleh para ulama.
Maka percayalah ucapan anda memaksakan untuk bertayammum dan mengatakan hanya itu yang berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah, ucapan selainnya tidak?
maka percayalah anda telah memaksakan orang untuk taqlid kepada guru anda dan melarang orang untuk taqlid kepada ulama madzhab.
Al-quran dan sunnah itu di sana, adapun pemahaman ulama tentang Al-Quran dan As-Sunnah itu yang engkau ikuti, dan engkau membantah, menghina dan meremehkan yang memgikuti pendapat Imam Malik-misalkan-
Apakah engkau merasa Imam Malik tidak ikut kitab dan sunnah dan hanya anda saja yang mengikuti Al-Quran dan As-Sunnah?
Engkau memberikan izin dirimu untuk taqlid kepada gurumu, tapi engkau melarang orang lain untuk demikian?
Sekarang contoh lain engkau membaca hadits2 hukum dalam kitab bulughul marom yang di syarah oleh syaikh fulan, maka anda taqlid kepada pemahaman dan madzhab syeikh fulan dalam kitab syarah tersebut.
Maka seandainya engkau cari di dunia ini orang yang hanya mengikuti Alquran dan Assunnah saja tidak akan engkau jumpai, yang akan kau jumpai adalah orang mengikuti al-qur'an dan As-sunnah dengan pemahaman ulama yang menjelaskan kitab tersebut
Bukti lain kalimat bagi orang yang di talak iddahnya adalah 3 quru' yang satu menolak pendapat bahwa mana quru' adalah masa suci, yang satu menolak pendapat bahwa makna guru' adalah masa haid.. Dan masing2 ngotot dengan ucapan kalo hanya mereka yang ikut Alquran dan Sunnah
Makna Quru' dalam bahasa Arab dua satu maknanya suci kedua masa haid dan keduanya benar
Maka apakah setiap ada yang menolak pendapat anda akan anda katakan mereka menolak Al-Quran dan As-sunnah?
Pahamilah bahwa ini adalah sebab permusuhan yang begitu keras akhir2 ini, hanya engkau yang menganggap dirimu ahlussunnah dan yang lain tidak?
Al-Quran dan As-sunnah adalah yang diharapkan oleh semua orang, tetapi pahamilah bahwa anda adalah orang yang taqlid, dan selain anda pun adalah orang yang taqlid.
Muhadhoroh Syeikh Sa'id Alkamaly Almaliky hafidzohlah dalam sesi tanya jawab
diterjemahkan bebas oleh Aboud Basyarahil
Aboud Basyarahil
19 Februari 2018
Sejatinya kita semua yang belum mencapai derajat mujtahid adalah muqollid
Maka jadilah muqollid yang tahu kapasitasnya
Aboud Basyarahil membagikan kiriman.
19 Februari pukul 06.35 ·
#Aboud Basyarahil