Andai Aku Harus Taqlid

Andai Aku Harus Taqlid - Kajian Medina
Andai aku harus taqlid, mendingan aku taqlid kepada Imam Syafii, atau Imam Ahmad atau imam imam yang lain.

Suatu hari kira kira pada tahun 1999, saya berceramah di kota semarang. Pada sesi tanya jawab, seusai saya menjawab satu pertanyaan, ada jamaah yang nyletuk, bahwa jawaban saya berbeda dengan jawaban Ust Ja'far Thalib.

Saya jawab: saya tidak ada kewajiban mengikuti pendapat beliau. Andai saya harus mengikuti pendapat/ bertaqlid kepada seseorang, maka lebih baik saya bertaqlid kepada Imam Syafii atau imam Ahmad bin hambal.

Seusai ceramah, ada yang berkata kepada saya: tidak lama lagi antum akan ditahzir.

Saya jawab: saya tidak peduli.

Kondisi serupa kembali terjadi, sewaktu saya berceramah di salah satu radio islam, ada yang mengirim pesan ke presenter radio, bahwa pendapat saya bertentangan dengan pendapat 2 ustadz senior. Alangkah baiknya bila sebelum berceramah, para penceramah terlebih dahulu membaca buku buku tulisan kedua ustadz senior tersebut, sehingga tidak membuat bingung.

Maka saya jawab: kitab kitab para ulama' semisal Imam Ibnu Hajar Al Asqalani, Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Imam Syafii dan lainnya saja belum sempat saya baca. Mengapa saya harus membaca tulisan mereka berdua?

Dan lagi lagi ada saja yang meworning saya bahwa tidak lama lagi, saya akan ditahzir.

Kembali saya katakan: saya tidak peduli.

Padahal perlu saudara sekalian ketahui, bahwa sejatinya Ust Ja'far Umar Thalib dan juga kedua ustadz senior yang dimaksud tidak pernah mengharuskan orang lain untuk membaca atau mengikuti pendapat mereka.

Namun para penyusuplah karena merasa kepentingannya terancam yang bersikap demikian.

Coba saja tunggu kolom komentar di bawah, biasanya ada saja yang mengarahkan status ini agar dianggap saya menyerang atau memusuhi ustadz ustadz senior..... ini semua adalah upaya mereka untuk menyelamatkan misinya agar bisa terus berjalan.

Selamat menunggu kemunculan komentar yang saya maksud.

Dr Muhammad Arifin Badri
Kemarin pukul 06.34 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.