Risalah Maulid (3)

Risalah Maulid (3) - Kajian Medina
RISALAH MAULID (3)

Pak ustadz, mau nanya, memangnya maulid orang syiah seperti apa sih?? Kok bisa-bisanya muslim yg mengadakan maulid dianggap mengikuti syiah..

Jawab :

Seandainya merayakan Maulid dicap sebagai Syi'ah, maka SYI'AH LAH IMAM AL JAZARI(Imam Para Ahli Qiraat).

Syaikh Yusuf An-Nabhani, dalam kitabnya "Al Anwar Al Muhammadiyyah min Al Mawaahib Ad-Diniyyah", menukil ucapan Imam Al Jazari :

فإذا كان هذا أبو لهب الكافر الذي نزل القرآن بذمه جوزي بفرحه ليلة مولد النبي صلى الله عليه وسلم فما حال المسلم الموحد من أمته؟ يُسرّ بمولده ويبذل ما تصل إليه قدرته في محبته لعمري إنما يكون جزاؤه من الله الكريم أن يدخله بفضله العميم جنات النعيم. ولا زال أهل الإسلام يحتفلون بشهر مولده عليه الصلاة والسلام و يعملون الولائم ويتصدقون في لياليه بأنواع الصدقات ويظهرون السرور ويزيدون في المبرّات، ويعتنون بقراءة مولده الكريم ويظهر عليهم من بركاته كلُّ فضل عميمٍ

"Jika Abu Lahab kafir yang disebutkan celanya dalam AlQur'an, ia tetap diberi balasan meskipun ia di dalam Neraka, karena rasa senangnya pada malam Maulid Nabi. Maka bagaimanakah keadaan seorang muslim yang bertauhid dari ummat Nabi Muhammad shallallaahu 'alayhi wasallam yang bahagia dengan kelahirannya dan mengerahkan segenap kemampuannya dalam mencintai Rasulullaah. Sungguh, pastilah balasannya dari Allaah Ta'aala ia akan dimasukkan ke dalam Syurga karena karunia-Nya. Dan Ummat Islam senantiasa memperingati bulan Maulid Nabi dan mengadakan jamuan-jamuan serta bershodaqoh pada malam malamnya dengan beragam macam shodaqoh. Kemudian mereka menampakkan kebahagiaan dan semakin bertambah dengan berbagai kebaikan. Mereka pun bersungguh sungguh dalam membaca sejarah kelahiran Nabi dan tampaklah keberkahan dengan segala keutamaan amal amal itu." (Yusuf An-Nabhani, Al-Anwar Al-Muhammadiyyah, hal. 40)

Bahkan Imam Al Jazary rahimahullaah mengarang kitab tersendiri tentang Maulid Nabi,
"عرف التعريف بالمولد الشريف"

Seandainya mengakui amal shalih dengan Maulid itu dicap Syi'ah, maka SYI'AH LAH IMAM IBNU TAIMIYYAH.

Ia berkata :

فتعظيم المولد واتخاذه موسما قد يفعله بعض الناس ويكون له فيه أجر عظيم لحسن قصده وتعظيمه لرسول الله صلى الله عليه وسلم

"Mengagungkan hari Maulid dan menjadikannya sebagai perayaan tahunan dilakukan sebagian orang, maka ia mendapat balasan pahala yang besar karena kebaikan niatnya dan pengagungannya kepada Rasulullaah shallallaahu 'alayhi wasallam." (Ibn Taimiyah, Iqtidha As-Shirat Al-Mustaqim, hal. 297)

Seandainya membela amal Maulid Nabi itu dicap Syi'ah, maka SYI'AH LAH IMAM AS-SUYUTHI (Imam Hafidz Ahlussunnah Wal Jamaah).

Bahkan, Imam As-Suyuthi mengarang kitab tersendiri mengenai amaliyah Maulid, dengan judul "حسن المقصد في عمل المولد"

والجواب عندي أن أصل عمل مولد الذي هو إجتماع الناس، وقراءة ما تيسر من القرآن، ورواية الأخبار الواردة في مبدأ أمر النبي صلى الله عليه وسلم، وما وقع في مولده من الآيات، ثم يمد لهم سماط يأكلونه وينصرفون من غير زيادة على ذلك؛ هو من البدع الحسنة التي يثاب عليها صاحبها؛ لما فيه من تعظيم قدر النبي صلى الله عليه وسلم وإظهار الفرح والإستبشار بمولده الشريف.

"Dan jawaban dariku bahwa dasar amaliyah Maulid -yakni berkumpulnya manusia dalam satu peringatan, pembacaan AlQur'an dan pembacaan riwayat riwayat mengenai kehidupan Nabi shallallaahu 'alayhi wasallam; serta apa yang ada kaitannya dengan Maulid dari ayat Qur'an, hingga disajikannya makanan tanpa berlebih lebihan; itu semua bid'ah hasanah dimana pelaksananya diberi pahala. Hal itu karena peringatan ini didasari atas pengagungan terhadap kedudukan Nabi dan menampakkan kebahagiaan dan kabar gembira dengan kelahiran Nabi yang Mulia." (Ali Jum'ah, Al Bayaan lima Yasghalul Adzhan, 1/171)

Tatkala dikatakan, bahwa Maulid tidak ada dalilnya dari Qur'an dan Sunnah, jawaban Imam Suyuthi ialah :

نفي العلم لا يلزم منه نفي الوجود

"Ketiadaan pengetahuan atas sesuatu tidak otomatis menafikan keberadaannya". Amal Maulid sebetulnya berdasar atas Qur'an dan Sunnah. Hanya saja kita belum paham. Dan akan kita bahas, in Sya Allaah.

Bersambung..

http://muhammadrivaldyabdullah.blogspot.com/?m=1

___________
Oleh: Ustadz Muhammad Rivaldy hafizhahullāh.

Risalah Maulid (3) - Kajian Medina


Robi Maulana Saifullah
18 November pukul 09.55 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.